Artikel Terbaru Artikel Terbaru

Pendekatan Reggio Emilia untuk Pembelajaran Anak

Morinaga ♦ 23 Oktober 2025

Pendekatan Reggio Emilia untuk Pembelajaran Anak

Pernahkah Bunda membiarkan Si Kecil bereksperimen bebas, mencampur warna, menyusun balok, lalu bercerita tentang dunia yang ia bayangkan? Hal itu disebut dengan Reggio Emilia, pendekatan belajar yang mewadahi rasa ingin tahu anak, mengundang mereka untuk bereksplorasi, bertanya, dan mengekspresikan ide dengan cara yang paling alami bagi dirinya.

Dalam pendekatan ini, Bunda tidak hanya mengawasi dari kejauhan. Bunda terlibat sebagai pendamping belajar yang peka, mendengar dan mengamati, memberi ruang untuk mencoba, keliru, lalu mencoba lagi. Setiap sudut rumah dan kelas dapat berubah menjadi ruang belajar yang hidup, sementara pengalaman sehari-hari dan percakapan sederhana menyalakan kreativitas, kemandirian, dan kepercayaan diri Si Kecil dari waktu ke waktu.

Pendekatan Reggio Emilia

Kadang, cara terbaik bagi anak untuk belajar bukan lewat buku, melainkan dari rasa ingin tahunya sendiri. Itulah yang menjadi dasar dari pendekatan Reggio Emilia, metode pendidikan yang lahir di kota kecil Reggio Emilia, Italia, setelah Perang Dunia II. 

Pendekatan ini berangkat dari keyakinan bahwa anak belajar paling baik ketika ia bebas bereksplorasi dan menemukan hal-hal baru dengan caranya sendiri. Dalam pendekatan ini, Si Kecil dipercaya mampu membangun pengetahuannya lewat bermain, bertanya, dan berinteraksi dengan lingkungan di sekitarnya. Guru berperan sebagai fasilitator yang mendampingi dan mendengarkan ide-ide anak, bukan sekadar memberi arahan.

Lingkungan juga menjadi bagian penting dari proses belajar. Ruang bermain, kelas, hingga alam terbuka dianggap sebagai “guru ketiga” yang menumbuhkan kreativitas dan rasa ingin tahu anak. 

Sebagaimana info dari The Education Hub, Reggio Emilia menekankan bahwa setiap anak terlahir cerdas, kreatif, dan penuh potensi. Pendekatan ini mengingatkan Bunda bahwa setiap momen sederhana bisa menjadi pengalaman belajar yang berharga bagi Si Kecil. 

Mengapa Reggio Emilia Cocok untuk Anak Usia Dini?

Si Kecil lahir dengan rasa ingin tahu yang besar, dan di sinilah pendekatan Reggio Emilia punya peran penting untuk memelihara dan mengembangkan potensi alaminya. 

Metode Reggio Emilia memberi kebebasan bagi Si Kecil untuk bereksplorasi, mencoba hal-hal baru, dan belajar lewat pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam Reggio Emilia approach ini, Si Kecil dianggap sebagai pembelajar aktif yang mampu membangun pengetahuannya sendiri. Mereka belajar memahami emosi, menumbuhkan empati, dan bekerja sama dengan teman-temannya. Nah, dari sinilah Bunda akan melihat bagaimana Si Kecil tumbuh lebih percaya diri saat menyampaikan ide dan rasa ingin tahunya.

Lebih dari itu, Reggio Emilia adalah pendekatan yang mendorong Si Kecil untuk berpikir kritis dan kreatif. Melalui eksplorasi, percakapan, dan eksperimen sederhana, Si Kecil belajar menyelesaikan masalah serta mengekspresikan diri sebebas-bebasnya. 

Semua proses ini membantu Si Kecil tumbuh menjadi pembelajar mandiri yang siap menghadapi masa depan dengan semangat positif.

Montessori vs Reggio Emilia

Kalau Bunda sedang menelusuri metode belajar yang paling pas, pasti pernah mendengar tentang Montessori juga. Lalu, mana yang lebih baik untuk Si Kecil? Sebenarnya, keduanya sama-sama membantu anak tumbuh secara holistik, tetapi memiliki arah dan pendekatan yang berbeda dalam proses belajarnya.

