Parenting Parenting

Mudahnya Mengajarkan Anak Gotong Royong Sejak Dini

Morinaga ♦ 23 September 2025

Mudahnya Mengajarkan Anak Gotong Royong Sejak Dini

Bunda mungkin sering bertanya-tanya, kenapa Si Kecil perlu belajar bergotong-royong sejak dini? Bukannya mereka masih kecil dan belum semestinya mengerti urusan orang lain? Sebenarnya, belajar bekerja sama dan saling membantu merupakan cara agar Si Kecil memahami dunia di sekitarnya. Mereka belajar bahwa dirinya bukan satu-satunya yang penting, tetapi ada orang lain yang juga membutuhkan perhatian.

Tidak perlu pusing, kegiatan sederhana di rumah pun dapat menjadi latihan yang baik. Dari sini, Si Kecil perlahan merasakan kepuasan batin ketika bisa membantu orang lain. Aktivitas ini juga membantu mengembangkan POTENSI sosial dan emosionalnya. Si Kecil yang terbiasa bergotong-royong cenderung lebih peduli, sabar, dan mudah beradaptasi di lingkungan sosial. Bunda, mari ketahui cara praktis agar Si Kecil lebih antusias bergotong-royong.

Mengenalkan Konsep Gotong Royong dengan Cara Sederhana

Sebelum Si Kecil benar-benar mempraktikkan gotong-royong, ia perlu memahami dulu maknanya. Cara paling mudah adalah melibatkan mereka dalam kegiatan sehari-hari yang sederhana dan menyenangkan. 

Dilansir dari ScienceDirect, sejak usia sekitar 14 bulan, Si Kecil sudah mulai bisa memahami tujuan orang lain dan pentingnya membantu sesama. Artinya, Si Kecil sebenarnya sudah punya POTENSI untuk bergotong-royong, Bunda tinggal membimbing pelan-pelan.

Bunda bisa mencoba beberapa contoh kegiatan sederhana berikut:

  • Membereskan mainan bersama kakak. Selain membuat rumah jadi rapi, kegiatan ini juga mengajarkan Si Kecil pentingnya kerja sama, berbagi tugas, dan betapa gampangnya ketika semua dilakukan bersama-sama. 
  • Membantu bawa belanjaan ringan. Melalui kegiatan ini, Si Kecil akan merasa lebih berguna, mulai tanggung jawab, dan mengerti kalau membantu orang lain itu juga penting.
  • Menyiapkan meja makan. Bukan cuma sekadar meletakkan piring dan sendok. Melalui kegiatan ini, Si Kecil mulai memperhatikan, siapa yang belum dapat minum atau siapa yang makannya sedikit. Hal ini akan memicu rasa empati dan melatih emosional Si Kecil. 

Sebagai tambahan, Bunda juga bisa menjelaskan konsep ini lewat cerita sehari-hari atau dongeng yang mengandung pesan gotong-royong. Misalnya, cerita tentang superhero yang berhasil menyelesaikan misi karena bekerja sama dengan kawan-kawannya. 

Dari sini, Si Kecil akan belajar bahwa tujuan bersama lebih penting daripada ego pribadi, dan perlahan mulai merasakan senangnya membantu orang lain.

Membiasakan Si Kecil Terlibat dalam Kegiatan Rumah Tangga

Melibatkan Si Kecil dalam pekerjaan rumah tangga bisa menumbuhkan rasa kebersamaan dan tanggung jawab. Saat Si Kecil ikut menyapu, menyiram tanaman, atau membereskan tempat tidur, ia tidak hanya belajar keterampilan praktis, tapi juga mulai merasakan kontribusinya dalam menjaga rumah dan keluarga tetap nyaman. Aktivitas sederhana ini membantu menumbuhkan POTENSI bergotong-royong dan melatih ATENSI Si Kecil terhadap lingkungan sekitar.

Untuk merealisasikannya, Bunda bisa memulai dengan melakukan hal-hal berikut: 

  • Mulailah dari tugas ringan dan bagi sesuai usia mereka, seperti mengajak adik menaruh mainan pada tempatnya atau menyortir pakaian. Lalu, Kakak diberikan tugas yang lebih berat seperti menyiapkan piring, menyapu, atau merapikan tempat tidur.
  • Berikan pujian untuk setiap usaha mereka agar lebih termotivasi membantu, misalnya ketika ia selesai menyapu lantai, Bunda bisa bilang, “Wah, lantainya jadi bersih, terima kasih sudah dibantu ya, Nak!”. Pujian seperti ini tidak hanya membuat Si Kecil merasa dihargai, tapi juga menumbuhkan rasa percaya diri dan kesadaran akan pentingnya kontribusi mereka.
  • Libatkan Si Kecil secara rutin. Bunda bisa mengajak Si Kecil untuk tetapkan tugas-tugas ringan dengan jadwal rutin harian atau mingguan, seperti menyiram tanaman setiap pagi atau membereskan tempat tidur setelah bangun.

