Aktivitas & Stimulasi Aktivitas & Stimulasi

Ketahui Refleks Babinski pada Si Kecil dan Cara Menanganinya

Morinaga Platinum ♦ 23 Mei 2025

Ketahui Refleks Babinski pada Si Kecil dan Cara Menanganinya

Pernahkah Bunda memperhatikan jempol kaki Si Kecil bergerak ke atas saat telapak kakinya disentuh? Gerakan ini dikenal sebagai refleks Babinski, sebuah respons alami yang dimiliki bayi sejak lahir. Refleks ini merupakan bagian dari proses perkembangan sistem saraf yang belum sepenuhnya matang dan sering kali terlihat dalam tahun pertama kehidupan Si Kecil.

Meski terdengar mengkhawatirkan, refleks Babinski sebenarnya normal pada bayi baru lahir dan akan menghilang secara bertahap seiring berkembangnya sistem saraf pusat. Namun, penting bagi Bunda untuk mengetahui kapan refleks ini seharusnya tidak muncul lagi. Dengan begitu, Bunda bisa lebih peka terhadap tanda-tanda tumbuh kembang motorik Si Kecil, serta tahu kapan saatnya berkonsultasi dengan tenaga medis bila diperlukan.

Refleks Babinski dan Perkembangan Saraf Motorik Si Kecil

Refleks Babinski merupakan salah satu refleks primitif yang muncul secara alami pada bayi baru lahir. Kemunculannya berkaitan erat dengan perkembangan sistem saraf motorik yang belum matang.

Saat telapak kaki Si Kecil digesek lembut, jempol kaki yang bergerak ke atas sementara jari-jari lainnya mengembang ke luar menunjukkan bahwa jalur saraf antara otak dan sumsum tulang belakang masih dalam proses penyempurnaan. Mekanisme ini menjadi cara alami tubuh bayi merespons rangsangan dari lingkungan luar pada masa-masa awal kehidupannya.

Kehadiran refleks Babinski hingga usia sekitar 1 tahun masih dianggap normal dan bahkan bisa menjadi indikator bahwa sistem saraf pusat Si Kecil sedang berkembang sesuai tahapnya. Seiring bertambahnya usia dan matangnya sistem saraf, refleks ini akan menghilang secara alami dan digantikan oleh respons motorik yang lebih kompleks dan terkendali. 

Oleh karena itu, penting bagi Bunda memahami bahwa refleks Babinski adalah bagian dari proses otak dan tubuh Si Kecil membangun koordinasi motorik yang lebih baik, sebuah sinyal positif bahwa ia sedang bersiap mengeksplorasi dunia melalui gerakan yang lebih terarah.

Mengapa Refleks Ini Hilang Sebelum Usia 2 Tahun

Refleks Babinski yang muncul saat telapak kaki Si Kecil disentuh dan jempol kakinya justru menengadah ke atas, adalah bagian dari sistem saraf yang belum matang. Namun seiring perkembangan, sistem saraf pusat, khususnya koneksi antara otak dan sumsum tulang belakang, akan mulai berfungsi secara lebih efisien.

Itulah sebabnya refleks ini secara alami akan menghilang secara bertahap sebelum anak berusia 2 tahun. Proses ini menandakan bahwa jalur saraf motorik telah berkembang dan mulai dikendalikan secara sadar oleh otak, bukan sekadar melalui respons otomatis.

Hilangnya refleks Babinski juga menjadi indikator bahwa koneksi antara otak dan otot-otot kaki Si Kecil sudah mulai terbangun dengan baik. Gerakan yang awalnya refleks kini digantikan oleh kontrol motorik yang lebih terorganisir dan terarah.

Karena itu, Bunda dianjurkan untuk rutin memperhatikan bagaimana Si Kecil bergerak, terutama saat berjalan tanpa alas kaki. Apakah kakinya mantap melangkah, seimbang, dan jari-jarinya tidak lagi menunjukkan respons Babinski. Transisi ini merupakan bagian penting dari tahapan tumbuh kembang anak yang sehat, dan menunjukkan bahwa otaknya sedang bekerja mengembangkan kemampuan motorik yang lebih kompleks.

Tanda Bahaya Setelah Usia 2 Tahun

Meski refleks Babinski merupakan bagian normal dari perkembangan bayi, kemunculannya setelah usia 2 tahun bisa menjadi sinyal adanya gangguan neurologis. Pada anak yang sehat, sistem saraf pusat akan berkembang cukup matang untuk menekan respons refleks ini. Jika Si Kecil berusia di atas 2 tahun dankedua jari kaki Si Kecil masih terbuka ke atas saat telapak kakinya digesek, ini bisa menunjukkan bahwa jalur saraf motorik, khususnya jalur corticospinal, belum bekerja dengan baik.

