Memberikan pujian saat Si Kecil melakukan hal positif, seperti membereskan mainan, bisa membawa perubahan besar dalam perilakunya. Misalnya, ketika ia membereskan mainannya sendiri, lalu Bunda memuji. Ia dengan senang hati akan melakukannya lagi keesokan harinya. Ternyata, ini bukan kebetulan semata. Pola ini erat kaitannya dengan teori belajar behavioristik, yang menjelaskan bagaimana perilaku anak dapat dibentuk melalui rangsangan berupa pemberian respon positif atau negatif.
Teori belajar behavioristik adalah pendekatan yang menekankan bahwa perilaku anak dibentuk oleh rangsangan dari lingkungan dan konsekuensi yang mengikutinya. Pendekatan ini berkembang dari penelitian John B. Watson dan B.F. Skinner yang menyatakan bahwa pembelajaran terjadi melalui motivasi positif atau hukuman. Dalam pengasuhan dan pendidikan, teori ini dapat membantu orang tua membentuk kebiasaan baik pada Si Kecil dengan memberikan penghargaan atas perilaku positif yang diinginkan.
Setiap orang tua pasti mengharapkan anaknya tumbuh dengan kebiasaan baik. Salah satu cara paling efektif adalah dengan memberikan reward yang tepat. Reward, seperti pujian atau pelukan hangat, dapat mendorongnya untuk mengulangi perilaku baik, seperti membereskan mainan atau menyelesaikan tugas sekolah. Selain memperkuat kebiasaan baik, pemberian reward juga mempererat hubungan emosional antara Bunda dan Si Kecil.
Pendekatan ini sejalan dengan teori behavioristik, yang menekankan pentingnya motivasi positif atau stimulus dalam bentuk perilaku. Reward berfungsi sebagai stimulus yang menghubungkan perilaku baik dengan konsekuensi menyenangkan, mendorong anak untuk mengulangi tindakan tersebut. Namun, kunci keberhasilan teori ini adalah konsistensi. Reward harus diberikan secara konsisten dan segera setelah perilaku baik dilakukan, sehingga Si Kecil dapat memahami hubungan sebab-akibatnya dengan jelas.
Penting untuk diingat bahwa reward tidak harus berupa sesuatu yang mahal. Pujian sederhana seperti, “Kamu hebat sekali hari ini!” atau tambahan waktu bermain sudah cukup untuk memotivasi Si Kecil. Dengan konsistensi dan kesadaran dalam pemberian reward, ia tidak hanya belajar mengulangi kebiasaan baik, tetapi juga mengembangkan rasa percaya diri dan disiplin.
Dalam jangka panjang, pendekatan ini membantu membentuk karakter Si Kecil yang mandiri, bertanggung jawab, percaya diri, dan menciptakan suasana rumah yang mendukung tumbuh kembangnya secara optimal. Pada akhirnya semua ini akan mendukungnya mengembangkan berbagai POTENSI dalam #KecerdasanMajemuk-nya.
Modeling adalah metode pengajaran untuk membantu anak memahami dan meniru perilaku positif. Dalam praktiknya, Bunda dapat menunjukkan secara langsung perilaku yang diharapkan. Misalnya, saat mengajarkan Si Kecil untuk membereskan mainan, Bunda bisa menunjukkan langkah-langkahnya terlebih dahulu. Caranya, dengan mengambil mainan satu per satu dan menyimpannya di tempat yang disediakan. Dengan melihat contoh langsung, Si Kecil akan lebih mudah memahami dan meniru tindakan tersebut dibandingkan hanya mendengar instruksi verbal.
Anak secara alami cenderung belajar melalui observasi, terutama perilaku orang tua atau figur otoritas lain seperti guru. Ketika Bunda secara konsisten menunjukkan perilaku positif, seperti mengucapkan terima kasih, meminta maaf, atau berbicara dengan sopan. Si Kecil tidak hanya belajar perilaku, tetapi juga memahami pentingnya nilai-nilai tersebut. Anak akan mempelajari tindakan yang mendasarinya, seperti kesabaran, tanggung jawab, atau kerja sama.