Membiasakan Si Kecil ikut dalam kegiatan rumah tangga sejak dini, membuat mereka perlahan memahami bahwa sekecil apapun sebuah bantuan, akan tetap berarti bagi kebersamaan. 

Jika diterapkan dalam jangka panjang, kebiasaan ini akan menumbuhkan nilai bergotong-royong dan tanggung jawab, sekaligus membentuk karakter yang peduli, percaya diri, dan siap bekerja sama dengan orang lain di sekitarnya.

Mengajarkan Kerjasama Lewat Permainan Bersama

Permainan bisa menjadi cara yang menyenangkan untuk mengajarkan Si Kecil tentang gotong-royong dan kerjasama. Saat bermain bersama, mereka belajar bahwa keberhasilan tim lebih penting daripada kemenangan individu. Kegiatan ini juga melatih koordinasi, komunikasi, dan sportivitas Si Kecil.

Berikut beberapa contoh permainan yang bisa dicoba di rumah:

Membangun Menara Lego Bersama

Melalui permainan ini, Si Kecil akan belajar bekerja sama untuk menyusun potongan lego, sambil saling berdiskusi tentang strategi membangun menara yang stabil. Aktivitas ini berguna untuk melatih kemampuan komunikasi dan koordinasi Si Kecil. 

Bermain Puzzle Secara Berkelompok

Menyelesaikan puzzle bersama-sama membuat Si Kecil belajar berbagi ide, menunggu giliran, dan menghargai kontribusi teman atau saudara. Hal ini juga mendorong kesadaran akan pentingnya kerja sama dalam mencapai tujuan bersama.

Lomba Estafet Sederhana

Permainan yang membutuhkan kerja tim dan kecepatan ini membantu Si Kecil memahami pentingnya peran setiap anggota tim, sekaligus menanamkan sportivitas dan kemampuan mengatur emosi saat menang atau kalah.

Permainan Peran “Masak-masakan” atau Role-playing Sederhana

Bermain peran seperti 'memasak bersama' atau bermain 'dokter-pasien' mengajarkan Si Kecil bagaimana cara berkomunikasi yang benar, berbagi tanggung jawab, dan memecahkan masalah bersama. Permainan ini juga melatih mereka belajar berempati dengan memahami sudut pandang orang lain.

Dengan sering melibatkan Si Kecil dalam permainan yang membutuhkan kerja sama, mereka akan terbiasa menghargai kontribusi orang lain dan belajar menyelesaikan tantangan bersama.

Menumbuhkan Empati sebagai Dasar Gotong Royong

Empati adalah kunci supaya Si Kecil mau membantu dan peduli pada orang lain. Saat mereka belajar merasakan apa yang dirasakan orang lain, kebiasaan saling menolong akan lebih mudah terbentuk.

Bunda bisa mulai dengan hal sederhana, misalnya mengajak Si Kecil membantu teman yang kesulitan membawa barang, atau ikut membagikan makanan kepada orang yang membutuhkan. Kegiatan kecil seperti itu membuat Si Kecil sadar bahwa tindakan mereka memiliki dampak nyata bagi orang lain.

Membacakan dongeng tentang tokoh yang suka menolong juga bisa membantu menanamkan rasa peduli. Dengan begitu, Si Kecil akan mulai meniru sikap positif tersebut dalam kesehariannnya, sehingga ia tidak hanya belajar peduli, tapi juga jadi lebih peka dan nyaman bersosialisasi.

Bunda, libatkan Si Kecil dalam kegiatan gotong royong sehari-hari, seperti merapikan mainan, menyiapkan meja makan, atau membantu membawa belanjaan ringan. Aktivitas sederhana ini tidak hanya mengajarkan tanggung jawab dan kerja sama, tapi juga melatih empati, kepedulian, serta rasa percaya diri mereka. 

Menjadikan gotong royong bagian dari stimulasi sehari-hari akan membantu mengembangkan POTENSI sosial dan emosional Si Kecil secara optimal, apalagi jika didukung oleh stimulasi pada kecerdasan majemuknya. Bunda bisa mendapatkan ide-ide permainan yang mendukung Kecerdasan Majemuk Si Kecil, agar ia menjadi pribadi yang peduli, empati, dan percaya diri.

Sumber: 

  • ScienceDirect. Children are Remarkably Cooperative From a Very Young Age. Diakses 23 Agustus 2025. https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0960982219300958 
  • Harvard Graduate School of Education. The Everyday Tasks That Make Responsible and Caring Kids. Diakses 24 Agustus 2025. https://mcc.gse.harvard.edu/whats-new/chores-caring-kids 
  • Skill Point Therapy. Simple Role-Playing Games to Improve Social Skills at Home. Diakses 24 Agustus 2025. https://skillpointtherapy.com/games-to-improve-social-skills/