Bunda mungkin pernah merasa cemas ketika melihat Si Kecil kehilangan fokus, baik saat sedang belajar, mendengarkan cerita, atau bahkan saat bermain. Kondisi ini pastinya membuat Bunda bertanya, apakah hal ini wajar atau ada sesuatu yang harus diperhatikan? Kebanyakan orang tua mengira bahwa kurang ketertarikan pada kegiatan tertentu yang membuat anak sulit konsentrasi. Padahal, kesulitan berkonsentrasi bisa menjadi sinyal bahwa Si Kecil membutuhkan perhatian khusus dan nutrisi yang tepat.
Masalah fokus pada anak bukanlah hal sepele karena bisa berdampak pada perkembangan kemampuan berpikir, proses belajar, hingga kemampuan sosialnya. Konsentrasi memang menjadi pondasi penting dari potensi kecerdasan anak. Maka dari itu, memahami penyebab dan solusi dari kesulitan konsentrasi menjadi langkah awal untuk mendukung tumbuh kembang Si Kecil.
Dalam artikel ini, Bunda akan mengetahui lebih lanjut hal yang menyebabkan anak sulit untuk fokus, cara melatih fokusnya, hingga nutrisi yang harus terpenuhi. Dengan pengetahuan ini, Bunda bisa mengambil langkah nyata dalam mendampingi Si Kecil dalam mengembangkan kemampuannya sejak dini.
Kesulitan ketika belajar mungkin masuk akal karena Si Kecil tidak tertarik, tetapi tidak fokus saat bermain tentu membuat Bunda bertanya-tanya. Ada banyak faktor yang membuat fokusnya mudah terganggu, bahkan saat bermain. Salah satunya adalah kondisi lingkungan yang mengalihkan perhatiannya, seperti suara bising dari televisi atau gadget dan suasana rumah yang tidak tenang sehingga membuat anak tidak berminat melanjutkan aktivitasnya dan malah tertarik dengan aktivitas lain. Bunda juga perlu memahami bahwa anak-anak memiliki tingkat fokus yang lebih rendah daripada orang dewasa sehingga membuat perhatiannya mudah teralihkan.
Selain faktor lingkungan, pengaruh dari dalam tubuh Si Kecil juga mungkin mempengaruhi tingkat konsentrasinya. Tubuh yang kelelahan akibat kurang tidur atau aktivitas yang tidak teratur tentu membuat konsentrasinya menurun. Adanya tekanan yang membuat rasa cemas bisa juga membuat dirinya takut yang pada akhirnya menurunkan tingkat konsentrasi. Selain itu, adanya penyakit ADHD atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder, yaitu sebuah gangguan perkembangan saraf yang membuat Si Kecil kesulitan berkonsentrasi dan hiperaktif tentu membuatnya sulit fokus.
Kebiasaan harian yang tidak terorganisir bisa membuat masalah konsentrasi pada anak semakin buruk. Makanya tak kalah penting untuk membuat aktivitas yang konsisten untuk Si Kecil, misalnya waktu tidur yang tidak berubah-ubah dan jadwal bermain yang tetap. Hal ini akan membantunya membangun pola pikir yang terstruktur. Namun, Kalau anak sulit mengerjakan tugas yang mudah sekalipun dan tidak bisa duduk tenang sebentar saja, mungkin Bunda harus mempertimbangkan untuk berkonsultasi dengan tenaga ahli.
Bukan hanya kemampuan untuk diam dan memperhatikan, tetapi konsentrasi memiliki peranan penting dalam perkembangan fungsi kognitif, yang pada akhirnya membuat kemampuan dasar Si Kecil lebih optimal. Anak yang bisa konsentrasi dan memusatkan perhatiannya akan lebih cepat memahami instruksi, menyerap informasi baru, serta menyelesaikan tugas dengan lebih baik. Tentu saja potensi anak yang berkembang karena kemampuan konsentrasi akan sangat berguna di masa sekolah dan sepanjang hidupnya.
Saat Si Kecil bisa mengalihkan fokus dengan baik, maka ia akan lebih mudah mengembangkan pola pikir logis dan kritis. Hal ini akan membantunya untuk bisa mencapai sebuah tujuan dengan lebih cepat. Misalnya, ketika anak bermain permainan strategi, anak akan belajar berkonsentrasi dan berkorban untuk menciptakan strategi terbaik demi tujuan menang. Bila berhasil diaplikasikan dalam kehidupan nyata, tentu saja Si Kecil akan tumbuh menjadi pribadi yang mampu menyelesaikan masalah dan berpikir cepat.
Bukan hanya itu saja, kemampuan konsentrasi juga memiliki peran dalam pengelolaan emosi Si Kecil. Karena mampu berkonsentrasi, maka anak akan memiliki kemampuan untuk memperhatikan lingkungan sekitarnya. Hal ini akan membantunya untuk lebih peka sehingga mudah menjalin hubungan sosial yang sehat. Responnya terhadap suatu masalah akan lebih baik, seperti tidak mudah marah, tidak gampang frustasi, lebih sabar, dan bisa mengatur reaksi ketika menghadapi masalah. Itulah alasan melatih fokus anak sejak dini sangat penting, yaitu untuk meningkatkan kemampuan kognitif dan sosialnya yang akan sangat berguna untuk mengembangkan POTENSI maksimal Si Kecil, terutama di usia emasnya.
