Nutrisi Tepat

Jenis Karbohidrat yang Menjaga Energi dan Kesehatan Si Kecil

Morinaga Platinum - 2 Mei 2025

Jenis Karbohidrat yang Menjaga Energi dan Kesehatan Si Kecil

Setiap orang tua tentu ingin #KecerdasanMajemuk Si Kecil berkembang, bukan? Memberikan makanan dengan NUTRISI yang tepat bisa mendukung kecerdasannya. Makanan bergizi dapat meningkatkan fungsi otak, fokus, dan mendorong hasil belajar yang lebih baik. Salah satu NUTRISI utama yang penting adalah karbohidrat.

Agar Si Kecil dapat mengembangkan #KecerdasanMajemuk dengan bermain dan belajar, dibutuhkan energi yang cukup dan karbohidrat merupakan sumber utamanya. Makanan berkarbohidrat umumnya menghasilkan energi, tetapi tidak semuanya memberikan energi dengan kualitas yang sama. Untuk itu, Bunda perlu mengetahui jenis karbohidrat dalam makanan agar dapat memberikan NUTRISI bagi Si Kecil dengan lebih terarah.

Karbohidrat Utuh dan Olahan

Karbohidrat merupakan jenis zat gizi makro yang ditemukan dalam makanan dan minuman tertentu. Si Kecil membutuhkan karbohidrat dalam jumlah yang cukup besar untuk mendukung pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan secara keseluruhan. Bunda bisa menemukan 2 jenis karbohidrat, yakni utuh dan olahan. Tiap jenisnya memiliki efek yang berbeda pada tubuh dan kesehatan.

Makanan yang mengandung karbohidrat utuh (disebut juga karbohidrat kompleks) umumnya juga mengandung serat alami, vitamin, serta mineral. Jenis ini tidak melewati banyak proses pengolahan. Berdasarkan penelitian dalam situs Health Shots, makanan yang banyak mengandung serat akan dapat membantu meningkatkan metabolisme dan baik untuk pertumbuhan otot. Beberapa contohnya antara lain nasi merah, oatmeal, dan ubi.

Sebaliknya, makanan dengan karbohidrat olahan mengalami proses panjang dalam pengolahannya, sehingga sebagian besar NUTRISI alami di dalamnya hilang atau berubah. Akibatnya, makanan ini kerap tinggi kalori, namun rendah gizinya. Beberapa contoh makanannya adalah roti putih, nasi putih, biskuit, dan permen.

Bagaimana Karbohidrat Mempengaruhi Tubuh

Jika Si Kecil tidak mendapatkan cukup karbohidrat, ia akan merasa lelah, mudah tersinggung, dan kekurangan energi. Si Kecil juga berPOTENSI kekurangan berat maupun tinggi badan karena energi terbesarnya untuk proses pertumbuhan ini diperoleh dari asupan zat tersebut. Dengan mencukupi kebutuhan asupan ini, energinya bisa selalu stabil, pencernaannya tetap sehat dan terjaga, serta memiliki jantung yang lebih kuat.

Energi yang Stabil Sepanjang Hari

Biasanya, karbohidrat utuh membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna, karena rantai molekul gulanya yang panjang cenderung lebih rumit. Tubuh akan memerlukan usaha lebih besar untuk memecah rantai gula ini agar dapat menyerapnya dengan lebih mudah.

Lantaran dicerna secara perlahan, kecil kemungkinan proses ini menyebabkan lonjakan gula darah. Maka kadarnya akan tetap seimbang, sehingga energi yang dimilikinya akan tetap stabil. Si Kecil pun juga tidak akan mudah lapar dan dapat berkonsentrasi ketika bermain ataupun belajar.

Di sisi lain, karbohidrat olahan biasanya dicerna dengan cepat, yang berisiko meningkatkan lonjakan glukosa di dalam darah. Hal ini dapat menyebabkan naik-turunnya energi secara tidak stabil, peningkatan rasa lapar, dan keinginan untuk makan. Dampaknya pada Si Kecil, ia akan cepat lelah dan sulit berkonsentrasi.

Pencernaan yang Lebih Sehat

Ketika Si Kecil mengonsumsi karbohidrat utuh berupa serat, zat ini akan melewati usus dan membantu kelancaran pencernaan. Dengan pencernaan yang lancar, ia tidak akan mengalami sembelit yang akan mengganggu kesempatannya untuk bermain dan belajar sehari-hari.

Serat ini juga akan merangsang pertumbuhan bakteri baik di dalam ususnya, yang nantinya akan mengimbangi bakteri jahat yang sewaktu-waktu dapat memasuki tubuhnya. Keseimbangan ini menghindari Si Kecil dari risiko terkenainfeksi yang tentunya akan dapat mengganggu kesehatannya.

Bakteri baik juga secara tidak langsung dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh dan melindunginya dari penyakit. Hal ini berkat terciptanya asam lemak rantai pendek dari bakteri tersebut yang membantu mengurangi kejadian radang yang juga akan mengganggu fungsi dari berbagai organ tubuhnya.

