Zinc punya peran penting untuk menjaga daya tahan tubuh Si Kecil, antara lain untuk mencegah diare. Namun, dosis zinc bagi anak-anak juga harus diperhatikan agar tidak berlebihan, yaitu antara 2-9 mg per hari. Bagaimana jika dosisnya berlebihan, apa yang akan terjadi? Simak ulasannya di sini ya, Bunda.
Zinc berperan penting untuk mengoptimalkan pertumbuhan Si Kecil. Kebutuhan yang terpenuhi akan mineral ini setiap harinya dapat membantu Si Kecil untuk mendapatkan tinggi dan berat badan yang lebih ideal.
Zinc sendiri membantu meningkatkan daya tahan tubuh Si Kecil dengan mengaktifkan sel-sel kekebalan tubuh berupa limfosit. Sel ini akan membantu tubuh untuk melawan bakteri, virus, dan jamur yang masuk ke usus dan dapat menyebabkan penyakit.
Mineral ini akan melawan mikroba-mikroba ini akan mencegah infeksi. Tanpa infeksi, tubuh akan leluasa berfokus untuk menggunakan energinya agar dapat tumbuh dan mengembangkan kecerdasan Si Kecil, sehingga tumbuhkembangnya menjadi optimal.
Meskipun memberikan asupan zinc secara rutin dapat memberikan manfaat yang efektif bagi Si Kecil, namun Bunda perlu memperhatikan dosisnya berdasarkan usianya. Berikut penjelasan dosisnya berdasarkan anjuran Pemerintah.
Dosis zinc bagi usia 3 tahun sebaiknya diberikan sebanyak 3 mg per hari. Sementara, untuk usia 4-9 tahun sebanyak 5 mg per hari dan usia 10-12 tahun adalah 8 mg per hari. Dosis ini ditentukan agar mineral tersebut bekerja optimal di tubuh Si Kecil, sehingga bisa mendapatkan manfaat baik setelah dikonsumsi.
Namun, jika Si Kecil telanjur mengonsumsi zinc secara berlebihan, maka lihat tanda-tanda yang terjadi. Misalnya seperti muntah, diare atau sakit perut, demam, batuk hingga rasa lelah dan lemas. Jika ia mengalami gejala-gejala tersebut dan tidak kunjung mereda atau memburuk, segera lakukan pemeriksaan ke dokter.
Saat Si Kecil mengalami diare, maka ia perlu mendapatkan zinc dalam dosis yang lebih banyak. Rekomendasi dosis suplementasi dari UNICEF dan WHO untuk anak di atas usia 3 tahun saat mengalami diare sebanyak 20 mg selama 10-14 hari.
Dengan dosis yang tepat dapat membantu masa pemulihan Si Kecil dari diare. Cara kerjanya, zinc mempercepat proses regenerasi sel dan meningkatkan kinerja dinding usus agar dapat menyerap nutrisi dengan lebih optimal.
Agar diare Si Kecil tidak berlanjut menjadi dehidrasi dan ia tetap dapat mencerna makanan dengan baik, konsultasikan juga ke dokter ya, Bunda.
Memberikan zinc kepada Si Kecil membutuhkan pemahaman tentang dosis yang tepat, waktu pemberian yang sesuai, dan interaksi dengan nutrisi lain. Pertama, Bunda dapat berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan dosis yang tepat sesuai dengan usia dan kebutuhan kesehatan Si Kecil. Biasanya, mineral ini disarankan untuk diberikan setelah makan, karena bisa dikhawatirkan menyebabkan iritasi lambung jika dikonsumsi dengan perut kosong.
Selain itu, Bunda perlu memperhatikan interaksi zinc dengan suplemen lain yang mungkin dikonsumsi Si Kecil. Misalnya, penggunaan bersamaan dengan suplemen zat besi bisa mengganggu penyerapan zat besi. Oleh sebab itu, jika Si Kecil mengonsumsi suplemen lain, diskusikan dengan dokter tentang waktu terbaik untuk memberikannya supaya tidak mengganggu penyerapan nutrisi lainnya.
Jika memungkinkan, Bunda dapat memberikan makanan alami yang kaya akan mineral ini, seperti daging, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Selain itu, Bunda juga dapat memperoleh zinc melalui susu pertumbuhan yang telah difortifikasi dengan mineral tersebut.
Susu yang telah difortifikasi dengan zinc ini adalah Morinaga Chil School. Selain zinc, Morinaga Chil School sendiri juga mengandung banyak sekali nutrisi lainnya yang tentu bermanfaat untuk meningkatkan ketahanan tubuh Si Kecil. Yuk, Bunda, simak penjelasannya di sini: Manfaat Gizi dalam Kandungan Morinaga Chil School.
Referensi:
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Dosis Zinc untuk Anak-Anak yang Sedang Diare
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?