Seberapa penting sih Bun asupan vitamin D bagi tumbuh kembang Si Kecil? Secara umum, vitamin satu ini memiliki peranan penting dalam pembentukan dan menguatkan tulang. Sebagai upaya mendukung tumbuh kembang Si Kecil, Bunda pun tentu harus memastikan bahwa sumber makananannya memiliki asupan vitamin yang tercukupi. Salah satunya adalah vitamin D, dimana banyak sekali jenis makanan dengan kandungan tersebut bisa didapat secara alami.
Namun, sayangnya tidak semua sumber vitamin D memiliki porsi yang pas untuk anak. Pasalnya, kebutuhan akan vitamin D pada anak tentu berbeda dengan orang dewasa. Jadi, berapa dosis vitamin D yang tepat untuk anak dan seberapa pentingnya manfaat vitamin D untuk anak? Yuk simak pembahasan berikut Bunda.
Nah, berikut ini adalah beberapa alasan mengapa vitamin D sangatlah penting untuk tumbuh kembang Si Kecil.
Vitamin D sering dikaitkan dengan kesehatan tulang dan gigi. Alasannya karena adanya kandungan fosfor dan kalsium di dalamnya. Kalsium dan fosfor yang terkandung pada vitamin D merupakan dua nutrisi penting untuk kepadatan tulang yang lebih baik, gigi yang lebih kuat, dan sistem kerangka. Kemudian, jika Si Kecil kekurangan dua nutrien tersebut maka dapat menyebabkan beberapa kondisi serius seperti rakhitis, dimana tulang menjadi lemah dan kaki terlihat bengkok. Oleh karena itu, vitamin D juga sangat diperlukan oleh Si Kecil di masa pertumbuhannya.
Namun, tahukah Bunda bahwa vitamin D tidak saja baik untuk tulang Si Kecil? Lebih dari itu, mengutip dari Journal of Nutrition, vitamin D Ibu selama masa kehamilan berperan penting dalam meningkatkan kecerdasan dan daya ingat Si Kecil.
Kelak ketika Si Kecil lahir dan seiring berjalan waktu umurnya bertambah, maka kebutuhan nutrisinya akan terus bertambah. Bunda bisa melengkapi asupan yang ada dari ASI dan MPASI beserta susu pertumbuhan. Yuk, ketahui manfaatnya di sini: Ragam Manfaat Minum Susu yang Perlu Bunda Ketahui.
Bukan hanya tulang, vitamin D juga memiliki beragam manfaat yang baik untuk anak, seperti mengurangi risiko sejumlah penyakit berbahaya seperti kanker prostat, diabetes, penyakit tiroid, radang usus, psoriasis, penyakit crohn, hingga gangguan saraf seperti depresi.
Manfaat lain vitamin D juga disebutkan oleh National Institutes of Health’s Office of Dietary Supplements, yang mengatakan vitamin D sangat bagus untuk meningkatkan penyerapan kalsium yang menyebabkan cacat tulang. Tidak cukup sampai disitu, Medical News Today, juga menyebut vitamin D dapat memberikan berbagai manfaat seperti meningkatkan kesehatan gigi, mengoptimalkan kekebalan tubuh, kekebalan otak dan saraf, menjaga fungsi paru-paru dan jantung.
Kalsium memiliki peran penting untuk mendukung kesehatan Si Kecil, misalnya menjaga kesehatan jantung. Jadi, mengonsumsi kalsium tak hanya bagus untuk tulang saja ya Bun. Informasi lengkap terkait hal ini, yuk baca: Manfaat Kalsium Bagi Si Kecil.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang diberi vitamin D dalam jumlah yang cukup per hari memiliki risiko lebih rendah tertular influenza dan infeksi virus umum lainnya. Sebagai contoh, jika Si Kecil telah duduk di bangku sekolah, tentu asupan vitamin D yang cukup dapat meminimalisir resiko tertularnya penyakit musiman seperti pilek, batuk, dan sebagainya.
Tak hanya bermanfaat untuk kebutuhan tulang dan gigi, vitamin D juga diketahui memiliki peranan terhadap kesehatan psikis Si Kecil. Ya, dengan asupan vitamin D yang cukup dapat bermanfaat dalam meningkatkan mood atau suasana hatinya.