Sebaliknya, makan karbohidrat olahan secara berlebihan memicu pertumbuhan bakteri usus yang tidak diinginkan. Dampaknya, situasi dalam usus menjadi tidak sehat dan mengganggu fungsi usus dalam menghasilkan sel-sel kekebalan tubuh. Akibatnya, Ketahanan Tubuh Ganda-nya akan berkurang dan ia menjadi mudah jatuh sakit. 

Jantung yang Lebih Kuat

Serat juga mengatur gula darah dan menurunkan kadar kolesterol, yang berdampak pada jantung yang lebih sehat. Dalam saluran pencernaan, terutama pada organ hati, serat akan bekerja mengikat kolesterol. Akibatnya, kolesterol sulit diserap oleh tubuh dan akan keluar bersama feses.

Apabila Si Kecil terbiasa mengonsumsi serat hingga dewasa, maka jumlah kolesterol dalam tubuhnya pun tidak akan menjadi berlebihan karena tidak banyak terserap. Kadar kolesterol dalam darah menjadi rendah dan tidak akan mengendap di jantung hingga mengganggu fungsi organ penting tersebut.

Sementara itu, terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat olahan yang tinggi gula dapat meningkatkan risiko penumpukan lemak. Gula yang tersimpan akan dipecah menjadi glukosa. Jika zat ini tidak segera digunakan sebagai energi, tubuh akan mengubahnya menjadi trigliserida dan menyimpannya sebagai lemak. Pada akhirnya, penumpukan lemak bisa menyebabkan obesitas yang merupakan faktor utama penyakit jantung.

Membantu Si Kecil Mengenal Karbohidrat Sehat

Perkenalkanlah makanan berkarbohidrat sehat kepada Si Kecil agar ia mendapatkan NUTRISI yang dibutuhkan. Sayur-sayuran dan buah-buahan merupakan pilihan utama yang tidak hanya menyediakan karbohidrat sehat, tetapi juga memberikan vitamin, mineral dan antioksidan. Dengan memasukkannya dalam pola makan harian Si Kecil, ia akan terbiasa mengonsumsi makanan ber-NUTRISI tinggi yang baik untuk kesehatannya. 

Kacang-kacangan seperti buncis juga kaya akan protein dan serat, memberinya rasa kenyang yang lebih lama. Ini karena NUTRISI-nya diserap secara bertahap, sehingga energinya bisa lebih seimbang dan terjaga. Zat-zat ini juga berkontribusi pada kesehatan secara keseluruhan dan membantu menyehatkan pencernaan Si Kecil. Bunda bisa memvariasikan berbagai jenis makanan sehat agar ia mendapatkan asupan nutrisi lengkap dan seimbang. 

Tidaklah mengherankan jika Si Kecil lebih menyukai makanan seperti roti, sereal, dan kue-kue yang manis. Namun, konsumsinya perlu dikurangi agar perkembangan tubuh lebih baik. Kurangilahkarbohidrat olahan dan gantidengan karbohidrat utuh demi mencegah ketidakseimbangan NUTRISI yang bisa mengganggu perkembangannya.

Saat Bunda lebih selektif ketika memilih jenis karbohidrat dalam pola makan Si Kecil, ada banyak dampak positif yang bisa dirasakannya. Ketahanan Tubuh Ganda-nya akan terjaga, energinya juga akan lebih stabil, dan pencernaannya pun akan menjadi lebih lancar.

Inilah mengapa penting bagi Bunda untuk memberikan ATENSI lebih pada makanan dengan karbohidrat sehat, terutama serat. Salah satu jenis serat yang memiliki segudang manfaat bagi Si Kecil ini adalah inulin. Yuk, kenali apa itu inulin dan manfaatnya dalam artikel berikut: Inulin sebagai Serat Prebiotik dan Manfaatnya untuk Anak.

Referensi:

  • Huckle Berry Care. Carbohydrates for kids: Best sources and how much your child needs. Diakses pada 22 April 2025. https://huckleberrycare.com/blog/carbohydrates-for-kids
  • Cleveland Clinic. Carbohydrates. Diakses pada 22 April 2025. https://my.clevelandclinic.org/health/articles/15416-carbohydrates
  • Zoe. How you can reduce the refined carbs in your diet. Diakses pada 22 April 2025. https://zoe.com/learn/refined-carbs
  • Health Shots. Whole vs refined carbohydrates: What’s the difference?. Diakses pada 22 April 2025. https://www.healthshots.com/healthy-eating/nutrition/whole-and-refined-carbs/
  • Signos. Whole Carbs vs. Refined Carbs: Differences Explained. Diakses pada 22 April 2025. https://www.signos.com/blog/whole-carbs-vs-refined-carbs#improved-gut-health
  • Eating Well. 10 Amazing Health Benefits of Fiber. Diakses pada 22 April 2025. https://www.eatingwell.com/article/287742/10-amazing-health-benefits-of-eating-more-fiber/
  • Sehat Negeriku Kementerian Kesehatan. Makanan Berserat Bukan Sekadar Pencahar. Diakses pada 22 April 2025. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/blog/20240605/2745661/makanan-berserat-bukan-sekadar-pencahar/

Lihat Artikel Lainnya