Aktivitas sederhana yang menyenangkan untuk Si Kecil ternyata bisa Bunda gunakan untuk melatih daya konsentrasinya. Beberapa kegiatan yang sangat berguna untuk meningkatkan konsentrasi anak adalah membaca buku, mewarnai, menyusun balok, atau bermain puzzle. Selain meningkatkan konsentrasi, kegiatan ini juga melatih kemampuan motoriknya. Namun, agar kemampuan konsentrasinya betul-betul meningkat, Bunda harus menekankan desakan dengan memberikan batas waktu. Misalnya, Bunda bisa menyuruh Si Kecil untuk menyelesaikan sebuah permainan puzzle dalam waktu 2 jam. Hal ini akan menjadi tantangan tersendiri baginya sehingga memaksanya untuk benar-benar berkonsentrasi.
Rutinitas harian yang teratur juga bisa meningkatkan daya fokusnya karena rutinitas harian yang konsisten akan membentuk pola pikir yang teratur. Buatlah jadwal rutinitas yang teratur, mulai dari waktu makan, waktu bermain, waktu belajar, dan waktu tidur. Dengan memiliki aktivitas yang teratur, maka anak akan berkonsentrasi menyelesaikan kegiatannya sekarang demi melanjutkan kegiatan selanjutnya. Misalnya, anak akan konsentrasi bermain karena tahu beberapa menit lagi dia harus belajar atau anak akan berusaha belajar secepat mungkin karena tahu setelah ini akan mendapatkan waktu bermain.
Selain lewat aktivitas dan kebiasaan sehari-hari, lingkungan juga mempengaruhi konsentrasinya sehingga harus mendapatkan perhatian. Kalau memang Si Kecil mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitar, maka buatlah lingkungan yang tenang dan nyaman. Sebagai contoh, Bunda bisa mematikan televisi atau menjauhkan gadget ketika anak sedang konsentrasi belajar. Manfaatkan benda-benda di sekitar, seperti jam dinding untuk memberitahunya bahwa waktu belajar atau waktu bermain tinggal sedikit lagi. Yang tak kalah penting adalah Bunda harus memberikan pujian kepada Si Kecil ketika ia berhasil fokus dan menyelesaikan suatu kegiatan. Pujian yang tulus dan positif akan meningkatkan rasa percaya diri dan motivasinya.
Selain stimulasi dan lingkungan, asupan nutrisi juga sangat penting dalam meningkatkan kemampuan konsentrasi Si Kecil. Salah satu nutrisi yang berperan penting dalam meningkatkan fungsi otak adalah DHA atau Docosahexaenoic acid, yaitu salah satu jenis asam lemak omega-3 yang akan membantu membentuk jaringan sel saraf. Memberikan DHA kepada anak dalam masa pertumbuhan sangatlah penting karena perkembangan otaknya yang masih sangat pesat pada usia 0 - 5 tahun.
Bunda harus memberikan DHA dari luar karena tubuh tidak bisa memproduksinya sendiri. Beberapa makanan yang mengandung DHA tinggi adalah telur, ikan laut, dan susu pertumbuhan yang telah diformulasikan khusus dengan DHA. Selain DHA, zat besi dan kolin juga sangat penting untuk membantu meningkatkan kemampuan konsentrasinya. Zat besi akan membantu otak mendapatkan oksigen yang cukup, sedangkan kolin berperan dalam memproduksi neurotransmitter yang membuat jaringan otak mudah menyalurkan informasi.
Selain itu, EPA atau Eikosapentaenoat acid, jenis asam lemak omega-3 lainnya yang berperan penting dalam meningkatkan fungsi kognitif Si Kecil sehingga mampu mengurangi gejala hiperaktif pada anak. Pemberian nutrisi yang sesuai bukan hanya membantunya untuk fokus lebih lama, tetapi mendukung potensi OPTIMAL anak. Maka dari itu, berikan makanan dan susu pertumbuhan yang tepat dengan kandungan DHA, zat besi, kolin, dan EPA.
Bunda, kemampuan konsentrasi Si Kecil tidak akan datang secara instan dan waktu terus berjalan. Jika daya konsentrasinya tidak segera ditingkatkan, maka anak akan kehilangan kesempatan emas untuk mengembangkan POTENSI maksimalnya di usia emas. Kesulitan untuk fokus bukan menjadi pertanda bahwa anak nakal, malas, atau tidak memiliki kemampuan, tetapi menjadi pertanda bahwa ia butuh bantuan. Maka dari itu, bantulah anak dengan memberikan stimulasi dan nutrisi.
Segera mulai aktivitas sederhana di rumah untuk memberikan stimulasi. Jangan lupa juga memberikan makanan dengan kandungan nutrisi yang bisa membantu perkembangan otaknya. Jika Si Kecil kesulitan untuk makan, maka Bunda bisa menggantinya dengan susu pertumbuhan khusus yang sudah diformulasikan dengan DHA, EPA, zat besi, dan kolin. Ada banyak susu pertumbuhan yang memang dibuat khusus untuk perkembangan otak anak. Bunda bisa mencari tahu berbagai Rekomendasi Susu Pertumbuhan Kaya Nutrisi bagi Si Kecil.
Sumber:
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Penyebab Si Kecil Sulit Konsentrasi dan Cara Melatihnya Sejak Dini
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?