Aktivitas & Stimulasi Aktivitas & Stimulasi

Penyebab Si Kecil Demam di Malam Hari

Morinaga ♦ 29 Oktober 2024

Penyebab Si Kecil Demam di Malam Hari

Saat Si Kecil mengalami demam pada malam hari menjelang tidurnya, tentu Bunda khawatir karena tidurnya menjadi terganggu. Banyak penyakit yang mungkin dapat mengakibatkan suhu tubuh meningkat ini, dan Bunda perlu berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui penyebab pastinya. 

Artikel ini akan memberi Bunda gambaran mengenai beberapa penyakit yang memiliki gejala berupa demam yang lebih sering terjadi setelah sore hari, agar Bunda memiliki informasi sebelum berdiskusi dengan dokter.

Penyebab Demam pada Malam Hari

Sebagian besar demam yang terjadi pada anak-anak di malam hari diakibatkan oleh infeksi, dan penyebab infeksi ini dapat bervariasi dari bakteri hingga parasit. Namun beberapa kasus demam juga dapat terjadi karena penyakit autoimun.

Tifoid

Tifoid merupakan salah satu infeksi yang sering ditemukan pada anak-anak dan ditandai demam yang naik-turun. Suhu tubuh lebih sering meningkat di malam hari, dan ini terkait dengan respons tubuh yang berupaya melawan infeksi tersebut.

Penyebab tifoid adalah bakteri Salmonella typhi, yang biasanya memasuki tubuh Si Kecil melalui makanan. Saat S. typhi memasuki tubuhnya, secara alamiah tubuh akan berupaya menghambat perkembangan bakteri tersebut dengan memberikan respons berupa peningkatan suhu. 

Bakteri ini lebih aktif setelah sore hari, sehingga mengakibatkan tubuh memberikan respons imun yang lebih besar pada waktu tersebut. Maka sebagai dampaknya, suhunya pun meningkat pada malam hari, sehingga ia lebih sering demam pada waktu itu dibandingkan siang.

TBC

TBC adalah infeksi lain yang juga banyak ditemukan pada anak-anak dan menimbulkan demam, terutama pada waktu malam. Penyebabnya adalah suatu kuman bernama Mycobacterium tuberculosis, yang menulari Si Kecil melalui percikan batuk oleh orang lain yang mengidap kuman tersebut.

Kuman ini sebenarnya berkembang secara aktif dalam tubuh Si Kecil sepanjang hari. Pada siang hari, tubuhnya masih aktif melakukan mekanisme perlawanan terhadap kuman tersebut melalui hormonnya yang bernama kortisol. 

Akan tetapi, setelah malam tiba, secara alamiah produksi kortisol dalam tubuhnya berkurang. Ini mengakibatkan tubuhnya harus bekerja lebih keras untuk melawan kuman tersebut dengan menimbulkan reaksi berupa peningkatan suhu. Hal ini menyebabkannya nampak lebih sering demam di malam hari.

Penyakit Autoimun

Penyakit autoimun merupakan penyakit yang juga sering menimbulkan demam pada malam hari, dan ini diakibatkan sistem imun tubuh menyerang dirinya sendiri. Terdapat banyak contohnya pada anak-anak, dan yang paling sering terjadi adalah lupus dan juvenile rheumatoid arthritis.

Pada penyakit ini, tubuh mengalami masalah pada sistem imunnya, hal ini disebabkan karena sistem tersebut menciptakan peradangan secara berlebihan yang mengganggu tubuhnya sendiri. Efek dari peradangan tersebut bermacam-macam, dan salah satunya adalah peningkatan panas dalam tubuh.

Pada siang hari, peradangan ini jarang terjadi, karena tubuh masih menghasilkan kortisol dalam jumlah besar dan kortisol akan menghambat peradangan tersebut. Tetapi pada malam hari, jumlah kortisol selalu lebih rendah, sehingga tidak cukup untuk menghalangi peradangan dan terjadilah demam.

Konsultasi dengan Dokter

Tak selalu demam di malam hari disebabkan oleh penyakit-penyakit di atas. Terdapat pula demam yang terjadi semalam saja dan mereda pada keesokan paginya, dan Si Kecil tidak mengalaminya lagi pada keesokan malamnya. Kondisi seperti ini hanyalah diakibatkan flu dan tidak perlu dikhawatirkan.

Tetapi apabila demam sudah terjadi selama 3 malam berturut-turut, penting sekali untuk berkonsultasi dengan dokter demi pencegahan komplikasi yang dapat terjadi. Sebagai contoh, infeksi dapat menimbulkan komplikasi berupa sepsis yang akan merusak organ-organ penting dan akhirnya mengancam nyawa. Sedangkan penyakit autoimun juga dapat merusak organ dalam jangka panjang dan mengganggu kualitas hidup Si Kecil.

Berkonsultasi dengan dokter akan memberikan hasil diagnosa yang tepat berdasarkan pemeriksaan intensif dan gejala yang ditunjukkan. Dengan demikian, jika ditemukan masalah yang serius, dapat ditindaklanjuti dengan benar.

Sambil berkonsultasi dengan ahlinya, Bunda dapat membantu meringankan sakit Si Kecil dengan memberikan NUTRISI yang mampu memperkuat Ketahanan Tubuh Ganda-nya. Ketahanan Tubuh yang kuat akan menghambat infeksi yang menyerang Si Kecil, juga meningkatkan daya tubuhnya untuk melawan efek penyakit autoimun yang mungkin dialaminya. 

NUTRISI ini dapat Bunda berikan kepada Si Kecil melalui susu. Untuk mengetahui susu apa yang mampu memperkuat Ketahanan Tubuh Ganda ini, mari simak halaman berikut ini: 7 Merk Susu yang Bagus untuk Daya Tahan Tubuh Anak.

Referensi:

  • National Library of Medicine. Circadian rhythms in immunity and host-parasite interactions. Diakses 15 October 2024. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC9285061/
  • Medical News Today. What is baby teething fever? Diakses 02 October 2024. https://www.medicalnewstoday.com/articles/baby-teething-fever.
  • Healthline. Your Guide to Treating Lupus-Related Pain. Diakses 15 October 2024. https://www.healthline.com/health/lupus/lupus-unbearable-pain