Saat sedang menyikat gigi atau memberi makan, Bunda mungkin tiba-tiba menemukan benjolan kecil di area gusi Si Kecil. Wajar jika muncul kekhawatiran dan pertanyaan seperti, “Apakah ini sesuatu yang serius?” atau “Perlukah segera dibawa ke dokter?”
Faktanya, tonjolan seperti ini cukup umum terjadi dan bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari proses tumbuh gigi hingga gangguan ringan pada mulut. Penting bagi Bunda untuk mengetahui kapan pembengkakan tersebut perlu ditangani dokter. Artikel ini akan mengulas beragam penyebab benjolan pada gusi, gejala yang harus diwaspadai, serta cara penanganan awal yang bisa dilakukan di rumah.
Ada berbagai kemungkinan yang dapat menyebabkan benjolan pada area mulut Si Kecil. Salah satu yang paling sering terjadi adalah eruption cyst, yaitu kantung berisi cairan yang muncul saat sebuah gigi baru akan tumbuh. Kondisi ini biasanya tidak menimbulkan rasa sakit dan akan hilang dengan sendirinya begitu gigi muncul ke permukaan. Jadi, jika ia masih tampak nyaman dan tidak menunjukkan gejala infeksi, Bunda tidak perlu cemas berlebihan.
Namun, bila benjolan tampak kemerahan, terasa nyeri, atau bahkan mengeluarkan nanah, bisa jadi ini merupakan abses akibat infeksi pada gigi atau jaringan gusi. Abses biasanya timbul karena gigi berlubang atau kebersihan mulut yang kurang terjaga. Gejala lainnya dapat berupa bau mulut, demam, dan pembengkakan yang mengganggu aktivitasnya. Penanganannya memerlukan bantuan dokter gigi untuk membersihkan area terinfeksi, mengeluarkan nanah, dan memberikan antibiotik bila perlu.
Di sisi lain, pembengkakan ini juga bisa berasal dari kista gigi atau jaringan jinak seperti fibroma dan epulis yang muncul karena iritasi berulang. Meski umumnya tidak berbahaya, beberapa jenis kista bisa membesar dan mengganggu pertumbuhan gigi. Pada kasus yang sangat jarang, benjol kecil yang menetap dalam waktu lama dapat menjadi indikasi kondisi serius seperti tumor. Karena itu, memeriksakan giginya 3-6 bulan sekali sangat disarankan sebagai langkah pencegahan.
Dalam banyak situasi, benjolan yang timbul akibat proses tumbuh gigi, termasuk gigi geraham belakang, dapat sembuh tanpa intervensi medis. Salah satu kondisi yang umum terjadi adalah pericoronitis ringan, yakni peradangan pada jaringan sekitar gigi yang belum sepenuhnya tumbuh. Biasanya tidak membahayakan dan akan mereda dengan menjaga kebersihan mulut secara konsisten.
Mayoritas benjolan di area gigi anak bersifat jinak. Contohnya seperti eruption cyst atau Epstein pearls pada bayi baru lahir yang biasanya akan menghilang tanpa nyeri, dan umumnya tidak memerlukan pengobatan khusus, sehingga tak perlu terlalu dikhawatirkan.
Saat mulut bersih, bakteri penyebab peradangan dapat diminimalkan. Dengan menyikat gigi secara rutin, membersihkan sisa makanan, dan berkumur menggunakan larutan garam hangat, pembengkakan dan rasa sakit pun bisa mereda. Langkah sederhana ini tidak hanya membantu mempercepat penyembuhan, tetapi juga mencegah infeksi baru muncul.
Menjaga mulut tetap higienis juga memperkuat Ketahanan Tubuh dalam melawan peradangan. Luka di gusi dapat lebih cepat sembuh jika bakteri tidak mengganggu proses pemulihan. Karena itu, penting juga untuk menghindari makanan manis dan lengket yang bisa memicu pertumbuhan kuman.
