Memasuki fase MPASI, banyak Bunda mulai mencari ide menu rumahan yang lezat sekaligus bergizi untuk mendukung tumbuh kembang Si Kecil. Salah satu bahan praktis yang bisa dikreasikan dalam berbagai resep adalah susu UHT untuk MPASI. Rasanya yang netral dan teksturnya yang lembut menjadikannya cocok untuk campuran bubur, puding, atau smoothies. Namun, tak sedikit orang tua yang masih ragu: Apakah susu UHT aman jika dipanaskan untuk MPASI?
Faktanya, selama diolah dengan suhu yang wajar dan tidak berulang kali dipanaskan, kandungan NUTRISI dalam susu UHT tetap stabil dan dapat menjadi sumber kalsium, protein, serta vitamin penting bagi perkembangan Si Kecil. Kuncinya ada pada pemahaman batasan suhu dan cara pengolahan yang tepat. Yuk, Bunda, kenali lebih dalam panduan amannya, agar Bunda bisa mulai berkreasi tanpa ragu demi nutrisi optimal di setiap suapan Si Kecil.
Tidak perlu khawatir untuk menggunakan susu UHT dalam menu MPASI ya, Bun. Susu UHT (Ultra High Temperature) telah melalui proses pemanasan singkat pada suhu sangat tinggi (sekitar 135–150°C selama 2–4 detik), yang membuatnya lebih stabil dan aman dari mikroba dibandingkan susu segar.Karena itu, susu ini tidak perlu direbus kembali dengan suhu ekstrem. Cukup dihangatkan sebentar dengan api kecil hingga hangat atau dicampurkan dalam makanan setelah proses memasak utama selesai.
Vitamin yang larut dalam lemak seperti vitamin A dan D, serta mineral penting seperti kalsium dan magnesium, bersifat relatif tahan panas dan tidak mudah rusak selama susu tidak dimasak terlalu lama atau pada suhu tinggi secara langsung. Vitamin A dan D tetap stabil pada pemanasan sedang, selama pemanasan tidak berlangsung lebih dari beberapa menit. Maka dari itu, penting bagi Bunda untuk menghindari perebusan susu UHT berulang atau mencampurnya saat suhu masakan masih sangat tinggi.
Dengan memahami cara pengolahan yang tepat, Bunda bisa menjaga kualitas NUTRISI dalam susu UHT tetap optimal dan membuka lebih banyak variasi menu rumahan yang lezat dan bergizi. Dari bubur susu, puding lembut, hingga saus creamy untuk sayur kukus, semua bisa menjadi bagian dari perjalanan MPASI Si Kecil yang menyenangkan dan menyehatkan.
Banyak Bunda khawatir bahwa memanaskan susu UHT akan menghilangkan kandungan nutrisinya. Padahal, pemanasan ringan seperti menghangatkannya sebentar atau mencampurnya ke dalam makanan yang sudah matang, tidak menyebabkan kerusakan signifikan pada vitamin dan mineral penting yang terkandung di dalamnya.
Menurut laporan dari Food and Agriculture Organization (FAO), vitamin A dan D memiliki stabilitas panas yang cukup tinggi, terutama dalam kondisi tidak mengalami pemanasan berlebihan atau berulang. Sementara itu, mineral seperti kalsium dan magnesium yang bersifat non-organik tidak terpengaruh oleh pemanasan sedang, sehingga kandungannya tetap utuh walau melalui proses pemanasan saat pengolahan makanan.
Dengan kata lain, selama susu UHT hanya dipanaskan dalam batas wajar, misalnya dipanaskan sebentar untuk membuat puding atau dituang ke dalam bubur hangat, nutrisi penting seperti vitamin A, vitamin D, kalsium, dan magnesium tetap bisa diserap tubuh Si Kecil dengan optimal. Fakta ini memberi Bunda ruang yang lebih besar untuk mengeksplorasi menu MPASI sehat dan bergizi tanpa rasa khawatir terhadap kandungan gizinya.
Salah satu cara mudah dan aman memperkenalkan susu UHT ke dalam menu MPASI Si Kecil adalah dengan mengolahnya secara praktis tanpa pemanasan berlebihan. Dengan begitu, NUTRISI seperti vitamin A, D, kalsium, dan magnesium tetap terjaga.
Salah satu resep yang cocok untuk Si Kecil berusia 1 tahun yakni bubur susu pisang. Bahan yang bisa disiapkan yaitu 2 sdm beras putih, 150 ml air, 50 ml susu UHT full cream dan ½ buah pisang ambon matang, haluskan.
Bunda hanya perlu memasak beras dan air hingga menjadi bubur dengan tekstur halus. Setelah matang, matikan api, tambahkan susu UHT dan pisang yang telah dihaluskan. Kemudian, aduk rata hingga semua bahan menyatu dan selesai.
