Setiap orangtua pasti pernah merasakan bagaimana sulitnya menghadapi fase di mana Si Kecil merengek. Perilaku ini bisa sangat menguji kesabaran, terutama jika berlanjut hingga Si Kecil memasuki usia sekolah. Namun, jangan mudah menyerah. Ada cara-cara efektif yang bisa Ayah dan Bunda terapkan untuk mengatasi rengekan Si Kecil.
Awalnya, merengek adalah bentuk komunikasi verbal Si Kecil. Ia merengek untuk mendapatkan perhatian dari orang-orang di sekitarnya. Merengek adalah cara Si Kecil mengekspresikan ketidaknyamanan, frustasi, atau keinginannya yang belum terpenuhi.
Saat Si Kecil masih bayi, rengekan mungkin adalah satu-satunya cara baginya untuk memberi tahu orang dewasa bahwa ia membutuhkan sesuatu, entah itu makanan, kenyamanan, atau bantuan lainnya. Pada usia ini, merengek adalah reaksi alami dan normal.
Namun, saat Si Kecil tumbuh dan berkembang, penting baginya untuk belajar cara-cara lain yang lebih konstruktif dalam mengekspresikan kebutuhan dan emosinya. Jika perilaku merengek ini terus dibiarkan, Si Kecil akan belajar bahwa dengan merengek, ia bisa mendapatkan apa yang diinginkannya.
Ini dapat menjadi masalah besar ketika ia tumbuh dewasa, karena kebiasaan ini dapat menghambat kemampuan komunikasi efektifnya. Oleh karena itu, penting bagi Ayah dan Bunda untuk tidak membiarkan rengekan menjadi senjata Si Kecil. Mengajarkan cara berkomunikasi yang tepat dan respons yang sehat terhadap frustasi adalah langkah penting dalam perkembangan emosionalnya.
Mengatasi rengekan bukan hanya tentang menghentikan perilaku yang mengganggu, tetapi juga tentang membangun keterampilan komunikasi dan pengendalian diri yang akan sangat berguna sepanjang hidupnya. Anak-anak yang belajar untuk tidak merengek akan lebih mampu mengatasi kekecewaan dan frustasi dengan cara yang sehat.
Si Kecil belajar bahwa ada cara lain yang lebih efektif untuk mengekspresikan perasaannya, seperti berbicara dengan tenang dan jelas tentang apa yang ia inginkan atau butuhkan.
Selain itu, anak-anak yang terbiasa merengek mungkin kesulitan dalam berinteraksi sosial. Teman-temannya mungkin merasa kesal atau terganggu dengan rengekannya, yang bisa membuat Si Kecil merasa kesepian atau diasingkan. Mengajarkan Si Kecil untuk tidak merengek juga membantu membentuk sikap yang lebih positif.
Anak-anak yang mampu mengendalikan emosi dan berkomunikasi dengan baik cenderung memiliki hubungan yang lebih baik dengan orang lain, baik itu keluarga, teman, maupun guru. Keterampilan ini juga penting untuk keberhasilan akademis dan profesional di masa depan.
Berikut adalah beberapa strategi yang bisa Ayah dan Bunda terapkan untuk mengatasi rengekan Si Kecil, yang disusun oleh Michele Borba, Ed.D, penulis buku The Big Book of Parenting Solutions:
Salah satu cara efektif untuk menghentikan perilaku merengek adalah dengan tidak mendengarkan permintaan Si Kecil kecuali ia mengatakannya dengan nada yang baik dan sopan.
Ayah dan Bunda bisa mengatakan, “Kakak bisa bilang Kakak ingin apa dengan baik-baik ke Bunda.” Lalu, abaikan sedikit sampai ia menggunakan nada bicara yang baik dan sopan. Saat Si Kecil menghentikan rengekannya dan mengubah nada bicaranya, sambut momen itu dengan berkata, “Nah, sekarang Bunda baru mau dengarkan Kakak. Apa yang bisa Bunda bantu?”
Dengan cara ini, Si Kecil akan belajar bahwa cara berbicara yang sopan dan tenang adalah satu-satunya cara yang efektif untuk mendapatkan perhatian dan apa yang diinginkannya. Ini mengajarkan disiplin dan pengendalian diri, serta menunjukkan bahwa merengek tidak akan menghasilkan hasil yang diharapkan.
Saat Ayah dan Bunda sedang santai bersama Si Kecil, cobalah untuk berkomunikasi tentang cara meminta yang baik. Contohkan perbedaan antara nada merengek dan nada meminta yang sopan.
Misalnya, Ayah atau Bunda bisa bermain peran dengan Si Kecil untuk menunjukkan bagaimana cara yang baik untuk meminta sesuatu. Dengan cara ini, Si Kecil akan lebih memahami ekspektasi orangtuanya dan belajar untuk mengekspresikan keinginannya dengan cara yang lebih diterima dan sopan.