Tak semua pembengkakan bisa hilang tanpa bantuan profesional. Jika keluhannya disebabkan oleh peradangan berat seperti abses, perlu segera ditangani oleh dokter. Ciri-cirinya antara lain nyeri intens, gusi bengkak dan kemerahan, serta muncul nanah. Infeksi semacam ini dapat menyebar dan menimbulkan komplikasi lebih luas jika tidak ditangani dengan tepat.
Kista tertentu seperti dentigerous cyst atau periapikal cyst juga biasanya tidak akan sembuh sendiri. Penanganannya bisa melibatkan prosedur seperti pencabutan gigi atau operasi kecil. Oleh karena itu, penting untuk mengamati perkembangan benjolan selama 1–2 minggu. Jika benjolan tak kunjung mengecil atau malah bertambah besar, segera konsultasikan ke dokter gigi.
Abses yang tidak segera diobati dapat menyebabkan komplikasi berupa kesulitan membuka mulut, sehingga ia tidak dapat makan dan akan membutuhkan penanganan dokter.
Komplikasi lainnya adalah Ludwig’s angina, yaitu infeksi yang menyebar ke bawah lidah dan leher. Saluran nafasnya akan terdampak, dan jika tidak diobati, maka bakteri penyebab infeksi akan merusak organ-organ tubuhnya.
Oleh karena itu, jika ia demam tinggi dan pembengkakannya menjadi bernanah, segeralah bawa ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan sedini mungkin.
Saat Bunda menemukan benjolan di area mulut Si Kecil, hal pertama yang perlu dilakukan adalah tetap tenang. Amati bentuk benjolan, warnanya, dan apakah disertai gejala lain seperti demam, nyeri, atau aroma tak sedap dari mulut. Jika masih tergolong ringan, ada beberapa langkah yang bisa Bunda lakukan di rumah untuk meredakan ketidaknyamanan SI Kecil sambil terus memantau perkembangannya.
Kompres dingin pada pipi bagian luar bisa menjadi langkah awal untuk meredakan pembengkakan. Suhu dingin membantu mengecilkan pembuluh darah, sehingga mengurangi pembengkakan yang terasa nyeri. Lakukan kompres selama 10–15 menit beberapa kali sehari.
Jika ia tampak kesakitan, Bunda dapat memberikan obat pereda rasa sakit seperti parasetamol atau ibuprofen sesuai dosis yang dianjurkan. Obat ini bekerja mengurangi zat penyebab peradangan sehingga nyeri dan bengkak berangsur mereda. Jangan menunggu terlalu lama untuk memberi obat karena nyeri yang tidak ditangani dapat menyulitkannya makan dan tidur.
Larutan air garam yang hangat dapat menjadi antiseptik alami apabila ia sudah bisa berkumur. Garam membantu menghambat pertumbuhan bakteri, sementara air hangat memperlancar sirkulasi darah di area yang meradang. Lakukan 2–3 kali sehari untuk hasil optimal. Selain itu, jaga kebersihan mulut dengan menghindari makanan manis dan rajin menyikat gigi.
Jika benjolan tidak menunjukkan tanda-tanda perbaikan dalam 1–2 minggu, atau malah disertai demam tinggi dan keluarnya nanah, segera periksakan ke dokter. Semakin cepat masalah diidentifikasi, semakin besar peluang Si Kecil untuk pulih tanpa komplikasi.
Deteksi dan penanganan yang tepat sejak awal dapat membantu Si Kecil tetap sehat dan ceria menjalani aktivitasnya. Yuk, pelajari juga lebih jauh tentang proses tumbuh gigi dan bagaimana mencegah masalah gusi di sini: Pertumbuhan Gigi Si Kecil: Fase, Waktu Periksa, dan Pencegahan Penyakit.
Referensi
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Menangani Benjolan pada Gusi Si Kecil di Rumah
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?