Susu UHT ditambahkan setelah proses memasak selesai untuk menjaga kestabilan nutrisinya, sesuai dengan saran National Dairy Council bahwa pemanasan sedang selama durasi singkat tidak merusak kandungan vitamin utama dalam susu
Selain bubur susu pisang, Bunda juga bisa membuat resep mudah lainnya seperti puding susu labu kuning. Bahan yang perlu disiapkan antara lain 2 sdm beras putih, 150 ml air, 50 ml susu UHT full cream dan ½ buah pisang ambon matang, haluskan. Haluskan labu kukus dengan blender bersama susu UHT. Larutkan maizena, lalu campur ke dalam adonan. Panaskan dengan api kecil sambil terus diaduk hingga mengental (jangan sampai mendidih). Dinginkan di cetakan, simpan di kulkas, dan sajikan dingin atau suhu ruang.
Memasak puding dengan api kecil dan waktu singkat menjaga nutrisi tetap utuh. Studi menunjukkan bahwa vitamin D dan mineral seperti magnesium tidak mudah rusak dalam suhu sedang selama pemanasan berlangsung singkat
Dengan dua resep sederhana ini, Bunda bisa langsung praktik di rumah dan memberikan MPASI yang lembut, bernutrisi, dan aman untuk mata serta daya tahan tubuh Si Kecil. Tidak hanya lezat, tapi juga bergizi seimbang untuk mendukung tumbuh kembang optimalnya.
Makanan bukan hanya sumber energi, tapi juga bagian penting dari stimulasi perkembangan sensorik dan mendukung perkembangan ATENSI Si Kecil. Saat Bunda menyajikan MPASI dengan variasi rasa, warna, dan tekstur, Si Kecil mendapatkan pengalaman baru yang melatih atensi dan kemampuan memproses informasi. Studi menunjukkan bahwa paparan sensorik beragam saat makan membantu meningkatkan konsentrasi dan minat anak terhadap makanan.
Dengan mencoba beragam menu, dari bubur lembut, puding kenyal, hingga puree dengan tekstur halus, Si Kecil belajar mengenali jenis makanan, fokus pada proses makan, dan mengembangkan koordinasi motorik halusnya. Selain itu, makanan dengan warna-warna alami seperti kuning dari labu, hijau dari bayam, atau putih dari susu dapat menarik perhatian anak dan mendorong eksplorasi yang sehat terhadap makanan.
Di sinilah peran susu UHT menjadi penting. Karena bersifat netral dan mudah dipadukan, susu bisa digunakan sebagai bahan dasar fleksibel dalam berbagai menu MPASI seperti bubur susu, puding, hingga smoothies ringan. Dengan begitu, Bunda bisa menciptakan banyak variasi menu tanpa khawatir kehilangan nilai gizi penting seperti kalsium, vitamin D, dan protein yang mendukung tumbuh kembang otak dan tubuh Si Kecil.
Meski susu UHT dapat menjadi bahan praktis untuk MPASI rumahan, Bunda tetap perlu melengkapi pola makan Si Kecil dengan susu pertumbuhan yang diformulasikan khusus untuk anak usia 1 tahun ke atas.
Mengapa? Karena susu pertumbuhan mengandung nutrisi tambahan yang telah disesuaikan dengan kebutuhan harian anak dalam fase emas tumbuh kembang. Seperti zat besi untuk mencegah anemia, omega-3 dan omega-6 untuk perkembangan otak, serta vitamin A, C, D, dan E yang mendukung imunitas dan kesehatan mata.
Kombinasi antara susu UHT dalam menu MPASI dan susu pertumbuhan sebagai minuman harian menciptakan pola konsumsi seimbang. Si Kecil tetap mendapat asupan protein, kalsium, dan kalori dari UHT, sembari terpenuhi kebutuhan zat gizi mikro yang lebih kompleks dari susu pertumbuhan. Ini juga bisa menjadi cara menyenangkan untuk memperkenalkan variasi rasa dan tekstur kepada Si Kecil, sehingga ia lebih tertarik mengeksplorasi makanan dan minuman yang dikonsumsi.
Dengan pendekatan ini, Bunda bisa merasa lebih tenang karena tahu bahwa nutrisi harian Si Kecil terpenuhi secara menyeluruh, tanpa harus meninggalkan fleksibilitas dalam menyiapkan MPASI yang lezat dan bergizi.
Yuk, Bunda, padukan susu UHT dengan susu pertumbuhan yang sesuai usia Si Kecil untuk menciptakan variasi MPASI yang lezat dan bergizi. Dengan kombinasi ini, kebutuhan nutrisi harian Si Kecil tetap terpenuhi sambil ia belajar mengenal berbagai rasa dan tekstur makanan.
Jangan ragu untuk eksplorasi lebih lanjut, cek sekarang juga pilihan susu pertumbuhan pelengkap ASI yang tepat untuk anak usia 1 tahun di halaman berikut: Pilihan Susu Pertumbuhan Pelengkap ASI untuk Anak 1 Tahun.
Referensi:
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Susu UHT Tetap Aman Dipakai untuk MPASI
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?