Ajak Si Kecil untuk mempraktikkan sopan santun juga dan beri pujian saat ia berhasil melakukannya dengan benar. Untuk detailnya, yuk Bunda baca: Tips Mengajarkan Sopan Santun pada Anak.
Mengubah kebiasaan bukanlah hal yang mudah, termasuk merengek. Oleh karena itu, hargai usaha Si Kecil dalam mengubah nada bicaranya.
Ayah dan Bunda bisa mengatakan, “Ah, itu lebih baik. Lain kali, bicara dengan nada baik seperti ini, ya.” Pujian dan pengakuan atas usaha Si Kecil akan mendorongnya untuk terus menggunakan cara komunikasi yang lebih baik. Pemberian penghargaan seperti ini juga membangun rasa percaya diri dan harga diri yang positif pada Si Kecil.
Jika Si Kecil tetap merengek meskipun Ayah dan Bunda sudah menerapkan strategi di atas, mungkin ini saatnya untuk mendiskusikan konsekuensi dari perilaku merengeknya.
Misalnya, jika Si Kecil merengek saat Ayah dan Bunda sedang mengendarai mobil, segera pinggirkan mobil dan katakan bahwa perjalanan tidak akan dilanjutkan sampai ia mengubah cara bicaranya.
Konsistensi dalam menerapkan konsekuensi sangat penting agar Si Kecil memahami bahwa perilaku merengek tidak akan mendapatkan hasil yang diinginkan.
Membuat sistem reward (hadiah) dan konsekuensi bisa sangat efektif. Beri penghargaan kecil seperti stiker atau pujian saat Si Kecil meminta sesuatu dengan cara yang baik dan tidak merengek.
Sebaliknya, jelaskan konsekuensi yang akan Si Kecil terima jika terus merengek. Misalnya, jika Si Kecil merengek di toko saat meminta mainan, Ayah dan Bunda bisa mengatakan bahwa tidak ada mainan yang akan dibeli sampai ia berhenti merengek dan meminta dengan sopan.
Selain menerapkan strategi di atas, penting juga untuk menghabiskan waktu berkualitas bersama Si Kecil. Ayah dan Bunda bisa mengajaknya bermain atau membaca buku bersama.
Saat-saat seperti ini adalah waktu yang tepat untuk berbicara tentang apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Dengan cara ini, Si Kecil akan lebih mudah memahami apa yang diinginkan Ayah dan Bunda, dan ini juga dapat mempererat hubungan antara orangtua dan anak.
Mengalihkan perhatian Si Kecil dari rengekan dengan kegiatan positif bisa sangat efektif. Beberapa ide kegiatan yang bisa dilakukan bersama Si Kecil meliputi:
Mengajari Si Kecil cara mengelola emosi juga penting dalam mengatasi rengekan. Ajarkan Si Kecil untuk mengenali dan mengekspresikan perasaannya dengan cara yang sehat. Berikut beberapa cara untuk membantu Si Kecil mengelola emosi:
Mengenali dan menghindari situasi yang sering memicu rengekan bisa sangat membantu. Beberapa langkah yang bisa diambil meliputi:
Mengatasi rengekan di tempat umum bisa menjadi tantangan tersendiri. Berikut beberapa tips untuk mengatasi rengekan saat berada di luar rumah:
Menghadapi rengekan Si Kecil memang memerlukan kesabaran dan konsistensi. Dengan menerapkan strategi yang tepat dan memberikan perhatian yang positif, Ayah dan Bunda bisa membantu Si Kecil belajar mengkomunikasikan keinginannya dengan cara yang lebih baik.
Ingatlah, setiap anak adalah unik dan mungkin membutuhkan pendekatan yang berbeda. Jadi, jangan mudah menyerah dan teruslah mencoba strategi yang berbeda sampai menemukan yang paling efektif untuk Si Kecil.
Bunda juga dapat mengalihkan rengekan anak dengan memberikannya susu. Susu bukan hanya sekadar minuman yang menyegarkan, tetapi juga mengandung nutrisi penting yang membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh Si Kecil. Ketika Si Kecil merengek, memberikan susu dapat menjadi momen yang menyenangkan dan bermanfaat.
Bunda bisa mengajak Si Kecil untuk minum susu sambil bercerita atau bernyanyi, menciptakan ikatan yang lebih erat sambil memberikan nutrisi yang dibutuhkan. Bunda, yuk ketahui lebih lanjut manfaat susu dan rekomendasi terbaik untuk Si Kecil berikut ini: Manfaat Morinaga Chil Kid Platinum untuk Si Kecil.
Referensi:
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Jangan Gampang Menyerah pada Rengekan Si Kecil
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?