Dampak Anemia pada Bunda yang Sedang Hamil bagi Si Kecil

Morinaga Platinum ♦ 23 Agustus 2024

Dampak Anemia pada Bunda yang Sedang Hamil bagi Si Kecil

Anemia yang terjadi pada Bunda ketika sedang hamil dapat menimbulkan risiko serius jika tidak ditangani ya, Bun. Hal ini dikarenakan anemia dapat menyebabkan Bunda kelelahan, lemas, dan menjadi kurang berkonsentrasi untuk beraktivitas sehari-hari.

Namun, konsekuensi yang lebih parah dari anemia adalah mengganggu tumbuh kembang Si Kecil dalam rahim Bunda. Karena itu, mari simak bagaimana anemia ini dapat berdampak baginya di sini.

Risiko Kelahiran Prematur

Anemia, yang merupakan kondisi di mana sel darah merah Bunda berada dalam jumlah yang rendah, dapat menyebabkan Si Kecil lahir prematur. Ini dikarenakan kurangnya sel darah merah menyebabkan organ-organ Bunda menjadi kekurangan oksigen dan nutrisi, termasuk rahim.

Dampaknya, rahim yang kekurangan oksigen maupun nutrisi akan bereaksi dengan berkontraksi. Apabila kontraksi ini terjadi pada saat kehamilan belum berusia 37 minggu, maka kontraksi ini dapat menyebabkan persalinan spontan yang prematur.

Kelahiran prematur merupakan peristiwa yang berbahaya bagi Si Kecil, karena ia belum cukup matang untuk mampu hidup di luar kandungan Bunda. Ia akan menghadapi berbagai risiko seperti infeksi, gangguan metabolisme, dan membutuhkan bantuan tambahan untuk dapat tumbuh dan berkembang seperti bayi yang lahir pada saat kehamilan telah matang.

Berat Badan Lahir Si Kecil yang Rendah

Anemia yang terjadi pada Bunda selama hamil juga dapat menyebabkan Si Kecil terlahir dengan berat badan yang rendah. Ini disebabkan kekurangan sel darah merah Bunda menyebabkan tidak cukupnya sel untuk mengantarkan nutrisi kepadanya selama berada di dalam kandungan.

Kurangnya nutrisi yang diterima Si Kecil dalam rahim menyebabkan ia tidak bertumbuh seperti janin yang sehat. Akibatnya, ketika lahir, ia pun memiliki berat badan yang rendah. Hal ini mungkin saja terjadi, meskipun ia tidak terlahir prematur.

Bayi-bayi yang lahir dengan berat badan rendah umumnya lebih rentan terhadap infeksi selama hari-hari pertama kehidupannya. Ini disebabkan ukuran organ-organ tubuhnya yang berfungsi untuk menghasilkan sel-sel imunitas juga masih kecil, sehingga tidak memproduksi cukup sel untuk melawan infeksi.

Masalah Perkembangan

Anemia yang terjadi pada Bunda juga dapat menyebabkan Si Kecil mengalami masalah perkembangan ketika ia telah lahir nanti. Masalah ini merupakan dampak lanjutan dari kurangnya berat badan Si Kecil ketika lahir, ataupun karena belum matangnya ia akibat lahir prematur.

Contoh masalah perkembangan ini akan terlihat ketika pada usia 3 bulan, ia masih belum dapat mengangkat kepalanya sendiri. Contoh lainnya, ia belum dapat tersenyum ketika disapa, pada saat bayi-bayi seusianya telah mampu merespons panggilan.

Keterlambatan perkembangan dapat terjadi apabila ternyata kapasitas otaknya juga belum mencukupi untuk dapat menerima stimulasi dari Bunda. Ini disebabkan kurangnya perkembangan otak yang juga terjadi selama berada dalam kandungan Bunda, yang merupakan efek dari kurangnya nutrisi yang seharusnya diterimanya.

Gangguan pada perkembangan Si Kecil ini tidak dapat langsung pulih dengan pemberian nutrisi saja, karena masih banyak lagi akibat lebih lanjut apabila ia ternyata juga mengalami anemia seperti Bunda. Apa saja dampak dari anemia ini pada anak-anak sepertinya? Mari simak penjelasannya di sini yuk: Ketika Si Kecil Kurang Zat Besi, Apa Dampaknya?