Skrining gizi adalah proses evaluasi untuk menilai status gizi seseorang, termasuk juga dapat diaplikasikan pada anak-anak. Sederhananya, proses skrining ini akan membantu Bunda memahami apakah asupan nutrisi Si Kecil sudah terpenuhi dengan baik atau belum. Mengapa skrining ini perlu sekali dilakukan untuk menjaga kesehatannya? Yuk Bunda, simak jawabannya di artikel berikut ini.
Skrining gizi merupakan cara untuk mendeteksi sejak dini apakah Si Kecil tengah mengalami atau berpotensi menjadi malnutrisi, sehingga tujuannya adalah mencegah penurunan status nutrisi lebih jauh. Proses ini dapat berlangsung dengan serangkaian tes serta alat, dan dapat dengan mudah dilakukan oleh dokter atau tenaga medis lainnya.
Skrining gizi pada Si Kecil perlu dilakukan secara berkala oleh Bunda, sehingga dapat diketahui apakah ia mendapatkan nutrisi yang cukup dan seimbang selama ini. Jika ditemukan adanya ketidakseimbangan nutrisi, maka Bunda dapat segera melakukan penanganan yang tepat berdasarkan saran dari dokter atau ahli gizi.
Masalah gizi seperti kekurangan atau kelebihan bisa berdampak pada tumbuh kembang Si Kecil. Menurut sebuah studi yang dilansir Science Direct, asupan nutrisi dan status nutrisi seseorang memiliki dampak besar terhadap kemampuan tubuhnya dalam menangani penyakit. Maka dengan mengantisipasinya, Bunda dapat memastikan Si Kecil untuk mendapatkan nutrisi yang tepat dan sehat sehingga mendukung tumbuh kembangnya.
Ada berbagai jenis skrining gizi yang bisa dilakukan, mulai dari yang sederhana hingga yang lebih kompleks.
Setidaknya ada dua skrining gizi sederhana yang bisa dilakukan di rumah. Tes pertama berupa tes antropometri, yaitu pengukuran tinggi badan, berat badan, ukuran lingkar kepala dan lengan Si Kecil. Hasilnya kemudian dibandingkan dengan standar pertumbuhan anak seusianya.
Tes kedua berupa pencatatan pola makan dan asupan Si Kecil sehari-hari yang dicocokkan dengan angka kecukupan gizi sesuai usianya. Namun, tes semacam ini akan lebih valid apabila dikonsultasikan dengan dokter yang paham mengenai apa asupan harian yang baik dan seimbang untuk Si Kecil sesuai dengan umurnya.
Skrining yang lebih mendalam biasanya dilakukan di klinik atau rumah sakit dan dilakukan oleh tenaga medis terlatih. Dokter akan memeriksa apakah terdapat tanda-tanda kekurangan pada fisik anak seperti kerontokan rambut, kulit kering, dan lainnya. Kemudian, pengetesan bisa dilanjutkan dengan pemeriksaan lab rutin untuk mengetahui kadar gizi dalam tubuh Si Kecil. Dengan demikian, tindak lanjutnya akan dilakukan secara profesional dan permasalahan pada gizi anak dapat ditangani dengan lebih terarah.
Berbagai metode skrining gizi telah dikembangkan untuk mengidentifikasi risiko malnutrisi dan terdiri dari banyak macam. Berikut adalah beberapa di antaranya, dilansir dari Jaringan Pangan dan Gizi Indonesia:
Penilaian yang didasarkan pada riwayat dan pengamatan fisik pasien dengan poin pertanyaan yang terdiri dari perubahan berat badan, perubahan asupan makanan, gejala gastrointestinal, kapasitas fungsional, dan asumsi metabolik dari kondisi penyakit.
Metode ini menentukan empat langkah prediktor untuk gejala malnutrisi dari indeks masa tubuh, riwayat penurunan berat badan, perubahan asupan gizi, dan efek kondisi penyakit saat dilakukan penilaian terhadap status gizi pasien.
Terdiri dari pertanyaan sederhana dengan jawaban ya atau tidak. Metode ini memeriksa penurunan berat badan, kurangnya peningkatan berat badan, penurunan asupan gizi, dan visibilitas underweight atau overweight. Dua jawaban ya akan menunjukkan prediksi risiko gizi.
Terdiri dari pemeriksaan fisik serta data mengenai berat badan dan tinggi/panjang badan anak, tinggi badan orang tua, asupan makanan, gejala gastrointestinal, kapasitas fungsional, dan penyakit yang diduga menyebabkan stres metabolik.
Masih ada beberapa metode lain yang juga kerap dipraktikkan di rumah sakit. Beberapa di antaranya ada yang ditujukan untuk gejala malnutrisi pada anak yang didiagnosis mengidap penyakit tertentu, hingga yang ditujukan untuk bayi dengan kondisi khusus.
Dengan memahami pentingnya skrining gizi dan memiliki pengetahuan tentang jenis-jenis dan metode yang digunakan, Bunda semakin siap menjadi orang tua yang proaktif dalam menjaga kesehatan Si Kecil. Hasil dari skrining gizi juga memberi Bunda wawasan tentang status nutrisi Si Kecil. Untuk memahami lebih lanjut tentang ciri-ciri anak sehat, yuk, baca lebih lanjut artikelnya di sini: Ciri-ciri Anak Sehat dan Tumbuh Kembangnya Optimal
Referensi:
Science Direct. Nutritional Assessment in Pediatrics. Diakses pada tanggal 6 Juni 2024. https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0899900797002268
Rumah Sakit Nasional Diponegoro - Undip. Skrining dan Asesmen Gizi. Diakses pada tanggal 6 Juni 2024. https://rsnd.undip.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/SKRINING-DAN-ASESMEN-GIZI.pdf
Jaringan Pangan dan Gizi Indonesia. Alat Skrining Gizi pada Anak. Diakses pada tanggal 6 Juni 2024. https://jpg-indonesia.net/2021/11/alat-skrining-gizi-pada-anak/
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Pentingnya Skrining Gizi untuk Kesehatan Si Kecil
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?