Bunda yang sering menemani Si Kecil bermain dan belajar pasti bisa langsung menyadari ketika ia menunjukkan perilaku yang tidak biasa. Contohnya adalah ketika Si Kecil yang terlihat bingung dan membutuhkan waktu lama untuk menyelesaikan permainan yang sederhana. Jika ini terjadi pada Si Kecil, maka tidak salah jika Bunda mulai bertanya-tanya atau bahkan sedikit khawatir.
Hal ini akan menunjukkan bahwa Si Kecil memiliki keterampilan pemecahan masalah atau problem solving yang kurang berkembang. Penting bagi Bunda untuk menyadari bahwa keterampilan ini tidak akan muncul secara instan. Perkembangan dan proses kerja otak yang maksimal memiliki peran sangat krusial dalam keterampilan ini.
Salah satu faktor yang akan sangat berpengaruh dalam memaksimalkan pertumbuhan otak adalah NUTRISI yang terpenuhi dengan baik. Berbagai jenis hormon, vitamin dan mineral berbeda akan diperlukan untuk memastikan perkembangan kognitif Si Kecil. Salah satu jenis hormon yang paling penting adalah DHA yang akan memaksimalkan fungsi kognitif dan juga daya ingat.
Kurangnya keterampilan problem solving akan cukup mudah dikenali, terutama ketika Si Kecil sedang bermain. Salah satu jenis permainan yang bisa Bunda gunakan adalah puzzle. Anak bisa saja kebingungan bahkan tidak tahu harus berbuat apa ketika berhadapan dengan mainan ini. Jika Si Kecil menunjukkan perilaku ini, maka Bunda perlu mulai waspada. Apalagi jika Si Kecil sudah memasuki usia yang seharusnya sudah mampu menangani puzzle sederhana.
Tidak hanya saat bermain, tanda-tanda kurangnya keterampilan problem solving juga bisa diamati di berbagai aktivitas lainnya. Contohnya adalah jika Si Kecil selalu meminta bantuan Bunda atau orang lain untuk melakukan berbagai tantangan dan kegiatan kecil. Seperti mengambil dan menaruh barang atau memainkan permainan tertentu.
Sangat penting bagi Bunda untuk memberikan ATENSI dengan baik ketika Si Kecil menunjukkan perilaku ini. Pastikan Bunda mengamati pola yang ditunjukkan Si Kecil dalam bermain maupun melakukan kegiatan harian lainnya. Bunda perlu melakukan ini untuk menentukan apakah Si Kecil akan memerlukan dukungan tambahan atau tidak.
Kemampuan menyelesaikan masalah merupakan fondasi penting dalam perkembangan kognitif anak. Proses ini berkaitan erat dengan memori kerja dan perhatian. Memori kerja memungkinkan Si Kecil untuk menyimpan informasi sementara dan menggunakannya saat menghadapi sebuah tantangan. Misalnya, saat menyusun puzzle, ia perlu mengingat bentuk potongan sebelumnya dan menyesuaikannya dengan potongan baru. Di saat yang sama, perhatian berfungsi untuk menyaring informasi yang relevan dan mengabaikan berbagai gangguan agar fokus anak tetap terjaga selama proses berpikir berlangsung.
Ketika Si Kecil terlatih dalam menyelesaikan masalah, ia menjadi lebih fleksibel dalam berpikir. Fleksibilitas ini terlihat dari kemampuannya mencoba berbagai pendekatan ketika satu cara tidak berhasil. Atau ketika ia dapat melihat suatu situasi dari sudut pandang yang berbeda. Inilah dasar dari kreativitas dan kemampuan beradaptasi dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan ini akan sangat diperlukan bagi Si Kecil untuk memaksimalkan POTENSI di masa depan.
Untuk mendukung kemampuan-kemampuan ini, otak membutuhkan koneksi saraf yang kuat dan cepat. Terutama di area prefrontal cortex yang bertanggung jawab atas fungsi eksekutif. Koneksi ini memungkinkan aliran informasi yang efisien antara berbagai bagian otak yang terlibat dalam perhatian, ingatan, dan pengambilan keputusan. Perkembangan jaringan saraf tersebut tidak hanya bergantung pada stimulasi, seperti bermain, membaca, atau eksplorasi lingkungan. Berbagai jenis NUTRISI yang spesifik juga akan sangat berpengaruh terhadap hal ini.
DHA (docosahexaenoic acid) adalah jenis asam lemak omega-3 yang sangat penting untuk perkembangan otak anak. DHA punya peranan besar dalam proses pembentukan struktur sel otak dan memperkuat koneksi antar sel saraf. Dengan koneksi yang kuat dan efisien, informasi bisa mengalir lebih cepat di dalam otak. Hal ini akan membuat proses berpikir anak menjadi lebih lancar.
