Penurunan berat badan pada Si Kecil yang terjadi secara tiba-tiba bisa menjadi tanda bahwa ada sesuatu yang tidak seimbang dalam tubuhnya. Hal ini dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor, termasuk pola makan yang kurang tepat, aktivitas fisik yang berlebihan, stres, atau bahkan penyakit jangka pendek. Sebagai orang tua, penting bagi Bunda untuk memahami penyebab berat badan anak turun agar dapat segera mengatasinya dan mendukung pertumbuhan optimal Si Kecil.
Yuk, simak beberapa penyebab umum penurunan berat badan pada anak dalam artikel ini.
Pola makan yang tidak seimbang adalah salah satu penyebab utama penurunan berat badan pada anak. Jika Si Kecil tidak mendapatkan asupan nutrisi yang memadai dari makanan sehari-harinya, tubuhnya tidak akan memiliki cukup energi untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Kekurangan nutrisi penting seperti protein, lemak sehat, karbohidrat, serta vitamin dan mineral dapat menyebabkan penurunan berat badan secara signifikan.
Selain itu, anak yang sering mengonsumsi makanan tidak sehat seperti makanan cepat saji atau camilan tinggi gula dan lemak mungkin tidak mendapatkan nutrisi yang cukup, meskipun mereka makan dalam jumlah banyak. Hal ini karena makanan tersebut tidak mengandung zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan.
Untuk memastikan Si Kecil mendapatkan nutrisi yang seimbang, Bunda bisa membuat jadwal makan yang teratur dengan menu yang bervariasi. Cobalah menyajikan makanan dalam porsi kecil namun sering, terutama jika anak cenderung pilih-pilih makanan. Pastikan makanan yang disajikan kaya akan protein, serat, sayuran, buah-buahan, serta vitamin dan mineral yang diperlukan.
Aktivitas fisik yang berlebihan juga bisa menjadi penyebab penurunan berat badan pada anak. Anak yang sangat aktif, misalnya yang sering terlibat dalam olahraga atau aktivitas fisik intens seperti sepak bola, renang, atau lari, akan membakar lebih banyak kalori. Jika kebutuhan energi ini tidak terpenuhi, tubuh anak akan kekurangan kalori yang diperlukan untuk mempertahankan berat badan yang sehat.
Misalnya, jika Si Kecil sering berolahraga tanpa asupan makanan yang cukup, berat badannya bisa menurun karena tubuhnya membakar lebih banyak energi daripada yang didapatkan dari makanan. Oleh karena itu, penting bagi Bunda untuk memastikan bahwa asupan kalori harian Si Kecil seimbang dengan aktivitas fisiknya.
Bunda bisa menambah porsi makanan Si Kecil atau memberikan camilan sehat di antara waktu makan. Pilih makanan yang kaya energi dan kalori seperti ikan, daging ayam, kacang-kacangan, dan buah-buahan untuk memenuhi kebutuhan energinya.
Stres atau tekanan emosional juga bisa menjadi faktor penyebab penurunan berat badan pada anak. Anak-anak yang menghadapi perubahan besar dalam hidup mereka, seperti perundungan di sekolah, konflik keluarga, atau pindah ke lingkungan baru, mungkin merasa cemas atau stres, yang bisa memengaruhi nafsu makan mereka.
Saat mengalami stres, Si Kecil mungkin kehilangan minat untuk makan, yang akhirnya menyebabkan asupan kalori yang berkurang dan penurunan berat badan. Tekanan emosional juga dapat menyebabkan perubahan perilaku, seperti kesulitan tidur atau menolak makanan.
Bunda bisa membantu Si Kecil menghadapi stres dengan mengenali tanda-tanda seperti perubahan perilaku, berkurangnya nafsu makan, atau kesulitan tidur. Ciptakan lingkungan yang nyaman di rumah, dan ajaklah Si Kecil berbicara tentang perasaannya. Kegiatan yang menenangkan, seperti bermain atau berjalan-jalan, juga bisa membantu meredakan stres yang dialaminya.
Penyakit jangka pendek seperti flu, demam, atau infeksi pencernaan bisa menyebabkan Si Kecil kehilangan nafsu makan, yang pada akhirnya berpengaruh pada berat badannya. Selama sakit, anak mungkin merasa lemas, mual, atau terlalu lelah untuk makan, sehingga tubuhnya tidak mendapatkan cukup asupan makanan untuk mempertahankan berat badan yang sehat.
Misalnya, ketika Si Kecil mengalami diare atau demam tinggi, tubuhnya akan menggunakan lebih banyak energi untuk melawan infeksi, tetapi asupan kalori menurun karena kurangnya nafsu makan. Hal ini bisa menyebabkan penurunan berat badan dalam waktu singkat.
Setelah Si Kecil sembuh, Bunda bisa memulihkan berat badannya dengan memberikan makanan yang mudah dicerna dan kaya nutrisi. Berikan makanan dalam porsi kecil namun sering, serta tambahkan camilan sehat untuk membantu Si Kecil kembali ke berat badan yang ideal.
Sebagai orang tua, penting bagi Bunda untuk memantau pertumbuhan Si Kecil dengan cermat. Ukur berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala secara berkala untuk mengetahui apakah pertumbuhannya berjalan normal. Jika Bunda melihat penurunan berat badan yang signifikan atau mencurigai adanya masalah pertumbuhan, segera konsultasikan dengan dokter anak untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Salah satu cara mudah untuk memonitor tumbuh kembang anak adalah dengan menggunakan fitur Parenthings dari Morinaga, yang membantu Bunda memantau berat badan, tinggi badan, dan perkembangan Si Kecil secara menyeluruh. Dengan begitu, Bunda dapat mendeteksi masalah lebih dini dan menemukan solusi terbaik untuk mendukung pertumbuhan optimal anak.
Yuk, cek tumbuh kembang Si Kecil melalui fitur Parenthings dari Morinaga di sini: Cek Tumbuh Kembang.
Referensi:
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Penyebab Berat Badan Anak Bisa Turun Tiba-tiba
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?