Berat badan bayi yang tidak naik, normal terjadi di beberapa hari pertama setelah ia lahir. Hal tersebut disebabkan oleh tubuh bayi yang sedang beradaptasi dengan lingkungan di luar rahim. Setelahnya, berat badan bayi akan berangsung naik seiring bertambahnya usia.
Namun jika berat badan bayi tidak kunjung naik, ada beberapa penyebab dan cara mengatasi yang perlu Bunda lakukan.
Inilah beberapa faktor yang mempengaruhi kenapa berat badan SI Kecil suli naik, antara lain:
Adanya gangguan pada mulut seperti bibir pecah-pecah atau langit-langit mulut dapat mengganggu proses saat Si Kecil menyusui. Selain itu, Si Kecil yang memiliki lidah pendek (tongue tied) juga dapat menyulitkannya menyusu sehingga nutrisi yang didapatkannya berkurang sehingga mengakibatkan berat badannya pun tidak bertambah.
Produk ASI yang kurang lancar dapat terjadi pada sebagian ibu menyusui. Hal ini mempengaruhi jumlah ASI yang diterima bayi ketika menyusu, dampaknya asupan nutrisi bayi tidak optimal sehingga mempengaruhi pertumbuhan berat badannya.
Yuk, Bu, pahami tanda-tanda bahwa Si Kecil kekurangan ASI di sini: Tanda Bayi Kekurangan ASI dan Cara Mengatasinya
Asupan ASI yang diterima bayi bisa dipengaruhi oleh peletakan menyusui yang kurang tepat, posisi menyusui yang tidak nyaman, hingga durasi menyusui yang terlalu singkat. Pastikan bayi menyusu hingga kenyang dan tidak ada yang menghambat bayi saat menyusu.
Diare atau muntah adalah beberapa gejala yang dialami Si Kecil jika ia memiliki masalah pada pencernaannya. Gangguan ini dapat menyebabkan bayi tidak dapat menyerap nutrisi dengan baik, sehingga berpengaruh terhadap berat badan yang sulit bertambah.
Menginjak usia 6 bulan, Si Kecil biasanya menjadi lebih aktif bergerak. Ia mulai belajar duduk dan merangkak. Di samping itu, pada usia ini Si Kecil juga sudah mulai mendapatkan makanan padat pertamanya. Nah, bila asupan makanan yang didapatkannya hanya sedikit, maka Si Kecil akan mempergunakan energi tersebut untuk beraktivitas bukan untuk bertumbuh kembang.
Sebab aktivitas harian Si Kecil juga membutuhkan energi yang tidak sedikit. Karena itulah, sebaiknya Bunda harus lebih memerhatikan kandungan nutrisi dan gizi pada MPASI Si Kecil. Pastikan sehat dan seimbang juga mengandung kalori yang cukup untuk memberikannya energi setiap hari.
Pada saat awal pengenalan MPASI, Si Kecil terkadang sering menolak makanannya karena masih belum terbiasa. Namun jika hal ini terus-menerus terjadi, Bunda sebaiknya waspada. Seiring pertambahan usia bayi, seharusnya porsi makannya juga akan bertambah begitu pula dengan jenis makanan yang bisa dimakannya. Oleh sebab itu, mengenalkan makanan padat pertama secara bertahap dan mematuhi aturan dasarnya menjadi salah satu kunci pemberian MPASI yang sebaiknya Bunda lakukan.
Salah satu perkembangan Si Kecil yang paling tidak pernah luput dari perhatian Bunda adalah memantau berat badannya. Tak jarang ditemukan Bunda langsung cemas jika mendapati berat badan Si Kecil tiba-tiba turun dan ia tampak lebih kecil dari bayi-bayi seusianya. Namun, tahukah Bunda bahwa berat badan Si Kecil sebaiknya tidak diukur secara kasat mata, melainkan dipastikan dengan kurva tumbuh kembangnya?
Berdasarkan grafik di KMS (Kartu Menuju Sehat), berat badan Si Kecil tergolong gagal naik ketika grafik berat badannya menurun atau memotong batas garis merah pertumbuhan di bawahnya. Sedangkan jika titik pada grafiknya sejajar dengan bulan sebelumnya, maka berat badan Si Kecil masih sama sehingga Bunda harus lebih giat lagi untuk meningkatkan berat badan Si Kecil.
Nah, biar Bunda tidak bingung dan ingin tahu pertambahan berat badan bayi normal sesuai usianya, simak pada tabel berikut ini:
Usia | Pertambahan Berat Badan Minimal |
1 bulan | 800 gram |
2 bulan | 900 gram |
3 bulan | 800 gram |
4 bulan | 600 gram |
5 bulan | 500 gram |
6 bulan | 400 gram |
7-17 bulan | 300 gram |
18-24 bulan | 200 gram |
Selain pertumbuhan berat badan bayi berdasarkan usianya yang sudah dijelaskan di atas. Untuk lebih memudahkan Bunda, simak rentang berat badan bayi normal usia 0-12 bulan di artikel berikut ini: Berat Badan Bayi Usia 0-12 Bulan yang Ideal
Berikut beberapa tips menaikkan berat badan bayi yang bisa Bunda praktekkan di rumah:
Walaupun Si Kecil sudah memasuki usia MPASI, tetaplah berikan ASI padanya. Biarpun intensitas menyusunya mulai berkurang, namun ada baiknya untuk tidak dihentikan. Selain itu, kualitas ASI juga mempunyai peranan yang tidak kalah pentingnya. Pastikan asupan makanan Ibu menyusui bergizi dan seimbang serta Bunda mendapatkan istirahat yang cukup. Jangan lupa untuk rutin memijat payudara untuk meningkatkan produksi ASI ya, Bun.
Untuk menaikkan berat badan Si Kecil, berilah MPASI yang bergizi dan seimbang sesuai dengan usianya. Perhatikan porsi, takaran, tekstur, dan jenis makanan yang diolah. Upayakan untuk menghidangkan makanan yang menarik dan bervariasi untuk menambah selera makan Si Kecil.
MPASI harus mengandung jenis vitamin penambah berat badan anak berikut ini: Jenis Vitamin Penambah Berat Badan Anak.
Memperhatikan kandungan gizi pada setiap jenis makanan Si Kecil wajib dilakukan jika Bunda ingin menaikkan berat badan Si Kecil. Selain itu, Bunda juga dapat menambahkan sedikit minyak sayur, keju, santan, alpukat, atau yogurt pada olahan MPASI-nya. Makanan yang mengandung lemak baik akan membantu pertambahan berat badan Si Kecil.
Itulah beberapa penyebab dan cara menaikkan berat badan Si Kecil di atas dapat Bunda praktekkan dan sesuaikan kembali dengan masalah yang dialami Si Kecil. Jangan ragu berkonsultasi ke dokter untuk penanganan lebih lanjut. Bunda ingin mendapatkan tips meningkatkan berat badan si kecil lainnya? Baca artikel berikut, yuk: Tips dan Cara Menaikkan Berat Badan Anak Balita.
Baca juga: Kunci Utama Tumbuh Kembang Optimal Si Kecil
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Penyebab Berat Badan Bayi Tidak Naik dan Cara Mengatasinya
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?