Parenting Parenting

Waspada Mendengkur Keras Sleep Apnea pada Anak dan Solusinya

Morinaga ♦ 24 November 2025

Waspada Mendengkur Keras Sleep Apnea pada Anak dan Solusinya

Tidur nyenyak adalah fondasi penting bagi tumbuh kembang, kecerdasan, serta energi Si Kecil sepanjang hari. Saat anak tidur, tubuhnya memulihkan energi, memperkuat sistem kekebalan, dan memproses informasi yang telah dipelajari. Namun, ketika tidur anak terganggu oleh dengkuran keras atau bahkan jeda napas, kualitas tidurnya menurun drastis. Banyak Bunda mungkin mengira mendengkur hanya hal biasa, padahal bisa menjadi tanda gangguan serius yang dikenal sebagai Sleep Apnea.

Gangguan tidur ini sering kali luput dari perhatian karena gejalanya tampak sepele. Padahal, Sleep Apnea Obstruktif (Obstructive Sleep Apnea/OSA) dapat menyebabkan otak kekurangan oksigen, sehingga memengaruhi fungsi kognitif, konsentrasi, dan pertumbuhan anak. Jika dikenali sejak awal, OSA dapat ditangani dengan baik melalui langkah-langkah sederhana di rumah maupun bantuan profesional.

Mengenal Sleep Apnea pada Anak dan Penyebabnya

Obstructive Sleep Apnea (OSA) adalah kondisi ketika saluran napas Si Kecil tersumbat sebagian atau seluruhnya saat tidur, sehingga napasnya berhenti sesaat dan otak tidak mendapat suplai oksigen yang optimal. Meskipun awalnya terlihat seperti dengkuran biasa, OSA biasanya disertai jeda napas, suara tersengal ketika napas kembali, serta tidur yang gelisah. Inilah yang membuat OSA berbeda dan lebih serius dibandingkan dengkuran ringan yang kadang muncul pada anak sehat.

Penyebab paling umum OSA pada anak adalah pembesaran amandel dan adenoid, terutama pada usia 3–6 tahun ketika jaringan tersebut tumbuh relatif besar dan dapat menekan saluran napas atas. Selain itu, kelebihan berat badan juga berperan besar. Penumpukan lemak di area leher dan sekitar saluran napas membuat ruang napas semakin sempit sehingga lebih mudah tersumbat saat tidur.

Beberapa anak juga dapat mengalami OSA akibat alergi atau hidung tersumbat kronis, struktur rahang kecil, atau faktor genetik tertentu yang memengaruhi tonus otot saluran napas. Dengan memahami penyebabnya, Bunda dapat lebih mudah mengenali apakah mendengkur pada Si Kecil masih wajar atau perlu mendapat evaluasi lebih lanjut dari tenaga medis.

Mengatasi Sleep Apnea melalui Perubahan Gaya Hidup Sehat

Perubahan gaya hidup adalah langkah awal yang sangat penting dalam menangani Obstructive Sleep Apnea (OSA) ringan pada anak. Upaya ini tidak hanya membantu memperbaiki kualitas tidur, tetapi juga memberikan peluang bagi Si Kecil untuk tumbuh lebih sehat, fokus, dan bertenaga setiap hari.

Dengan konsistensi dan dukungan penuh dari Bunda, kebiasaan-kebiasaan kecil yang diterapkan di rumah bisa membawa dampak besar bagi kesehatan pernapasan dan kualitas tidur anak.

Olahraga Kunci Utama Perbaikan Kualitas Tidur

Olahraga teratur menjadi fondasi penting dalam menangani OSA karena membantu menurunkan berat badan sekaligus memperkuat otot-otot pernapasan serta saluran udara bagian atas. Aktivitas aerobik secara rutin seperti bersepeda, berenang, atau jalan cepat minimal 3–5 kali seminggu dapat meningkatkan suplai oksigen ke otak dan membuat tidur malam Si Kecil menjadi lebih dalam dan lebih nyenyak. Ketika tubuh lelah secara sehat, frekuensi jeda napas dan dengkuran keras biasanya ikut berkurang sehingga kualitas tidur secara keseluruhan meningkat.

Menjaga Berat Badan Anak Tetap Sehat

Obesitas pada anak merupakan faktor risiko besar untuk OSA karena lemak yang menumpuk di area leher dan tenggorokan dapat menyempitkan saluran napas. Oleh sebab itu, penurunan berat badan secara sehat menjadi sangat penting. Bunda dapat berkonsultasi dengan ahli gizi untuk menyusun pola makan seimbang yang rendah gula dan lemak jenuh, tetapi tetap kaya protein untuk mendukung metabolisme dan pembentukan massa otot. Dengan penurunan lemak berlebih, terutama di area leher, saluran napas anak akan lebih lapang saat tidur.

Pengaturan Posisi Tidur dan Kondisi Lingkungan

Posisi tidur dan kondisi lingkungan juga berpengaruh besar terhadap kualitas pernapasan Si Kecil. Posisi tidur miring lebih dianjurkan karena tidur telentang dapat memperburuk penyempitan saluran napas akibat lidah atau jaringan lunak jatuh ke belakang sehingga mempersempit saluran napas. Selain itu, pastikan lingkungan tidur anak bebas asap rokok karena paparan asap dapat memicu peradangan saluran napas dan memperburuk gejala OSA. Mengurangi penggunaan gadget menjelang tidur juga membantu agar otak dan tubuh Si Kecil lebih cepat memasuki mode tidur berkualitas.

