Saat anak muntah dan mencret, orang tua sering merasa cemas serta bingung harus berbuat apa. Bunda pun tentunya tidak tega melihat Si Kecil kesakitan selama muntah dan mencret. Untuk membuatnya merasa lebih baik, Bunda bisa tingkatkan asupan cairan hingga membiarkannya istirahat. Jika Si Kecil sedang mengalami muntah dan mencret, berikut langkah-langkah yang bisa Bunda lakukan. Simak artikel ini sampai habis, ya.
Anak yang mengalami muntah dan mencret umumnya mudah mengalami dehidrasi karena banyak kehilangan cairan. Untuk itu, Bunda bisa memberikannya air minum lebih sering, misalnya setiap 15 menit. Namun, air putih saja tidak memiliki cukup natrium, kalium, dan nutrisi lain untuk menghidrasi Si Kecil.
Bunda bisa memberikan oralit sebagai metode yang efektif dan aman untuk mencegah dehidrasi. Oralit dapat membantu mengganti cairan tubuh yang hilang karena muntah dan mencret. Selain itu, oralit juga bisa meningkatkan kadar kalium dan natrium dalam tubuh untuk membantu usus menyerap lebih banyak cairan.
Selain air putih dan oralit, Bunda pun bisa menyediakan air kelapa. Mengutip Vinmec Healthcare System, air kelapa kaya akan elektrolit dan mineral yang bisa menggantikan hilangnya mineral dari tubuh akibat diare. Kandungan asam laurat dalam air kelapa juga diketahui dapat melawan virus dan bakteri. Untuk meningkatkan asupan cairan, sebaiknya hindari jus, minuman bersoda, dan minuman manis yang tinggi gula karena dikhawatirkan memperburuk kondisi Si Kecil.
Jika anak muntah dan mencret, berikanlah makanan porsi kecil sepanjang hari, bukan tiga kali makan besar seperti biasanya. Si Kecil juga dapat makan makanan berprotein dengan tekstur yang lembut seperti telur, daging tanpa lemak, atau ikan yang dimasak tanpa bumbu.
Bunda pun dapat menyiapkan makanan yang mudah dicerna seperti wortel rebus, kentang tumbuk, atau bubur. Hal ini karena saat diare, sistem pencernaan bekerja dengan kurang baik. Maka dari itu, hidangan cair dengan nutrisi tinggi seperti bubur bisa diutamakan. Bunda bisa membuat bubur yang sedikit lebih encer dari biasanya untuk membantu menghidrasi Si Kecil.
Hindari memberikan sayuran yang menyebabkan kembung seperti kol, sayuran berdaun hijau, dan brokoli. Sebaiknya, Bunda juga tidak memberikan makanan yang digoreng, makanan cepat saji, dan makanan olahan.
Muntah dan mencret selama beberapa hari bisa jadi sangat melelahkan bagi Si Kecil. Penting bagi Bunda untuk membiarkannya istirahat untuk membantu memperlambat proses pencernaan.
Centers for Disease Control and Prevention menyarankan untuk menambahkan jam tidur selama anak sakit. Setidaknya, satu jam lebih banyak di malam hari dengan satu atau dua kali tidur siang. Untuk mendukung pemulihan, anak-anak berusia 3-5 tahun bisa tidur selama 10-13 jam dan usia 6-12 tahun selama 9-12 jam per hari.
Bantulah Si Kecil untuk tidur miring dengan posisi kepala lebih tinggi untuk meringankan mual dan mencegah tersedak, jika ia tiba-tiba muntah. Bisa tidur dengan berkualitas saat sakit mungkin terasa sulit, tetapi ini adalah obat terbaik untuk penyembuhan.
Bunda, jika kondisi kesehatan Si Kecil semakin parah dan tidak kunjung membaik dalam 24 jam, sebaiknya segera bawa anak ke dokter untuk mendapatkan perawatan medis. Terutama, jika muntah dan mencret jadi lebih sering, urine sangat gelap, hingga demam tinggi.
Ya, anak yang sedang mengalami muntah dan mencret juga mungkin mengalami gejala lain seperti sakit perut dan demam. Kenapa hal ini bisa terjadi? Yuk, cari tahu informasinya di sini: Penyebab Anak Sakit Perut yang Disertai Demam.
Sumber
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Lakukan Ini Saat Anak Muntah dan Mencret
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?