Pendekatan Montessori biasanya lebih terstruktur. Kelasnya rapi, alat belajarnya spesifik, dan setiap kegiatan dirancang untuk melatih kemandirian. Sementara Reggio Emilia memberikan ruang yang lebih bebas bagi anak untuk bereksplorasi, berkreasi, dan belajar lewat pengalaman nyata.

Fokus pembelajaran keduanya pun berbeda. Montessori menumbuhkan keteraturan dan disiplin, sedangkan Reggio Emilia menumbuhkan imajinasi, kreativitas, dan kolaborasi. 

Untuk memilih pendekatan yang tepat, sesuaikan dengan karakter serta kebutuhan belajar Si Kecil ya, Bunda. 

Mengaplikasikan Reggio Emilia di Rumah

Kabar baiknya, Bunda tidak harus menunggu sekolah untuk menerapkan pendekatan Reggio Emilia. Justru, suasana rumah dapat menjadi tempat terbaik bagi Si Kecil untuk belajar secara alami dan tanpa tekanan. 

Prinsip metode Reggio Emilia dapat diaplikasikan melalui berbagai kegiatan sederhana yang dilakukan bersama di rumah, seperti:

Menyediakan Ruang Belajar yang Fleksibel dan Kreatif

Ciptakan sudut khusus di rumah yang dapat berubah sesuai minat Si Kecil. Tidak perlu mewah, yang terpenting aman dan dipenuhi bahan-bahan yang bisa dieksplorasi, seperti kertas warna, cat air, balok, atau benda alam seperti daun dan batu kecil. 

Ruang ini akan menjadi “laboratorium kecil” tempat Si Kecil berimajinasi dan bereksperimen untuk mengoptimalkan POTENSI-nya. 

Dengarkan Cerita dan Ide Si Kecil

Dalam Reggio Emilia approach, komunikasi merupakan bagian penting dari proses belajar. Luangkan waktu untuk berbicara dengan Si Kecil mengenai apa yang ia lihat, pikirkan, atau rasakan. 

Saat Bunda mendengarkan dengan penuh antusias, Si Kecil akan merasa dihargai dan lebih percaya diri dalam mengekspresikan dirinya.

Biarkan Si Kecil Mengambil Inisiatif

Pembelajaran terbaik sering kali muncul dari ide spontan Si Kecil. Beri kesempatan mereka untuk menentukan proyek kecil yang ingin ia lakukan. Misalnya menanam tanaman, mencampur warna, atau membangun menara dari balok. 

Bunda dapat berperan sebagai pendamping yang memberi ruang bagi rasa ingin tahu dan kreativitasnya berkembang.

Dekatkan Si Kecil dengan Alam dan Seni

Lingkungan sekitar juga berperan sebagai guru yang luar biasa. Ajak Si Kecil berjalan di taman, mengamati bentuk awan, atau membuat karya seni dari bahan alami. 

Kegiatan seperti ini membantu Si Kecil memahami hubungan dengan alam, berpikir kreatif, dan belajar bahwa pengetahuan bisa datang dari mana saja.

Dengan menerapkan prinsip Reggio Emilia di rumah, Bunda membantu Si Kecil tumbuh menjadi pembelajar yang penuh imajinasi. Setiap percakapan, tawa, dan kegiatan sederhana menjadi bentuk dukungan nyata dalam proses tumbuh kembangnya.

Pendekatan Reggio Emilia hanyalah salah satu cara untuk menumbuhkan kreativitas dan rasa percaya diri mereka sejak dini. Namun, tumbuh kembang Si Kecil juga dipengaruhi oleh berbagai aspek penting yang perlu Bunda pahami dengan baik. Yuk, lanjut baca artikel berikut untuk mengetahui apa saja aspek-aspek tersebut: 6 Aspek Perkembangan Anak Usia Dini yang Wajib Bunda Ketahui.

Sumber: 

  • Bennett Day School. The Three Teachers in the Reggio Emilia Approach. Diakses tanggal 20 Oktober 2025. https://bennettday.org/the-three-teachers-in-the-reggio-emilia-approach/ 
  • Reggio Children. The Reggio Emilia Approach. Diakses tanggal 20 Oktober 2025. https://www.reggiochildren.it/en/reggio-emilia-approach/ 
  • The Education Hub. The Reggio Emilia Approach. Diakses tanggal 20 Oktober 2025. https://theeducationhub.org.nz/the-reggio-emilia-approach/