Sebuah riset menunjukkan bahwa anak-anak yang memiliki kadar vitamin D lebih tinggi diketahui mempunyai lebih sedikit lemak tubuh. Kendati demikian, masih banyak penelitian yang mendukung hal tersebut. Selain itu, sebuah penelitian juga menunjukkan bahwa Vitamin D berpotensi mengurangi pembentukan sel-sel lemak baru dalam tubuh, sehingga membuat anak memiliki massa otot yang lebih ramping. Hal tersebut dirasa sangatlah penting karena dengan adanya kandungan vitamin D yang cukup, maka risiko anak mengalami obesitas dapat diminimalisir.
Apa yang terjadi jika Si Kecil kekurangan vitamin D? Menurut hasil riset yang dilakukan oleh Children's Hospital & Research Center, Amerika Serikat, anak-anak yang kekurangan vitamin D cenderung mengalami kesulitan berbahasa dan bertingkah laku.
Selain itu, kekurangan vitamin D juga berpotensi menyebabkan kaki O pada Si Kecil. Untuk itu penting untuk Bunda menjaga asupan nutrisinya. Agar terhindar dari gangguan ini, yuk Bun kenali: Penyebab kaki O dan penanganannya.
Sumber alami vitamin D yang sering kita temui adalah sinar matahari pagi. Sinar matahari yang masuk ke dalam kulit secara otomatis akan menciptakan vitamin D sendiri dalam tubuh manusia. Berjemur di bawah sinar matahari pagi juga mampu meningkatkan daya tahan tubuh kita. Maka wajar kita temui banyak ibu yang menjemur bayinya di bawah terik matahari pagi.
Meski sekitar 80 persen sumber vitamin D berasal dari sinar matahari, bukan berarti Bunda harus menjemur Si Kecil sepanjang waktu. Pasalnya, Bunda dan Si Kecil bisa mendapatkan vitamin D dari sumber lain, seperti ikan salmon, sarden, telur, susu, jamur, makarel, minyak ikan cod, yoghurt, dan ikan tuna.
Kebutuhan asupan vitamin D pada anak tentu berbeda sesuai usianya ya Bunda. Jika melebihi dosis, maka akan berakibat fatal terhadap kesehatan Si Kecil seperti terjadinya gangguan ginjal, mulut kering, tubuh mudah lelah, sakit kepala, sembelit, mual, muntah, tidak nafsu makan, hingga gangguan pada jantung. Untuk itu, diperlukan adanya dosis yang tepat serta batasan asupan vitamin D setiap harinya.
Berikut adalah panduan pemberian vitamin D yang direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) yang bisa Bunda gunakan sebagai pedoman. Pada bayi, kebutuhan vitamin D yang direkomendasikan adalah 400 UI (international unit), atau sekitar 10 mikrogram. Sementara ASI hanya mengandung vitamin D 25 IU per liternya. Maka, disarankan meningkatkan vitamin D dengan bantuan sinar matahari. Sementara anak yang telah mendapatkan MPASI tentu dapat dibantu dengan asupan makanan yang kaya akan vitamin D.
Bagi Si Kecil yang sudah berusia setahun lebih, direkomendasikan mendapat 600 IU per harinya. Bunda bisa membantu meningkatkan vitamin D harian dengan sering mengajak anak terpapar sinar matahari pagi, dibantu asupan makanan seperti hati sapi, jamur, dan susu segar. Penting diketahui pula bahwa asupan suplemen hanya sebagai pelengkap dan tidak boleh digunakan sebagai konsumsi utama vitamin D ya Bunda.
Untuk menghindari kelebihan dosis karena penggunaan suplemen, Bunda harus mengetahui batasan asupan vitamin D harian anak. Untuk bayi usia 0-6 bulan batas maksimal ialah 1.000 per hari. Usia 7-12 bula 1.500 UI per hari. Usia 1-3 tahun 2.500 UI per hari. Usia 4-8 tahun 3.000 UI per hari. Serta usia 9-70 ke atas 4.000 UI per hari.
Bagaimana Bunda? Sudah paham tentang pentingnya memberi asupan vitamin D ke anak dengan dosis yang tepat. Konsumsi makanan yang kaya akan vitamin D dibantu dengan berjemur di bawah matahari pagi tentu meningkatkan manfaat vitamin D secara maksimal. Jika Bunda belum yakin tentang dosisnya, Bunda dapat berkonsultasi dengan dokter
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Vitamin D untuk Anak: Manfaat dan Sumber Terbaiknya
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?