Asupan DHA yang cukup akan membantu Si Kecil memproses informasi dengan lebih cepat, sehingga ia lebih tanggap dalam menghadapi berbagai tantang, baik itu saat bermain maupun belajar. Misalnya, ketika bermain balok, anak dengan kadar DHA optimal akan dapat lebih cepat memahami bentuk dan mencari solusi saat tumpukannya jatuh. Dalam kegiatan belajar, ia juga akan lebih mudah memahami instruksi dan mengingat informasi baru.
Refleks berpikir yang tajam ini sangat krusial dalam kehidupan sehari-hari. Anak yang cepat dan tanggap akan lebih mudah menyelesaikan tugas, dan berinteraksi dengan teman-temannya. Oleh karena itu, penting bagi Bunda untuk memastikan Si Kecil mendapatkan asupan DHA yang cukup. Ini bisa didapat dari makanan seperti ikan berlemak, telur, atau produk fortifikasi. Dengan dukungan nutrisi yang tepat, Si Kecil akan siap menghadapi masa tumbuh kembangnya dengan optimal.
Fleksibelnya kemampuan berpikir Si Kecil akan sangat membantu kehidupannya di masa depan. Jika Si Kecil memiliki hal ini, ia tidak akan terpaku pada satu solusi ketika menghadapi sebuah masalah. Jika solusi tertentu tidak berhasil, Si Kecil tidak akan mudah menyerah. Sebaliknya, ia akan berusaha mencari solusi lain yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah atau tantangan tersebut.
Untuk mendukung kemampuan ini, otak membutuhkan koneksi saraf yang kuat dan cepat. Terutama di area prefrontal cortex yang bertanggung jawab atas fungsi eksekutif. Koneksi ini memungkinkan aliran informasi yang efisien antara berbagai bagian otak yang terlibat dalam perhatian, ingatan, dan pengambilan keputusan. Di sinilah peran DHA menjadi krusial karena hormon ini mampu memperkuat koneksi saraf di area prefontal cortex Si Kecil.
Bunda bisa dengan mudah memerhatikan kemampuan ini ketika menemani Si Kecil beraktivitas. Contohnya adalah ketika ia sedang bermain menyusun balok, atau mencari mainan yang disembunyikan. Fleksibilitas Si Kecil dalam berpikir akan sangat menentukan kemampuan problem solving jangka panjang yang sangat dibutuhkan di masa depan.
DHA bisa didapatkan dengan memasukkan berbagai menu dalam makanan Si Kecil setiap hari. Mulai dari berbagai jenis ikan seperti salmon, tenggiri, dan tuna. Sampai juga jenis kacang-kacangan seperti kedelai, dan juga sayuran hijau. Namun tidak semua dari Bunda bisa leluasa menyiapkan makanan beragam ini setiap hari. Terutama jika Bunda adalah orang yang sibuk bekerja.
Tidak perlu bingung, karena Bunda bisa mengandalkan susu pertumbuhan yang sudah mengandung DHA. Dengan begini, Bunda yang sibuk tidak perlu kerepotan dalam memastikan asupan DHA yang cukup bagi Si Kecil. Tidak hanya praktis, susu dengan DHA ini juga bisa digunakan ketika Si Kecil sedang tidak nafsu makan.
Susu yang diformulasikan dengan kadar DHA yang akurat dapat mendukung pembentukan dan koneksi sel-sel otak secara optimal. Hal ini akan memperkuat jalur komunikasi antar neuron, sehingga anak mampu berpikir lebih cepat, fokus lebih baik. Tidak hanya itu, Si Kecil juga akan lebih tanggap dalam menyelesaikan masalah. Dengan asupan DHA yang tepat setiap hari, kemampuan kognitif Si Kecil dapat berkembang maksimal selama masa tumbuh kembangnya.
Bunda tentu saja ingin melakukan yang terbaik dalam mendukung kemampuan berpikir dan problem solving Si Kecil. Bunda bisa melakukan itu dengan memberikan susu pertumbuhan dengan NUTRISI yang tepat. Morinaga adalah merk yang sudah lama dipercaya dan berpengalaman dalam memberikan gizi yang tepat untuk anak. Mari mengetahui berbagai produk Morinaga di halaman ini: Pilihan Susu Penambah Kecerdasan Otak Anak.
Sumber:
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Problem Solving Si Kecil yang Lemah Pertanda Kurang Nutrisi
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?