Seribu hari pertama dalam kehidupan Si Kecil menjadi periode ketika otaknya berkembang pesat. Agar perkembangannya ini optimal, maka ia memerlukan nutrisi dan stimulasi.
Untuk mendapatkan perkembangan yang optimal pada Si Kecil, maka fungsi otaknya perlu dioptimalkan. Fungsi otak ini akan mencapai kinerja sebaik-baiknya jika memperoleh nutrisi berupa Omega-3 dan Omega-6, yang memang bertugas membentuk struktur membran sel otak.
Seberapa banyak kebutuhan Omega-3 dan Omega-6 Si Kecil? Anak usia 1-3 tahun memerlukan asam alfa linolenat (Omega-3) sebanyak 0,7% terhadap energi total. Sedangkan anak umur 4-9 tahun memerlukan Omega-3 ini sebanyak 0,9% terhadap energi totalnya.
Untuk asam linoleat (Omega-6), anak usia 1-3 tahun memerlukannya sebanyak 7% terhadap energi total. Sedangkan anak umur 4-9 tahun memerlukannya hingga 10% terhadap energi totalnya.
Jika Si Kecil kekurangan nutrisi ini, maka ia akan kesulitan untuk mempelajari hal-hal baru selama bermain sehari-hari.
Omega-3 dapat diperoleh dari makanan nabati maupun hewani. Sumber penting Omega-3 adalah ikan laut seperti lemuru, tuna, salmon, dan cod. Omega-3 juga bisa didapatkan dari minyak kanola, minyak kedelai, minyak zaitun, dan minyak jagung.
Selain itu, masih ada minyak ikan yang tak kalah kaya akan kandungan Omega-3. Mengonsumsi minyak ikan ternyata tak hanya bagus untuk fungsi otak Si Kecil saja ya Bun. Di luar itu masih ada manfaat lainnya yang tak kalah penting. Informasi selengkapnya, yuk Bun baca: Manfaat Minyak Ikan untuk Anak.
Sedangkan untuk Omega-6, Bunda dapat memperolehnya dengan memberikan konsumsi minyak nabati, seperti minyak kedelai. Omega-6 juga dapat diperoleh pada minyak jagung dan minyak biji bunga matahari.
Banyak pula susu dan makanan MPASI yang telah difortifikasi dengan Omega-3 dan Omega-6. Dengan demikian, Bunda akan mudah memenuhi kebutuhan Si Kecil.
Namun jangan lupa, supaya perkembangan otak ini optimal, tidak hanya nutrisi yang dibutuhkan. Si Kecil juga memerlukan stimulasi.
Stimulasi adalah kegiatan untuk merangsang kemampuan dasar anak-anak. Ada 4 macam kemampuan yang perlu dirangsang dari stimulasi. Antara lain kemampuan motorik kasar, kemampuan motorik halus, kemampuan berbicara, dan kemampuan sosial.
Stimulasi memiliki peran merangsang otak untuk berkembang. Caranya, dengan memberikan rangsang pada Si Kecil, lalu rangsang ini akan menjadi informasi bagi setiap saraf di otaknya.
Adanya informasi akan menyebabkan saraf-saraf yang telah ada di dalam otak Si Kecil untuk saling berhubungan. Jika saraf-saraf ini telah berhubungan semakin rapat, maka Si Kecil akan semakin mudah untuk berpikir, sehingga ia mudah mengingat dan menjadi makin cerdas.
Ada banyak kegiatan bermain yang sarat edukasi dan dapat menjadi kegiatan stimulasi bagi Si Kecil. Dengan aktivitas ini, maka akan terjadi pembentukan kognitif, pembentukan emosi, dan fungsi sosial pada Si Kecil.
Tentu saja, untuk bisa memperoleh rangsang dalam stimulasi ini, seluruh tubuh Si Kecil perlu memperoleh nutrisi yang tepat dulu. Ini sebabnya, nutrisi maupun stimulasi menjadi dua hal yang tidak terpisahkan selama tumbuh kembang Si Kecil.
Untuk melengkapi kebutuhan nutrisi Si Kecil, misalnya protein, Bunda dapat mengenalkan dengang protein nabati. Nah, apa saja sumber makanan yang mengandung jenis protein ini? Yuk Bun kenali: Rekomendasi jenis makanan yang mengandung protein nabati.
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Nutrisi dan Stimulasi untuk Tumbuh Kembang
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?