Refleks Babinski yang menetap pada anak usia di atas 2 tahun berpotensi mengindikasikan kondisi seperti kerusakan otak atau sumsum tulang belakang, cerebral palsy, atau gangguan neurologis lain yang memengaruhi kontrol gerakan. Oleh karena itu, pengamatan rutin terhadap cara berjalan, berdiri, atau berjinjit sangatlah penting. Bila ditemukan pola gerak yang tidak sesuai, seperti jari kaki mengembang saat berjalan tanpa alas, segera konsultasikan ke dokter tumbuh kembang.

Mendeteksi tanda ini sejak dini bisa memberikan peluang lebih besar untuk intervensi dan terapi motorik yang tepat, yang pada akhirnya mendukung tumbuh kembang Si Kecil tetap optimal. Jangan tunda untuk mencatat dan mendokumentasikan gerakan kaki Si Kecil sebagai bagian dari pemantauan kesehatan sarafnya.

Kapan Harus Konsultasi dengan Dokter Terkait Refleks Ini

Jika refleks Babinski masih muncul setelah Si Kecil berusia 2 tahun, Bunda sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter. Pada usia ini, sistem saraf pusat umumnya sudah cukup matang untuk menghambat refleks primitif tersebut. Refleks Babinski yang bertahan bisa menjadi indikasi gangguan pada jalur saraf motorik, termasuk kemungkinan adanya masalah di otak atau sumsum tulang belakang.

Saat konsultasi, dokter anak biasanya akan melakukan pemeriksaan neurologis sederhana, seperti mengamati respons otot dan gerakan kaki terhadap rangsangan ringan. Pemeriksaan ini bertujuan untuk menilai apakah perkembangan sistem saraf Si Kecil sesuai dengan usianya. Oleh karena itu, sangat disarankan agar Bunda mencatat waktu pertama kali refleks ini muncul, dan kapan mulai berkurang atau menghilang. Informasi ini akan sangat membantu dokter dalam menilai apakah ada keterlambatan atau abnormalitas dalam perkembangan saraf motorik.

Dengan deteksi dan intervensi dini, potensi hambatan tumbuh kembang dapat dicegah sejak awal, dan Si Kecil bisa mendapatkan penanganan tepat agar perkembangan motoriknya tetap optimal. Konsultasi cepat bukan hanya langkah bijak, tapi juga bentuk cinta dan perlindungan terbaik Bunda untuk masa depan Si Kecil.

Dukungan NUTRISI Optimalkan Kematangan Saraf

Perkembangan sistem saraf Si Kecil, termasuk proses hilangnya refleks Babinski, sangat bergantung pada kecukupan NUTRISI penting seperti DHA, zat besi, dan kolin. Ketiga zat ini berperan aktif dalam membentuk dan menguatkan koneksi antarsel saraf di otak, yang merupakan dasar bagi kemampuan motorik dan kognitif anak.

DHA, misalnya, adalah komponen utama dalam membran sel otak, sementara zat besi dibutuhkan untuk mendukung fungsi neurotransmitter, dan kolin membantu dalam pembentukan memori dan kendali otot.

Kurangnya asupan nutrisi tersebut dapat memperlambat pematangan sistem saraf, yang berpotensi membuat refleks-refleks bawaan seperti Babinski bertahan lebih lama dari seharusnya. Inilah mengapa Bunda perlu memastikan bahwa Si Kecil mendapatkan asupan gizi yang seimbang, terutama selama dua tahun pertama kehidupan yang merupakan periode emas pertumbuhan otak.

Sebagai langkah cerdas, Bunda bisa memilih susu pertumbuhan yang mengandung DHA, zat besi, dan kolin sebagai bagian dari pola makan harian Si Kecil. Kombinasi zat-zat ini membantu mendukung kematangan sistem saraf sekaligus mengoptimalkan tumbuh kembang secara menyeluruh.

Bunda, yuk dukung perkembangan saraf Si Kecil sejak dini agar berjalan sesuai tahapannya! Pastikan ia mendapatkan asupan nutrisi penting seperti DHA, zat besi, dan kolin dari susu pertumbuhan yang sesuai usianya.

Kini saat yang tepat untuk memilih susu pertumbuhan pelengkap ASI yang bantu optimalkan potensi saraf dan motorik Si Kecil. Cek pilihan terbaiknya di sini: Pilihan Susu Pertumbuhan Pelengkap ASI untuk Anak 1 Tahun.