Artikel Terbaru Artikel Terbaru

Perbedaan Masa Pertumbuhan Anak Laki-laki dan Perempuan

Morinaga Platinum ♦ 6 Maret 2024

Perbedaan Masa Pertumbuhan Anak Laki-laki dan Perempuan

Anak laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan pertumbuhan fisik yang signifikan dalam hal tinggi badan dan komposisi tubuh pada masa-masa tertentu. Untuk tahu seberapa besar perbedaan pertumbuhan laki-laki dan perempuan, yuk baca lebih lanjut pada artikel berikut ini. 

Masa Pertumbuhan Anak Laki-laki dan Perempuan

Anak-anak berkembang dan bertumbuh tinggi dengan tingkat yang berbeda-beda satu sama lain. Salah satu hal yang memengaruhi bagaimana tubuh mereka bertumbuh ini ialah jenis kelamin. Laki-laki pada umumnya cenderung tumbuh lebih besar dibandingkan dengan perempuan. Dengan membandingkan data dari WHO, inilah perbedaan pertumbuhan di antara kedua jenis kelamin tersebut.

Anak Laki-laki

Anak laki-laki mengalami growth spurt beberapa kali selama masa pertumbuhan. Growth spurt merupakan periode peningkatan ukuran tubuh yang cepat dalam waktu singkat. Merujuk pada Parents, peningkatan ukuran yang cepat ini dimulai sejak bayi usia 2-3 tahun, masa tween umur 9-12 tahun, serta usia remaja 13-18 tahun. Pada umumnya, mereka bertumbuh sekitar 5 cm setiap tahunnya.

Usia pertumbuhannya lebih lama jika dibandingkan dengan perempuan. Anak laki-laki tumbuh paling cepat pada masa umur 13-15 tahun, lalu berhenti tumbuh di kisaran usia 18 tahun. Perlu diperhatikan bahwa setiap individu memiliki fase pertumbuhan yang bervariasi, ada yang lebih cepat dan ada yang lebih lambat.

Berdasarkan WHO, berikut ini tabel pertumbuhan yang ideal sesuai umur untuk laki-laki:

Usia (tahun) Tinggi Badan (cm)
3 88,7-111,1
4 94,9-118,6
5 118,6-124,7
6 116,0-131,1
7 121,7-137,4
8 127,3-143,4
9 132,6-149,3
10 137,8-155,3
11 143,1-161,8
12 149,1-169,4

 

Anak Perempuan

Pada anak perempuan, pertumbuhannya dimulai lebih cepat daripada laki-laki. Merujuk pada Healthline, anak perempuan tumbuh paling cepat ketika bayi, lalu kembali terjadi ketika memasuki masa puber di usia antara 8-13 tahun. 

Pertumbuhannya akan memuncak pada usia 10-14 tahun atau beberapa tahun setelah mengalami menstruasi, lalu melandai setelahnya. Setelah menstruasi, biasanya mereka bertumbuh sekitar 5-12 cm per tahun, kemudian berhenti tumbuh di kisaran usia 14-15 tahun.

Berikut ini adalah tabel pertumbuhan untuk perempuan berdasarkan WHO.

Usia (tahun) Tinggi Badan (cm)
3 87,4-110,7
4 94,1-118,3
5 99,9-124,2
6 115,1-130,6
7 120,8-136,9
8 126,6-143,4
9 132,5-150,1
10 138,6-156,9
11 145,0-163,6
12 151,2-169,1

 

Cara Mengoptimalkan Pertumbuhan Si Kecil

Peningkatan ukuran tinggi badan memang sangat dipengaruhi oleh faktor genetik. Akan tetapi, bukan berarti tidak ada yang dapat dilakukan untuk menambah tinggi badan Si Kecil. Bunda dapat ikuti beberapa hal berikut ini untuk mengoptimalkan pertumbuhan Si Kecil: 

Penuhi Kebutuhan Jam Tidurnya

Si Kecil membutuhkan rata-rata tidur 10-12 jam per malam. Tidur memberikan kesempatan bagi tubuh yang sedang tumbuh untuk beristirahat, agar tubuh tersebut dapat tumbuh dengan baik. Selain itu, Menurut Fakultas Kedokteran UI, hormon pertumbuhan akan keluar lebih banyak ketika tubuh sedang tidur.

