Manajemen Keluarga

Manfaat Manajemen Waktu yang Baik bagi Anak Sekolah

Morinaga - 7 Juli 2025

Manfaat Manajemen Waktu yang Baik bagi Anak Sekolah

Aktivitas Si Kecil seringkali padat dari pagi hingga sore, sehingga manajemen waktu merupakan keterampilan penting yang perlu dikenalkan sejak dini. Belajar mengelola waktu akan membantunya membagi aktivitasnya secara seimbang dan tidak kewalahan menghadapi rutinitas hariannya.

Terbiasa mengatur waktu akan membantunya lebih fokus, stres jadi berkurang, dan ia akan memiliki waktu luang untuk melakukan kegiatan lain yang menyenangkan dan bermanfaat. Menerapkan kebiasaan ini akan dapat mendukung prestasi akademik, membentuk karakter disiplin dan rasa tanggung jawab yang sangat penting bagi perkembangan pribadinya di masa depan. 

Manfaat Manajemen Waktu yang Baik bagi Anak Sekolah

Bunda mungkin pernah kesal melihat Si Kecil baru mengerjakan PR saat pagi sebelum sekolah. Akhirnya ia terburu-buru, terlambat berangkat, bahkan lupa sarapan. Atau, ia terlihat kelelahan karena jadwalnya padat, tapi tidak seimbang dengan durasi istirahat. Kebiasaan mengatur waktu sejak kecil akan membantunya mencegah hal-hal tersebut dan membuatnya lebih efisien dalam menyelesaikan tugas-tugasnya.

Mengajarkan untuk membuat jadwal yang terencana akan membantunya menjadi pribadi yang lebih tenang dalam menghadapi kewajiban akademik sekolah. Ia tidak lagi panik saat mendapat tugas mendadak atau ujian, karena sudah terbiasa mempersiapkan diri sejak awal. Kesejahteraan emosionalnya pun akan lebih baik, karena ia akan merasa lebih percaya diri, mandiri, dan termotivasi untuk belajar.

Dengan pembagian waktu yang bijak, ia akan memperoleh waktu yang cukup untuk bermain, berolahraga, istirahat, hingga mengeksplorasi minat pribadi. Keseimbangan ini menjadi pondasi penting bagi tumbuh kembangnya secara menyeluruh, baik secara akademik maupun sosial.

Contoh Manajemen Waktu untuk Anak Sekolah

Agar Si Kecil terbiasa mengatur waktu, Bunda bisa mulai dengan membuat jadwal harian sederhana bersama-sama. Misalnya, setelah pulang sekolah, beri jeda istirahat 30 menit, dilanjutkan belajar atau mengerjakan PR selama satu jam. Setelah itu, sediakan waktu bermain bebas sebelum makan malam dan tidur. Jadwal ini bisa ditulis di kertas berwarna dan ditempel di dinding kamar agar mudah dilihat dan diingat.

Bunda juga bisa mengajarinya untuk menyusun prioritas. Misalnya, mulai dengan mengerjakan tugas yang paling sulit atau yang tenggat waktunya paling dekat. Jelaskan dengan sederhana, bahwa menyelesaikan satu tugas secara fokus lebih baik daripada mengerjakan banyak hal sekaligus tanpa hasil maksimal. Jika terus dilakukan secara konsisten, ia akan belajar membagi waktu secara efisien dan menghindari kebiasaan menunda-nunda.

Untuk membantu proses ini, gunakan alat bantu seperti kalender dinding, sticky notes warna-warni, atau aplikasi pengingat di gadget yang diawasi oleh Bunda. Ajak untuk menandai tugas yang sudah selesai dengan spidol warna-warni, agar ia merasa pencapaiannya dihargai. Jadwal sebaiknya fleksibel, tapi harus memiliki tenggat waktu yang jelas supaya menghindari rasa tertekan, sehingga ia belajar bertanggung jawab tanpa merasa terbebani.

Tips Menerapkan Manajemen Waktu

Mengajarkan pengelolaan waktu tidak perlu sampai membuatnya merasa membebani ya, Bunda. Libatkan Si Kecil dalam menyusun jadwal supaya merasa memiliki kontrol atas aktivitasnya. Misalnya, ajak untuk berdiskusi: “Mau belajar jam berapa nih, Nak, biar masih sempat main dan istirahat tepat waktu?” Komunikasi yang baik akan membuatnya merasa dihargai dan lebih semangat menjalani rutinitas. 

Pastikan jadwal yang dibuat menyertakan istirahat yang cukup. Setelah belajar selama satu jam, berikan waktu jeda sekitar 10–15 menit untuk relaksasi agar tubuh dan pikirannya segar kembali, sehingga ia tetap fokus dan bersemangat. Jadwal yang seimbang antara belajar, bermain, dan istirahat sangat penting agar tidak merasa kelelahan.

Setelah membuat jadwal sesuai dengan rutinitas harian, pastikan untuk selalu konsisten mengikuti daftarnya setiap hari. Jangan lupa berikan pujian atau hadiah kecil, setiap kali ia berhasil mengikuti daftar jadwal dengan baik. Apresiasi yang positif bisa jadi motivasi tambahan baginya untuk terus belajar disiplin. Bunda juga tetap harus meninjau ulang jadwal setiap Minggu dan menyesuaikannya jika ada perubahan.

Peran Orang Tua dalam Mendidik Anak

Role model seorang anak ialah orang terdekatnya, dan Bunda dapat menjadi contoh nyata baginya. Tunjukkan cara Bunda membagi waktu untuk melakukan pekerjaan rumah, berkumpul dengan keluarga, dan istirahat. Saat Si Kecil melihat langsung bahwa Bunda mampu mengatur waktu dengan baik, ia akan lebih mudah untuk mempraktekkannya. 

Apabila terdapat hambatan dalam berkonsentrasi hingga menunda tugasnya, coba bantu dengan mencari solusi bersama. Contohnya, mengganti waktu belajar dari malam ke siang hari, karena bisa saja jika malam terlalu melelahkan. Penting untuk selalu membuka ruang komunikasi, supaya ia merasa nyaman bercerita soal kesulitan dalam mengelola jadwalnya. 

Manajemen waktu adalah salah satu keterampilan hidup yang bisa diajarkan sejak usia dini. Kemampuan mengatur jadwal kegiatannya secara seimbang, akan meningkatkan perkembangan akademik dan sosial emosionalnya dengan lebih baik.

Bunda, ini saatnya mulai mengajak Si Kecil membuat jadwal harian yang seimbang dan rasakan perubahan positif dalam keseimbangan hidupnya. Mengajarkan manajemen waktu dengan baik, juga akan memudahkannya belajar disiplin, fokus, bersantai, dan bertanggung jawab atas kegiatannya sendiri. Yuk, cari tahu lebih lanjut tentang contoh mengajarkan disiplin di sini: Contoh Disiplin di Rumah

Referensi:

  • Billabong High School. Time Management for Kids: Tips, Importance Benefit. Diakses pada tanggal 13 Juni 2025. https://www.billabonghighschool.com/blogs/time-management-for-kids-tips-importance-benefits/
  • NFIL. Why is Time Management Important for Children? Diakses pada tanggal 13 Juni 2025. https://nfil.net/academics/why-is-time-management-important-for-children/

Lihat Artikel Lainnya