Gizi & Nutrisi Gizi & Nutrisi

Pahami Faktor Penyebab Kekurangan Gizi Pada Si Kecil

Morinaga ♦ 14 Januari 2025

Pahami Faktor Penyebab Kekurangan Gizi Pada Si Kecil

Apakah Bunda merasa Si Kecil kekurangan gizi, padahal Bunda yakin telah memberikan asupan makanan dalam porsi yang besar? Penting bagi Bunda untuk memahami bahwa kondisi ini tidak selalu disebabkan oleh rendahnya asupan makanan.

Kondisi tersebut juga dapat diakibatkan oleh berbagai faktor lain, termasuk kondisi kesehatan yang menghambat kemampuan tubuh dalam memproses NUTRISI yang dikonsumsi. Faktor lain berupa gangguan pada sistem pencernaan juga dapat menghalangi penyerapan NUTRISI. Memahami setiap penyebab ini akan memberikan Bunda wawasan untuk mencegah masalah kesehatan lebih lanjut akibat kurang gizi.

Kondisi Kesehatan

Kesehatan Si Kecil sangat bergantung pada kemampuan tubuhnya untuk memperoleh, menyerap, dan memproses NUTRISI secara optimal. Beberapa kelainan fisik dapat mengganggu proses ini, sehingga mengakibatkan kekurangan gizi.

Salah satu kelainan yang sering ditemukan pada anak-anak dan mengurangi gizi tubuhnya adalah penyakit jantung bawaan. Pada penyakit ini, jantung tidak berfungsi dengan baik, menyebabkan tubuhnya harus menjalankan proses metabolisme yang lebih tinggi daripada kemampuan NUTRISI asupannya. Hal ini menyebabkan makanan yang dikonsumsinya tidak mampu memenuhi kebutuhan gizi tubuhnya.

Kelainan lainnya adalah kelahiran prematur. Si Kecil yang lahir sebelum waktunya dapat mengalami berbagai tindakan medis untuk mencegah komplikasi akibat kelahiran prematurnya, dan dampaknya dapat berupa kurangnya ASI yang sangat dibutuhkannya pada hari-hari sekitar kelahirannya. Kekurangan ASI ini bisa menjadi faktor penyebab Si Kecil kekurangan NUTRISI, dan jika ia tidak segera dibiarkan menyusu, ia akan sangat tergantung pada sumber makanan lain yang belum mencukupi gizi yang dibutuhkannya.   

Gangguan medis berikutnya yang juga dapat menyebabkan situasi ini adalah masalah pada mulut dan rahangnya. Dalam kondisi ini, mulutnya tidak mampu memproses makanan dengan baik, sehingga asupan NUTRISI yang diterimanya juga tidak dapat dialirkan sempurna ke lambungnya. Contohnya dapat berupa cerebral palsy yang menghambat pergerakan sempurna dari otot rahangnya, atau bibir sumbing yang menyebabkan ASI yang diminumnya selalu keluar kembali dari mulutnya.  

Malabsorbsi

Malabsorbsi adalah kondisi medis ketika usus kesulitan dalam menyerap NUTRISI dari makanan yang dikonsumsi. Jika dinding usus ini rusak akibat penyakit, kemampuannya menyerap NUTRISI akan terganggu, sehingga menyebabkan kurang gizi.

Berbagai penyakit dapat memicu malabsorpsi ini, antara lain infeksi cacing. Jika Si Kecil terinfeksi oleh cacing, maka organisme ini dapat berkembang biak di ususnya dan merusak dinding usus.

Alergi makanan juga dapat menjadi penyebab lainnya. Bila ia memiliki alergi tersebut dan tetap meminum makanan yang menjadi allergen baginya, maka tubuhnya akan terus-menerus mengeluarkan reaksi alergi yang merusak usus.

Penyebab malabsorpsi lainnya yang juga mungkin dapat terjadi pada Si Kecil adalah kondisi intoleransi terhadap laktosa yang tidak dilakukan penghindaran terhadap laktosa tersebut. Laktosa ini akan merusak fungsi ususnya, sehingga ususnya tidak dapat bekerja dengan baik. 

Contoh penyakit lainnya yang juga dapat menyebabkan malabsorbsi adalah celiac disease dan Crohn’s disease. Namun kedua penyakit ini masih agak jarang terjadi pada anak-anak.

Kurangnya Asupan NUTRISI

Pola makan yang tidak seimbang juga dapat menyebabkan Si Kecil mengalami kekurangan gizi. Ini bisa terjadi apabila ia memiliki kebiasaan sulit makan atau tidak mendapatkan makanan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan NUTRISInya.

Kekurangan gizi yang terjadi dapat berupa kurangnya asupan makronutrien seperti protein, karbohidrat, dan lemak. Namun kekurangan ini juga dapat berupa defisit mikronutrien seperti vitamin dan mineral.

Pada anak-anak yang mengalami kekurangan asupan, umumnya pola makan mereka monoton atau hanya terdiri dari 1-2 jenis sumber makanan. Misalnya, anak-anak yang jarang mengonsumsi daging akan kekurangan protein dan mineral seperti zat besi, sedangkan mereka yang jarang makan ikan akan kekurangan protein dan lemak.

Penting untuk menciptakan variasi menu makan bagi Si Kecil, agar ia mau mengonsumsi berbagai jenis makanan dan memperoleh kesempatan menerima makronutrien dan mikronutrien yang dibutuhkannya. Bunda juga perlu menciptakan suasana makan yang dapat meningkatkan selera makannya, sehingga ia akan tertarik mencoba berbagai sumber gizi tersebut.

Minimnya variasi menu makan maupun minimnya selera makan anak-anak sering terjadi karena ketidaksukaan terhadap bahan makanan tertentu. Saat ini, bentuk kekurangan gizi yang paling sering ditemukan pada anak-anak adalah kekurangan protein. Sambil terus mencoba memberikan protein dalam berbagai variasi menu untuk Si Kecil, Bunda dapat juga memberikan menu yang praktis berupa susu pertumbuhan yang kaya akan nutrisi tersebut. Simaklah rekomendasi para ahli yang perlu Bunda ketahui untuk susu yang kaya akan protein ini: Susu Tinggi Protein untuk Tumbuh Kembang Anak.