Bunda tentu ingin Si Kecil memiliki prestasi belajar yang cemerlang, bukan? Salah satu kuncinya yaitu meningkatkan daya ingatnya. Caranya adalah dengan membuat lingkungan belajar yang menyenangkan, memberinya permainan edukatif yang disesuaikan dengan pendekatan multisensori, serta melatih kemampuan visualisasinya. Nah, artikel ini membahas berbagai cara meningkatkan daya ingat anak-anak yang bisa Bunda terapkan. Jadi pastikan Bunda membaca artikel ini sampai selesai ya.
Merujuk pada jurnal Universitas Gadjah Mada, daya ingat atau memori terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Short-term memory atau ingatan jangka pendek
Short term memory adalah proses penyimpanan memori sementara. Jadi informasi akan disimpan selama informasi itu dibutuhkan. Kapasitas dalam short term memory sangat terbatas untuk menyimpan sejumlah informasi dalam jangka waktu tertentu.
2. Long-term memory atau ingatan jangka panjang
Long term memory adalah ingatan yang dapat menyimpan informasi dengan jumlah yang banyak, dan bersifat permanen. Informasi ini bekerja di luar kesadaran, tetapi dapat dipanggil ketika dibutuhkan.
Si Kecil yang kesulitan mengingat biasanya mengalami kesulitan dalam mengorganisasikan informasi dan mengembangkan pemahaman tentang topik tertentu. Inilah yang menyebabkan ia tertinggal dibandingkan dengan teman sebayanya di kelas.
Kemampuan mengingat adalah dasar kemampuan belajar, baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Ingatan jangka panjang yang baik akan membuat Si Kecil tidak hanya mampu mengingat, tetapi memahami pembelajaran secara keseluruhan. Ada banyak cara yang bisa Bunda coba untuk meningkatkan kemampuan mengingatnya, di antaranya:
Kata kuncinya adalah membuat Si Kecil antusias. Nah untuk membuatnya lebih antusias sekaligus mendapatkan suasana baru, Bunda bisa coba ajak ia untuk berkunjung ke museum, perpustakaan, atau galeri seni yang berkaitan langsung dengan topik tertentu.
Bunda juga dapat melakukan percobaan sains sederhana menggunakan bahan-bahan yang ada di dalam rumah untuk membuat lingkungan belajar menyenangkan. Dengan mengajaknya berinteraksi langsung dengan objek pembelajaran, maka ia akan lebih antusias. Antusiasme tersebut membuat proses pembelajaran lebih menyenangkan, sehingga ia akan lebih mudah mengingatnya di kemudian hari.
Bunda dapat menerapkan gaya pembelajaran yang aktif untuk Si Kecil. Daripada hanya menghafal sebuah materi, Bunda dapat mencoba mengajukan pertanyaan pancingan ketika mempelajari suatu topik. Tanyakan pendapatnya tentang topik yang dipelajari.
Ketika menjelaskan sesuatu, Bunda dapat memulai dengan pertanyaan sederhana untuk memantik keingintahuan Si Kecil. Jadikan waktu belajar menjadi diskusi dengan saling berbalas pertanyaan, tanpa menyalahkan jawabannya.
Pola seperti ini akan membuatnya dapat menyimpan informasi dalam pikiran mereka lebih lama, membantu mengembangkan keterampilan berpikir kritis, sekaligus meningkatkan kemampuan mengingatnya.
Bunda dapat mencoba mengajak Si Kecil untuk membuat gambaran tentang apa yang baru saja mereka baca atau dengar. Misalnya, ajak Si Kecil untuk menyiapkan meja makan untuk keluarga. Mintalah ia membayangkan seperti apa bentuk meja itu, apa yang ada di atasnya, lalu gambarlah.
Pada awalnya, Si Kecil pasti akan bingung apa yang harus mereka gambar. Biarkan Si Kecil berimajinasi, lalu adakan sesi untuk membahasnya bersama-sama. Naikkan tingkat kesulitannya sedikit demi sedikit. Melakukannya secara rutin akan melatih imajinasi dan memorinya.
Bunda dapat menggunakan alat bantu visual untuk membantunya mengingat informasi yang baru saja dibaca atau didengar. Buat kartu flash yang berisi kata-kata dan gambar, yang digunakan untuk mencocokkan satu sama lain.
Bunda juga dapat menggunakan puzzle sederhana untuk melatih kemampuannya. Atau gunakan gambar dan spidol, minta Si Kecil untuk melingkari benda yang Bunda sebutkan.
Pendekatan multisensori dapat menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan daya ingat dan konsentrasi Si Kecil. Ajak Si Kecil untuk bermain di alam, biarkan Si Kecil menggunakan indra sentuhannya, penglihatan, serta pendengaran dengan berinteraksi ke sekitarnya.
Si Kecil juga dapat diajak untuk berpartisipasi dalam kegiatan rumah, seperti memasak, mencuci piring, hingga bersih-bersih yang ringan. Berikan waktu agar Si Kecil bisa berinteraksi langsung dengan apa yang ia pelajari. Selain melatih daya ingat, melakukan aktivitas yang melibatkan sensori ini juga dapat meningkatkan kemampuan sensorik kasar dan halus Si Kecil, loh, Bun.
Berikutnya yaitu hubungkan satu pengalaman dengan pembelajaran yang lain. Bunda dapat melakukan ini dengan mengajaknya bercerita tentang objek yang ia lihat ketika bermain. Misalnya ketika pergi ke kebun binatang, tanyakan kepadanya tentang karakteristik hewan yang ia lihat, bagaimana suaranya, atau apa makanannya.
Sambung pengalaman tersebut dengan sesi bercerita kembali sebelum tidur. Ajak Si Kecil mengingat kembali apa yang ia lihat, lalu ceritakan hal tersebut. Menghubungkan masing-masing pengalaman ini akan melatih daya ingatnya menjadi semakin baik.
Ternyata banyak cara yang bisa Bunda lakukan untuk meningkatkan daya ingat Si Kecil ya, Bu. Sebetulnya masih banyak lagi cara lainnya untuk menambah kemampuan memori Si Kecil, dan Bunda dapat memperoleh idenya lebih lengkap lagi pada program Ide Bermain Morinaga. Dengan program Ide Bermain ini, Ibu tidak hanya bisa meningkatkan daya ingat Si Kecil, tetapi juga mampu mengembangkan potensinya pada 9 area kecerdasan sekaligus. Yuk, lihat beragam ide untuk bermain ini di sini: Ide Bermain dan Area Cetak
Referensi:
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Cara Jitu Meningkatkan Daya Ingat dan Fokus Belajar Si Kecil
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?