Gizi & Nutrisi Gizi & Nutrisi

Waspada Penyebab Anak Mudah Lemas dan Mengantuk

Morinaga ♦ 20 November 2025

Waspada Penyebab Anak Mudah Lemas dan Mengantuk

Melihat Si Kecil tumbuh aktif dan penuh semangat tentu menjadi harapan setiap Bunda. Namun, ada kalanya ia tampak mudah lelah, sering mengantuk, atau kurang berenergi meski sudah tidur cukup. Kondisi ini sering membuat Bunda bingung, apakah Si Kecil hanya kelelahan atau ada hal lain yang memengaruhi tubuhnya.

Faktanya, rasa lemas pada anak tidak selalu berarti malas. Tubuhnya mungkin sedang kekurangan energi, nutrisi penting, atau mengalami kondisi yang membuat stamina cepat menurun. Dengan memahami penyebabnya, Bunda bisa membantu Si Kecil mendapatkan kembali energinya sekaligus memastikan kebutuhan gizinya terpenuhi agar ia dapat beraktivitas lebih bertenaga setiap hari.

Tiga Faktor Non-Medis Penyebab Utama Anak Mudah Lemas dan Mengantuk

Sebelum Bunda mencurigai adanya masalah kesehatan, penting untuk memahami bahwa pola hidup sehari-hari sering menjadi penyebab utama Si Kecil tampak lemas atau mengantuk. Banyak anak sebenarnya tidak sakit, tetapi tubuhnya sedang kekurangan energi karena kebutuhan istirahat, cairan, atau gizinya belum terpenuhi secara optimal. Berikut tiga faktor non-medis yang paling sering menjadi pemicu kondisi tersebut.

1. Kurang Tidur dan Kualitas Tidur yang Buruk

Anak membutuhkan tidur yang cukup sesuai tahapan usianya. Ketika waktu tidurnya kurang atau kualitas tidurnya terganggu, misalnya karena paparan layar mendekati waktu tidur, kamar terlalu terang, atau sering terbangun, tubuh tidak memiliki kesempatan untuk memulihkan energi. Akibatnya, Si Kecil tampak mengantuk, sulit fokus, dan cepat lelah sepanjang hari. The American Academy of Pediatrics menegaskan bahwa gangguan tidur kronis merupakan salah satu pemicu utama kelelahan pada anak.

2. Dehidrasi Ringan

Kekurangan cairan, bahkan dalam jumlah kecil, dapat menurunkan sirkulasi oksigen ke otak dan otot. Kondisi ini membuat anak mudah lemas, lesu, pusing, atau mengantuk. Karena metabolisme anak lebih cepat, mereka membutuhkan asupan cairan yang cukup untuk menjaga tubuh tetap bertenaga terutama saat banyak bergerak.

3. Kekurangan Energi dan Nutrisi Tidak Seimbang

Energi Si Kecil sangat dipengaruhi oleh pola makan hariannya. Ketika ia melewatkan sarapan, kurang mendapatkan kalori, atau sering mengonsumsi makanan tinggi gula dan rendah protein, tubuh cepat kehabisan energi. Harvard T.H. Chan School of Public Health menekankan pentingnya kombinasi karbohidrat kompleks, protein, dan lemak sehat untuk menjaga energi tetap stabil hingga siang hari. Pola makan seimbang membantu Si Kecil tetap ceria dan aktif dalam beraktivitas.

Jika Bukan karena Gaya Hidup, Lemas Bisa jadi Tanda Anemia

Anemia terjadi ketika tubuh kekurangan sel darah merah atau hemoglobin, yaitu protein kaya zat besi yang bertugas membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Ketika pasokan oksigen menurun, tubuh bekerja lebih keras sehingga Si Kecil tampak lelah terus-menerus meski sudah cukup tidur. Inilah sebabnya anemia menjadi salah satu penyebab medis paling umum dari rasa lemas berkepanjangan pada anak.

Pada usia tumbuh kembang, anemia sering muncul akibat rendahnya asupan zat besi, infeksi berulang, atau penyerapan NUTRISI yang kurang optimal. Jika tidak ditangani, kondisi ini dapat memengaruhi proses belajar, pertumbuhan fisik, hingga daya tahan tubuh. Karena itu, penting bagi Bunda mengenali gejalanya sejak awal.