Penerapan metode ini dapat dimulai dari rutinitas sederhana di rumah. Sebagai contoh, jika Bunda ingin mengajarkan Si Kecil untuk mencuci tangan sebelum makan, lakukanlah bersama sambil menunjukkan langkah-langkahnya. Mulai dari membasahi tangan, menggunakan sabun, hingga membilasnya dengan bersih. Contoh lain adalah mengajarkan anak sopan santun, seperti menyapa orang lain dengan senyuman atau memberi salam. Ketika melihat langsung bagaimana perilaku tersebut dilakukan, maka ia akan merasa lebih percaya diri untuk menirunya.
Modeling memiliki dampak jangka panjang dalam membentuk perilaku dan nilai anak. Si Kecil yang sering melihat contoh langsung dari perilaku positif akan cenderung menjadikannya bagian dari keseharian. Selain itu, modeling juga membantu mengembangkan keterampilan sosial Si Kecil, seperti berbicara dengan sopan, menghargai orang lain, dan menunjukkan empati. Dengan menjadi role model, Bunda tidak hanya mengajarkan anak tentang apa yang harus dilakukan, tetapi juga bagaimana melakukannya dengan cara yang benar. Metode ini menjadikan proses pembelajaran lebih efektif, bermakna, dan menyenangkan.
Sistem token adalah metode yang efektif untuk mengajarkan disiplin dan memberikan penghargaan atas perilaku baik anak secara konsisten. Metode ini bekerja dengan memberikan token setiap kali anak menunjukkan perilaku yang diinginkan, seperti membereskan mainan, menyimpan barang di tempatnya, atau menyelesaikan tugas sekolah. Token yang terkumpul kemudian dapat ditukar dengan hadiah yang telah disepakati, seperti waktu bermain tambahan, stiker, atau hadiah kecil lainnya.
Dalam menerapkan sistem token di rumah, Bunda bisa membuat tabel bintang atau papan khusus yang mudah dilihat oleh anak. Setiap kali Si Kecil menunjukkan perilaku baik, Bunda dapat menempelkan bintang atau memberikan token fisik, seperti koin ke dalam wadah yang telah disediakan. Misalnya, anak akan mendapatkan satu token jika ia merapikan tempat tidurnya sendiri.
Setelah jumlah token mencapai target tertentu, anak bisa menukarnya dengan hadiah yang diinginkan, seperti menonton film bersama keluarga atau mendapatkan buku cerita baru. Pastikan Si Kecil memahami aturan sistem ini sejak awal, sehingga ia mengerti apa yang harus dilakukan untuk mendapatkan penghargaan.
Manfaat utama dari sistem token adalah memberikan motivasi kepada anak untuk konsisten melakukan perilaku baik. Ini akan memotivasinya untuk mengulangi perilaku positif secara konsisten. Sistem ini juga mengajarkan anak konsep menunda kepuasan, karena Si Kecil harus mengumpulkan token hingga mencapai jumlah tertentu sebelum mendapatkan hadiah. Melalui cara ini, Si Kecil tidak hanya belajar tentang disiplin tetapi juga memahami pentingnya bekerja keras untuk mendapatkan sesuatu, yang membuatnya menjadi pribadi berkualitas sebagai ciri khas #GenerasiPlatinum.
Sistem token juga membantu Bunda memberikan penghargaan secara konsisten dan adil. Si Kecil merasa usahanya dihargai, menciptakan suasana rumah yang positif sekaligus mempererat hubungan antara orang tua dan anak. Metode ini juga membantu anak memahami pentingnya tanggung jawab dan membangun kebiasaan baik yang dapat berdampak positif pada kehidupan sehari-hari.
Penerapan teori belajar behavioristik di rumah merupakan salah satu bentuk ATENSI Bunda dalam mendukung POTENSI Si Kecil. Hasilnya, Si Kecil lebih percaya diri dan termotivasi untuk mengembangkan POTENSI optimalnya. Ketahui penjelasan selengkapnya di sini: ATENSI Orang Tua sebagai Pilar untuk Dukung Potensi Si Kecil.
Referensi
Child Development Clinic. “Child See, Child Do” – Behavioural Modelling and Observational Learning. Diakses pada 20 November 2024. https://www.childdevelopmentclinic.com.au/behavioural-modelling.html
National University. Behaviorism in Education: What Is Behavioral Learning Theory? Diakses pada 20 November 2024. https://www.nu.edu/blog/behaviorism-in-education/
Parents. How Positive Reinforcement Encourages Good Behavior in Kids. Diakses pada 20 November 2024. https://www.parents.com/positive-reinforcement-examples-8619283
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Cara Sederhana Mendidik Si Kecil Menjadi Anak Mandiri
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?