Nutrisi untuk Tumbuh Kembang Sehat

Nutrisi yang baik turut berperan dalam mendukung perbaikan kualitas tidur. Setelah beraktivitas fisik, Si Kecil membutuhkan asupan protein dan gizi seimbang untuk mendukung pemulihan tubuh serta menjaga massa otot. Selain itu, vitamin dan mineral seperti zat besi dan vitamin B kompleks penting untuk mencegah kelelahan di siang hari, yang juga dapat muncul sebagai gejala OSA. Dengan memastikan kebutuhan nutrisi terpenuhi secara konsisten, Bunda membantu memperkuat sistem tubuh Si Kecil agar lebih siap menghadapi aktivitas harian serta tantangan tidur yang mungkin muncul.

Dampak Jangka Panjang OSA pada Perkembangan Anak

Bunda, ketika anak mengalami Obstructive Sleep Apnea (OSA) dan kondisi itu tidak diatasi, dampaknya dapat meluas ke berbagai aspek pertumbuhan dan perkembangan. Salah satu akibat paling serius adalah gangguan kognitif dan perilaku.

Anak dengan OSA bisa menjadi sangat mudah marah atau moody, suasana hati berubah-ubah, serta mengalami kesulitan konsentrasi di sekolah. Riset menunjukkan bahwa anak dengan OSA berat memiliki prestasi sekolah yang lebih rendah dan kemampuan eksekutif (seperti pengambilan keputusan) yang terganggu dibandingkan anak tanpa OSA.

Dampak fisik juga tidak bisa diabaikan. Anak bisa mengalami kelelahan atau mengantuk berlebihan di siang hari akibat tidur malamnya terganggu. Hal ini bisa menurunkan performa akademik karena otaknya tidak mendapat waktu istirahat yang cukup atau suplai oksigen terhambat.

Lebih lanjut, OSA pada anak juga dikaitkan dengan risiko gagal tumbuh, baik karena nafsu makan menurun atau karena tubuh membakar energi tambahan untuk bernapas saat tidur. Jika OSA tak tertangani, risiko komplikasi kesehatan jangka panjang seperti tekanan darah tinggi, gangguan jantung atau pembuluh darah makin besar.

Sinergi Aktivitas Fisik dan Nutrisi Kunci Kesehatan Anak

Keberhasilan mengatasi sleep apnea pada anak tidak hanya bergantung pada satu faktor, melainkan sinergi antara aktivitas fisik dan asupan nutrisi yang seimbang. Olahraga teratur membantu memperkuat otot pernapasan dan menjaga berat badan ideal, sementara nutrisi yang tepat memastikan tubuh memiliki energi, daya tahan, dan fungsi otot yang optimal.

Studi dalam Frontiers in Pediatrics menunjukkan bahwa anak-anak dengan rutinitas olahraga dan pola makan tinggi protein memiliki kualitas tidur yang lebih baik, metabolisme yang seimbang, serta risiko OSA yang lebih rendah.

Bunda dapat membantu Si Kecil menjalani pola hidup sehat dengan memastikan olahraga teratur didukung asupan protein, vitamin, dan mineral yang cukup. Protein berperan penting dalam memperkuat jaringan otot, termasuk otot di saluran napas yang membantu mencegah penyumbatan saat tidur. Di sisi lain, karbohidrat kompleks dan lemak sehat berfungsi sebagai sumber energi berkelanjutan untuk aktivitas fisik anak. Dengan kombinasi ini, tubuh Si Kecil tidak hanya bugar di siang hari, tetapi juga mampu beristirahat lebih nyenyak di malam hari.

Untuk membantu Bunda menerapkan kebiasaan sehat ini secara konsisten, Morinaga menyediakan panduan lengkap yang mendukung aktivitas fisik dan kebutuhan NUTRISI Si Kecil, termasuk pilihan susu pertumbuhan tinggi protein untuk membantu pemulihan dan menjaga energi sepanjang hari.

Bunda, olahraga bukan hanya tentang kebugaran, tapi juga tentang menjaga saluran napas tetap terbuka dan meningkatkan kualitas tidur Si Kecil. Ajak ia untuk aktif bergerak dengan cara yang menyenangkan. Yuk temukan inspirasi aktivitas fisik seru yang bisa dilakukan di rumah bersama Si Kecil dalam panduan lengkap di artikel berikut: Olahraga Seru yang Bisa Dilakukan Bersama Si Kecil.

Referensi

  • Mayo Clinic. Pediatric obstructive sleep apnea. Diakses 12 November 2025. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/pediatric-sleep-apnea/symptoms-causes/syc-20376196
  • Stanford Medicine. Obstructive Sleep Apnea in Children. Diakses 12 November 2025. https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default
  • CEP. Obstructive sleep apnea syndrome in children: Epidemiology, pathophysiology, diagnosis and sequelae. Diakses 12 November 2025. https://www.e-cep.org/journal/view.php
  • NIH. Cognitive and Behavioral Consequences of Sleep Disordered Breathing in Children. Diakses 12 November 2025. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC5753659/
  • MDPI. Exploring Exercise Interventions for Obstructive Sleep Apnea: A Scoping Review. Diakses 12 November 2024. https://www.mdpi.com/2411-5142/10/3/253
  • Frontiers. The impact of the physical activity intervention on sleep in children and adolescents with neurodevelopmental disorders: a systematic review and meta-analysis. Diakses 12 November 2025. https://www.frontiersin.org/journals/neurology/articles/10.3389/fneur.2024.1438786/full