Tanda-tanda yang sering muncul antara lain tubuh lemah, cepat letih, wajah atau kulit tampak pucat (terutama pada kelopak mata dalam, bibir, atau kuku), serta Si Kecil menjadi lebih rewel atau kurang bersemangat. Bila gejala tersebut berlangsung terus-menerus, Bunda sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter. Pemeriksaan darah seperti hemoglobin (Hb) dan feritin akan membantu memastikan kondisi anak, dan dokter dapat memberikan suplemen zat besi sesuai kebutuhan. Intervensi sejak dini sangat membantu memulihkan kadar oksigen dan energi tubuh, sehingga Si Kecil dapat kembali aktif dan beraktivitas seperti biasa.

Minuman Sehat Solusi Atasi Lemas dan Lesu

Salah satu cara paling praktis untuk membantu mengatasi rasa lemas pada anak adalah memastikan asupan cairan dan nutrisi yang cukup. Air putih tetap menjadi pilihan utama dan harus diminum secara teratur sepanjang hari untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh.

Saat anak berkeringat banyak, berolahraga, atau dalam masa pemulihan setelah sakit, Bunda dapat memberikan air kelapa atau minuman elektrolit alami untuk menggantikan mineral penting seperti natrium dan kalium yang hilang. Minuman-minuman ini membantu mempertahankan volume darah dan mendukung aliran oksigen ke otak, sehingga anak lebih bertenaga.

Selain itu, jus buah segar seperti jus jeruk atau bit dapat menjadi sumber energi cepat karena mengandung gula alami dan vitamin C yang mendukung penyerapan zat besi. Kini banyak produk jus juga telah difortifikasi dengan vitamin D atau kalsium, namun Bunda tetap perlu memilih jus tanpa gula tambahan agar tidak memicu lonjakan gula darah.

Untuk kebutuhan energi yang lebih stabil, smoothie atau milkshake sehat bisa menjadi pilihan, misalnya campuran pisang, bayam, dan susu pertumbuhan. Kombinasi ini menyediakan kalori, protein, vitamin B12, dan vitamin C yang terserap cepat sehingga membantu memulihkan stamina anak secara optimal.

Dukungan Nutrisi Tepat dari Susu untuk Daya Tahan Tubuh

Agar Si Kecil tetap aktif sepanjang hari, pemenuhan NUTRISI yang konsisten sangat penting. Minuman seperti air atau jus memang bisa membantu mengurangi rasa lelah sesaat, tetapi untuk menjaga energi jangka panjang, tubuh membutuhkan asupan yang mendukung metabolisme dan daya tahan secara menyeluruh.

Susu pertumbuhan menjadi pilihan praktis karena mengandung vitamin B Kompleks (B2, B6, B12) yang membantu tubuh mengubah makanan menjadi energi. Selain itu, zat besi, zinc, dan selenium di dalamnya turut memperkuat sistem imun dan mendukung pembentukan sel darah merah, dua hal yang berpengaruh besar terhadap stamina harian Si Kecil.

Dengan memilih susu pertumbuhan yang diformulasikan sesuai kebutuhan anak, Bunda memberikan fondasi NUTRISI yang membantu Si Kecil tetap kuat, tidak mudah lelah, dan siap beraktivitas setiap hari.

Untuk membantu Bunda memilih produk yang tepat, Morinaga telah merangkum rekomendasi susu yang bagus untuk mendukung pertumbuhan, energi, dan daya tahan tubuh anak. Bunda dapat membaca panduannya melalui tautan berikut: 7 Merk Susu yang Bagus untuk Daya Tahan Tubuh Anak.

Referensi

  • American Academy of Pediatrics. Sleep Problems in Children. Diakses 15 November 2025. https://publications.aap.org/patiented/article-abstract/doi/10.1542/peo_document200/80112/Sleep-Problems-in-Children?redirectedFrom=fulltext
  • Harvard T.H. Chan School of Public Health. The Nutrition Source: Healthy Eating Plate. Diakses 15 November 2025. https://nutritionsource.hsph.harvard.edu/healthy-eating-plate/
  • CDC. About Drinking Water. Diakses 15 NOvember 2025. https://www.cdc.gov/drinking-water/about/index.html
  • WHO. Anaemia. Diakses 15 November 2025. https://www.who.int/health-topics/anaemia#tab=tab_1
  • Cleveland Clinic. How Zinc Benefits Your Body — and How Much You Need Each Day. Diakses 15 November 2025. https://health.clevelandclinic.org/zinc