Kesehatan anak bisa juga terlihat dari kulit dan wajahnya. Jika kulit dan wajah Si Kecil tampak pucat dalam waktu yang lama, mungkin ia sedang membutuhkan lebih banyak NUTRISI, terutama zat besi. Mineral ini sangat penting dalam proses tumbuh kembangnya, sehingga kebutuhannya harus terpenuhi. Kekurangan zat besi dapat mengakibatkan berbagai masalah, termasuk anemia defisiensi besi, gangguan pertumbuhan dan perkembangan kognitif.
Zat besi merupakan komponen penting hemoglobin, bagian dari sel darah merah yang membawa oksigen dari paru-paru ke tubuh. Mineral ini membentuk hemoglobin untuk mengikat oksigen dalam darah, sehingga oksigen sampai ke organ yang dituju. Tanpa zat besi yang cukup, tubuh tidak dapat membuat hemoglobin dan hanya akan menghasilkan lebih sedikit sel darah merah. Jaringan dan organnya pun tidak akan mendapatkan oksigen yang dibutuhkannya.
Mineral ini juga berperan penting untuk berbagai proses seluler di otak, terutama terkait dengan memori dan pembelajaran. Zat besi terlibat dalam pembentukan organ saraf untuk otak, dan ikut memproduksi zat bernama dopamin yang penting untuk fungsi kognitif.
Saat ia kekurangan mineral ini, terjadi gangguan kognitif seperti sulit memahami kosakata dan informasi. Dalam jangka panjang, masalah ini dapat memperlambat perkembangan motorik dan sosialnya. Di kemudian hari, ia juga akan kesulitan menyerap pelajaran di sekolah dan mungkin akan kesulitan bekerja ketika dewasa. Namun, suplementasi zat besi sejak dini dapat mengurangi efek negatif ini, sehingga perkembangan kognitifnya menjadi optimal.
Selain itu, zat besi berperan penting dalam menjaga Ketahanan Tubuh, karena memperkuat sistem imun. Sebaliknya, kekurangan zat besi akan membuatnya lebih rentan terhadap penyakit, termasuk infeksi.
Jika wajah Si Kecil tampak pucat, periksalah untuk mengetahui lebih awal apabila ia kekurangan zat besi. Jika kekurangan ini dibiarkan dalam waktu lama, sel darah merahnya akan banyak berkurang, dan akhirnya akan mengganggu perkembangan Kecerdasan Multitalenta-nya.
Masa pertumbuhan dan perkembangan Si Kecil merupakan periode kritis di mana kebutuhannya akan zat besi harus terpenuhi. Berikut ini merupakan jumlah kebutuhan zat besi berdasarkan usianya:
Usia |
Kebutuhan Zat Besi Harian |
7-12 bulan |
11 mg |
1-3 tahun |
7 mg |
4-8 tahun |
10 mg |
9-13 tahun |
8 mg |
Zat besi dapat dipenuhi melalui pola makan sehari-hari, namun hendaknya tidak menunggu hingga ia menunjukkan gejala akan anemia seperti wajah yang pucat.
Dengan menjaga asupan zat besi sejak dini, ia dapat mencapai Tumbuh Kembang Optimal dan terhindar dari anemia. Asupan yang cukup juga dapat menjaga keberlanjutan NUTRISI yang dibutuhkan Si Kecil dalam proses tumbuh kembangnya.
Pada beberapa kasus, pola makan seimbang yang sudah diberikan kepada Si Kecil ternyata masih belum mampu mencukupi kebutuhan zat besinya. Jenis makanannya yang rendah zat besi dapat menyebabkan situasi seperti ini, misalnya ia hanya diberikan sayur yang berdaun pucat, atau hanya diberi produk olahan.
Terdapat pula kasus di mana tubuh beberapa anak rentan menyerap zat besi karena hambatan pada pencernaannya. Kondisi ini dapat terjadi karena masalah pada organ pencernaannya, atau karena konsumsi makanan atau minuman tertentu yang menghambat penyerapan.
Kondisi tersebut memang seringkali tidak terlihat, tetapi makin memburuk seiring dengan semakin minimnya zat besi dalam tubuhnya. Tanda-tanda umumnya meliputi kulit pucat, lidah yang terasa sakit, dan gangguan mental seperti rewel dan mudah tersinggung.
Terpenuhinya zat besi merupakan bagian penting dari pola makan yang sehat. Terdapat banyak makanan yang kaya akan zat besi dan mudah disajikan meliputi daging sapi, daging unggas, dan makanan laut yang merupakan zat besi hewani. Mineral ini juga dapat berasal dari tahu, kacang dan kacang polong kering, buah-buahan kering, dan sayuran berdaun hijau tua.
Daging-dagingan tersebut bisa disajikan dengan berbagai cara, seperti tumis, panggang, atau rebus. Sementara sayuran berdaun hijau tua, seperti bayam bisa diolah menjadi sayur sup, tumisan, atau salad. Kacang-kacangan bisa dimasak menjadi hidangan utama atau camilan.
Ingatlah juga untuk mengkombinasikannya dengan sumber makanan yang mengandung vitamin C untuk membantu meningkatkan penyerapan zat besi.
Selain itu, zat besi juga bisa berasal dari susu yang diperkaya dengan mineral tersebut. Susu ini dapat menjadi solusi pelengkap, terutama jika Si Kecil masih sulit makan karena picky eater.
Jika zat besi terpenuhi, maka wajahnya tidak akan memucat kembali. Kulitnya akan selalu cerah, dan pertumbuhan serta perkembangannya akan menjadi optimal tanpa terganggu masalah kesehatan.
Susu yang sudah diformulasikan dengan zat besi dapat menjadi pilihan bijak untuk Bunda dalam memenuhi kebutuhan Si Kecil. Minuman ini juga menjadi solusi untuk membantu menjaga keseimbangan NUTRISI hariannya secara konsisten.
Namun, Bunda juga harus bisa memilih susu dari produsen terpercaya yang telah memahami kebutuhan tumbuh kembang anak Indonesia. Pola genetik anak-anak Indonesia cenderung berbeda daripada anak-anak dari bangsa lain, sehingga akan lebih bijak apabila Bunda memberikan susu yang diproduksi oleh produsen Indonesia.
Yuk, penuhi kebutuhan zat besi Si Kecil melalui konsumsi susu setiap hari. Temukan pilihan susunya melalui artikel berikut: Pilihan Susu Tinggi Zat Besi untuk Si Kecil.
Sumber:
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Jangan Abaikan Wajah Pucat pada Si Kecil
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?