Banyak yang beranggapan jika anak bungsu atau anak terakhir identik dengan sifat manja. Terlepas anggapan itu benar atau tidak, realitanya banyak kelebihan anak bungsu yang terkadang tidak dimiliki saudara lainnya.
Karakter Si Kecil biasanya terbentuk antara usia 3 hingga 10 tahun dan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk pola asuh keluarga dan peran lembaga pendidikan. Oleh karena itu, karakter anak bungsu bisa saja berubah.
Selain itu, terdapat juga penelitian yang menunjukkan kelebihan anak bungsu ini. Yuk cek faktanya di artikel ini.
Anak bungsu memiliki banyak keistimewaan dibanding dengan saudaranya. Namun, dibalik itu ada juga kelemahan yang perlu diperhatikan. Menurut hasil penelitian, berikut beberapa hal terkait dengan fakta anak bungsu:
Anak bungsu sering diasosiasikan dengan tingkat kreativitas yang tinggi. Dalam usahanya untuk menarik perhatian dan bersaing dengan saudara-saudaranya yang lebih tua, ia sering mengembangkan kemampuan berimajinasi dan berpikir kreatif. Hal ini dapat berdampak positif dalam perkembangan intelektualnya.
Pengalaman hidup bersama saudara-saudaranya membekali anak bungsu dengan keahlian sosial yang luar biasa. IA cenderung lebih adaptif dalam berbagai situasi sosial dan memiliki kemampuan untuk membaur dengan beragam tipe orang. Interaksi dengan saudara-saudaranya yang lebih tua membentuk pola komunikasi yang baik.
Keberadaan anak bungsu dalam keluarga seringkali diwarnai dengan keceriaan dan humor. Ia belajar untuk melihat sisi lucu dari kehidupan dan menggunakan kecerdasan humor untuk membuat suasana menjadi lebih ringan. Keterampilan ini dapat menjadi daya tarik unik dan membangun hubungan yang harmonis dengan orang di sekitarnya.
Penelitian menyebutkan bahwa anak bungsu mungkin memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami obesitas karena adanya perbedaan perlakuan dan perhatian dari orang tua. Misalnya, anak bungsu kadang-kadang mendapatkan perhatian lebih dari anggota keluarga yang lebih tua, termasuk dalam hal makanan dan keinginannya. Hal ini bisa mengakibatkan kecenderungan untuk mengonsumsi lebih banyak makanan yang tidak sehat atau memiliki kebiasaan makan yang kurang terkendali.
Dari hasil pengamatan skor IQ yang dilakukan oleh ilmuwan Universitas Oslo Norwegia menyebutkan bahwa anak sulung memiliki IQ lebih tinggi dibanding anak kedua. Kemudian, anak kedua memiliki IQ lebih tinggi dibanding anak ketiga. Dari hasil pengamatan ini, dapat dikatakan jika Si Bungsu berpotensi memiliki IQ yang lebih rendah dibanding saudaranya.
Itulah fakta anak bungsu yang kreatif dan unggul dalam kemampuan sosial, namun sering kali lebih manja. Ini sangat berbeda dengan karakter anak pertama yang cenderung mandiri dan berani. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang karakteristik dan fakta menarik anak pertama, simak informasi selengkapnya di artikel ini: Karakteristik dan Fakta Menarik Anak Pertama Berbasis Sains.
Ada beberapa faktor yang berperan dalam pembentukan karakter anak, antara lain:
Keluarga adalah tempat pertama yang membentuk dan memengaruhi kepribadian anak. Jika pola asuh keluarga cenderung permisif, anak akan lebih mungkin tumbuh menjadi manja karena sebagian besar keinginannya dipenuhi. Meski pola asuh ini sering dianggap sebagai bentuk kasih sayang, namun sebenarnya dapat berdampak negatif pada pembentukan karakter anak.
Solusinya, Bunda perlu mengenali apa saja jenis pola asuh dan cara penerapannya dalam keluarga. Dengan mengetahui ini, tentu akan membantu Bunda dalam menentukan pola asuh yang tepat untuk perkembangan Si Kecil. Informasi selengkapnya, yuk baca: 4 jenis pola asuh pada anak.
Selain itu, orangtua biasanya lebih santai dalam mendidik anak bungsu dibandingkan anak lainnya. Menurut Kevin Leman, PhD, penulis The Birth Order Book: Why You Are the Way You Are, orangtua tidak merasakan kegugupan yang sama saat mendidik anak pertama, sehingga anak bungsu tidak merasakan tekanan yang sama seperti kakaknya.
Lembaga pendidikan juga berperan penting dalam pembentukan kepribadian anak. Oleh karena itu, pemilihan sekolah harus dilakukan dengan hati-hati. Apakah kurikulum sekolah sudah sesuai dengan pedoman yang diyakini oleh keluarga?
Memastikan hal ini sangatlah penting karena yang orangtua harapkan adalah Si Kecil berada di lingkungan yang tepat sehingga potensi terbesarnya dapat terasah dengan baik dan tumbuh menjadi anak yang cerdas.
Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah anak bungsu menjadi manja:
Anak bungsu yang terlalu sering dibantu akan cenderung menjadi bergantung dan manja. Meski niat orangtua baik, yaitu agar anak tidak kesulitan, namun sebaiknya cobalah untuk tidak terlalu aktif dalam kegiatan anak, misalnya membiarkan anak membereskan mainan setelah selesai bermain. Biarkan anak bertanggung jawab atas tugasnya sendiri.
Menuruti semua keinginan anak bukanlah cara yang baik untuk menunjukkan kasih sayang. Dengan tidak selalu menuruti keinginannya, anak akan belajar untuk menjadi mandiri dan bertanggung jawab dalam memenuhi keinginannya sendiri.
Pola asuh orangtua harus sepaham dan konsisten. Kedua orangtua harus bisa sama-sama tegas sehingga anak tidak cenderung bermanjaan dengan salah satu pihak.
Dari penjelasan di atas, jelas bahwa setiap anak memiliki karakter dan kemampuan masing-masing. Anak bungsu tidak selalu manja. Dengan menerapkan metode yang telah dijelaskan di atas, orangtua dapat membantu membentuk karakter anak yang lebih baik.
Selain menerapkan hal di atas, Bunda juga perlu memahami cara mendidik anak agar mereka tumbuh menjadi pribadi yang cerdas dan penurut pada orang tua. Panduan lengkapnya, yuk Bun baca: Mendidik anak agar cerdas dan penurut.
Referensi:
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel 5 Fakta Anak Bungsu Menurut Hasil Penelitian
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?