Jaga Asupan Nutrisinya

Tumbuh kembang tubuh dapat didukung dengan asupan nutrisi yang cukup. Bunda dapat memberikan protein yang membantu perbaikan jaringan tubuh, atau makanan kaya kalsium dan mineral-mineral lainnya yang membantu tulang untuk bertumbuh.

Optimalkan Aktivitas Fisik untuk Si Kecil

Aktivitas fisik seperti olahraga terbukti dapat membantu tubuh untuk tumbuh lebih cepat. Dengan memperkenalkan Si Kecil pada olahraga seperti berenang atau basket, maka tulangnya akan tumbuh dengan baik. Aktivitas fisik juga dapat mencegah obesitas, sehingga berat badannya menjadi ideal.

Nutrisi yang Dibutuhkan Selama Pertumbuhan

Asupan makanan berperan penting untuk tumbuh kembang Si Kecil agar lebih optimal. Ada 4 nutrisi yang perlu Bunda perhatikan asupannya, yaitu protein, zat besi, vitamin D, dan kalsium.

Protein

Protein membantu memperbaiki jaringan tubuh yang rusak atau luka. Protein dapat Bunda temukan dengan mudah dari daging sapi, ayam, atau telur. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, anak-anak berusia 3-6 tahun membutuhkan asupan protein antara 20-25 gram per hari, sedangkan antara usia 7-12 tahun memerlukan protein sebanyak 40-50 gram.

Zat Besi

Zat besi berperan penting untuk mengedarkan nutrisi dan oksigen ke seluruh tubuh. Tanpa distribusi yang lancar, organ tubuh akan kekurangan nutrisi sehingga kesulitan untuk tumbuh dengan optimal. Zat besi dapat Bunda dapatkan dari daging merah, bayam, atau brokoli. Idealnya asupan yang dibutuhkan adalah sekitar 7-10 mg sehari untuk mereka yang berusia 3-12 tahun.

Vitamin D

Nutrisi yang ketiga ialah vitamin D yang berfungsi membantu membangun tulang yang kuat. Bunda dapat memberikan asupan seperti ikan salmon, telur, serta minyak ikan sebagai sumber vitamin D. Kebutuhan harian vitamin D ini sekitar 15 mcg untuk anak-anak.

Kalsium

Kalsium berperan dalam penyusunan tulang dan gigi yang kuat. Idealnya, mereka yang berusia 3-12 tahun mendapatkan asupan sebesar antara 650-1200 mg/hari. Sumber makanan yang kaya akan kalsium ini berupa susu.

Nah, untuk memastikan Si Kecil tumbuh dengan optimal, pastikan semua asupan nutrisinya dipenuhi ya, Bunda. Bunda juga dapat memberikan tambahan susu dengan kandungan nutrisi yang tinggi. Simak rekomendasi susu untuk Si Kecil di sini, yuk: Rekomendasi Susu Pertumbuhan untuk Anak 3 Tahun ke Atas 

Sumber: 

  • Parents. When Do Boys Stop Growing. Diakses pada 14 Februari 2024. https://www.parents.com/kids/development/physical/when-do-boys-stop-growing/#toc-when-do-boys-have-growth-spurts.
  • Healthline. When Do Girls Stop Growing. Diakses pada 14 Februari 2024. https://www.healthline.com/health/when-do-girls-stop-growing#growth-and-puberty.
  • FK UI. Peran Tidur dalam Mengoptimalkan Pertumbuhan. Diakses pada 14 Februari 2024. https://fk.ui.ac.id/infosehat/peran-tidur-dalam-mengoptimalkan-pertumbuhan-anak/.
  • Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 28 Tahun 2019 tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia. Diakses pada 14 Februari 2024. http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No__28_Th_2019_ttg_Angka_Kecukupan_Gizi_Yang_Dianjurkan_Untuk_Masyarakat_Indonesia.pdf