Belakangan ini Si Kecil kerap membantah Bunda? Pokoknya apa pun situasinya, pasti jawabannya adalah “tidak mau”. Padahal, Bunda selalu berkata lembut saat memintanya melakukan sesuatu. Wajar atau tidak, sih, sikap Si Kecil itu?
“Si Kecil baru saja memahami bahwa ia punya keinginan sendiri. Jadi, alasan sederhana mengapa ia seperti selalu membantah Bunda adalah karena ia kini bisa melakukannya dan ingin mempraktikkannya,” jelas Susanne Denham, profesor psikologi tumbuh kembang serta penulis buku Emotional Development in Young Children.
Sebuah studi yang dilakukan oleh John Sargent, MD, profesor psikiatri anak di Baylor College of Medicine, Amerika Serikat menunjukkan bahwa balita usia 2–3 tahun bisa melakukan bantahan 20–25 kali setiap jamnya. Itu berarti ia akan membantah setiap 3 menit sekali. Wow.
Seperti yang sudah dijelaskan Susanne di atas, semua perilaku Si Kecil adalah proses perkembangan normalnya. Walaupun demikian, Bunda harus terus membimbing Si Kecil agar sikap tersebut tidak berlanjut hingga ia beranjak besar.
Apa yang bisa dilakukan dalam menghadapi sikap Si Kecil? Bunda harus bisa menahan emosi. Meski sulit, tetapi menyanggah Si Kecil dengan menggunakan nada tinggi bukanlah solusi yang tepat. Bentakan atau nada tinggi Bunda malah justru akan membuat Si Kecil semakin defensif dan agresif. Tarik napas, katakan dengan lembut namun tegas bahwa sikapnya tidak benar. Terapkan juga kiat-kiat di bawah ini:
Hindari penggunaan kalimat negatif saat melarang Si Kecil melakukan sesuatu. Kalimat yang mengandung kata “jangan” justru akan memancing bantahan dari Si Kecil.
Salah satu momen yang bisa jadi sesi bantah-membantah tiada usai adalah ketika Si Kecil harus mengenakan baju setelah mandi. Untuk mengatasinya, coba Bunda tawarkan Si Kecil untuk memilih baju dan mengenakannya sendiri. Umumnya anak-anak akan merasa lebih bangga dan senang bila ia dapat membuat keputusan dan melakukan sesuatu untuk dirinya sendiri.
Bunda memang kerap kali harus memutar otak mencari ide agar Si Kecil mau melakukan sesuatu tanpa membantah. Misalnya saat ia menolak mandi, Bunda bisa menaruh beberapa mainan balok susun di dalam kamar mandi dan berpura-pura menjadi pemadam kebakaran sambil berkata, “Yuk, bantu Bunda padamkan api!”
Saat Si Kecil patuh, berikan apresiasi, asalkan tidak berlebihan. Apresiasi ini dapat membuatnya lebih percaya diri dan bangga terhadap dirinya sendiri.
Perlu jadi catatan Bunda, bahwa seemosi apa pun hindari tindakan seperti mencubit, memukul, atau hukuman fisik sejenis. Hukuman semacam ini tidak akan membuatnya hormat atau disiplin. Justru menambah rasa takut, minder, dan berisiko membuat Si Kecil trauma.
Si Kecil sering berkata “Tidak” karena ia sedang belajar mengenai keinginan dan kemauan. Arahkan rasa ingin tahunya dengan cara positif. Cara lain yang bisa Bunda lakukan untuk mendukung proses belajarnya adalah dengan memberikan nutrisi yang mengandung DHA, kolin, dan zat besi. Ketiga nutrisi ini akan mempercepat daya tangkap, memperkuat daya ingat, serta meningkatkan konsentrasi Si Kecil saat belajar.
Fase membantah memang salah satu tahap pertumbuhannya dan akan segera berlalu. Lakukan kiat di atas agar Bunda dan Si Kecil bisa melewatinya dengan lancar. Semangat terus, Bunda!
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Wajarkah Jika Si Kecil Hobi Berkata "Tidak"?
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?