Banyak orang tua kini mulai merasakan tantangan dalam sistem pendidikan formal, mulai dari jarak tempuh yang jauh, kurikulum yang berubah-ubah, hingga keterbatasan fleksibilitas waktu. Di tengah kondisi tersebut, homeschooling hadir sebagai alternatif yang bisa Bunda pilih untuk memfasilitasi edukasi Si Kecil.
Bunda, homeschooling bukan sekadar sekolah di rumah melainkan pendekatan edukasi yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan Si Kecil dan keluarga. Saat ini telah banyak orang tua yang menerapkan sistem ini sebagai alternatif pendidikan bagi Si Kecil.
Homeschooling merupakan metode belajar berbasis keluarga yang menjadikan rumah sebagai pusat aktivitas belajar anak. Metode ini semakin banyak dilirik karena berfokus pada kemandirian Si Kecil di rumah dengan keterlibatan orang tua. Dengan metode ini, Bunda bisa fokus memberikan pembelajaran sesuai kebutuhan individual Si Kecil dengan waktu lebih fleksibel dibanding pendidikan formal.
Namun, perlu diketahui bahwa homeschooling bukan pengganti sekolah semata, melainkan pendekatan belajar yang bisa diaplikasikan di bawah pengawasan orang tua. Metode ini berfokus pada keluarga sebagai peran sentral dalam mendampingi anak dan menentukan arah tujuan pendidikan.
Berbeda dengan sekolah formal, metode ini tidak menerapkan aturan dan proses belajar formal secara seragam. Praktik homeschooling sudah diterapkan oleh beberapa figur terkenal seperti Albert Einstein, Thomas Edison, hingga Abraham Lincoln. Di Indonesia, model pendidikan ini telah diterapkan oleh tokoh sejarah Agus Salim untuk keluarganya.
Bunda mungkin berminat menggunakan metode ini untuk mendidik Si Kecil sebagai alternatif pengganti sekolah formal. Simak beberapa keuntungan yang bisa dijadikan pertimbangan sebagai berikut:
Salah satu keunggulan sistem pendidikan homeschooling adalah fleksibilitas waktu. Bunda tidak harus menerapkan jadwal belajar dari pagi sampai siang seperti di sekolah. Bunda bisa menerapkan pembelajaran 3-5 hari seminggu dengan waktu berbeda-beda, menyesuaikan kebutuhan Si Kecil. Tempo belajar Si Kecil dapat disesuaikan dengan kelonggaran waktu Bunda yang mungkin mempunyai kesibukan bekerja atau kegiatan lain di luar rumah.
Melalui homeschooling, Bunda dapat menciptakan ruang belajar yang aman bagi Si Kecil. Dengan menciptakan suasana belajar yang bisa diatur, Si Kecil akan lebih nyaman dan aman. Si Kecil juga akan terhindar dari POTENSI bullying atau perundungan, serta pengaruh buruk dari teman sebaya seperti yang umum terjadi di sekolah formal. Bunda bisa membuat konsep kelas yang menarik di rumah dan mengajak Si Kecil belajar tanpa gangguan dari luar.
Selain itu, homeschooling memiliki kelebihan berupa kemudahan menyesuaikan metode belajar, kecepatan belajar, hingga kurikulum yang digunakan. Bunda bisa bekerjasama dengan organisasi penyedia homeschooling untuk mendapatkan kurikulum yang sesuai dengan usia Si Kecil. Dalam proses pembelajaran, Bunda juga memiliki fleksibilitas dalam menerapkan metode yang sesuai dengan kebutuhan Si Kecil. Jika dirasa ia merasa kesulitan menerima materi pelajaran, Bunda bisa mengulang pelan-pelan atau bisa mengubah metode yang digunakan.
Kelebihan lainnya adalah tujuan belajar yang fokus pada minat dan bakat Si Kecil. Tidak seperti di sekolah formal yang menawarkan pembelajaran secara merata tanpa memandang bakat dan minat siswa, dengan homeschooling orang tua bisa menyajikan kurikulum yang sesuai dengan bakat dan minat Si Kecil. Bunda bisa mengajak Si Kecil mengeksplorasi berbagai passion, bidang, dan keterampilan yang digemari di rumah.
Melalui homeschooling, Si Kecil cenderung lebih mandiri, karena kebebasan dalam mengatur jadwal belajar dan tugasnya sendiri. Dalam menyusun jadwal, Bunda bisa melibatkan Si Kecil untuk menyusun jadwal belajar dengan tetap berfokus pada kurikulum yang telah dibuat.
Homeschooling bisa menjadi solusi terbaik bagi Si Kecil yang tidak cocok dengan kurikulum dan sistem pendidikan formal. Hal ini karena metode ini memberikan alternatif kurikulum dan metode belajar yang lebih personal sesuai kebutuhan Si Kecil dan kesanggupan orang tua.
Meskipun menawarkan beberapa kelebihan yang sepertinya menarik, homeschooling tetap memiliki tantangan yang harus diwaspadai oleh orang tua. Berikut beberapa hambatan yang mungkin muncul saat Bunda menerapkan sistem pendidikan ini:
Tanpa pengelolaan yang baik, homeschooling bisa menimbulkan isolasi sosial bagi Si Kecil karena minimnya interaksi dengan teman atau orang lain selain orang tuanya. Si Kecil berPOTENSI kurang bisa bersosial dengan teman-teman sebayanya bahkan bisa kehilangan kemampuan bersosialisasi jika metode ini diberikan secara intens di rumah.
Hambatan yang tak kalah penting adalah tidak semua homeschooling telah terstandarisasi dan terakreditasi di Indonesia. Untuk menyikapi hal ini, Bunda harus memilih program homeschooling yang memenuhi standar Kemendikbud agar Si Kecil dapat tumbuh dan berkembang dengan pendidikan yang optimal.
Selama proses belajar, metode ini sangat membutuhkan ATENSI yang besar dari orang tua. Diperlukan komitmen waktu dan energi dari Ayah dan Bunda untuk bisa memberikan pembelajaran yang maksimal untuk Si Kecil. Hal ini menjadi tantangan signifikan terutama bagi orang tua yang keduanya bekerja atau memiliki tanggung jawab keluarga lainnya.
Praktik homeschooling memerlukan orang tua yang memiliki pengetahuan dan keterampilan mengajar yang memadai, bukan hanya pemahaman materi. Artinya, Bunda dan Ayah harus memahami prinsip pembelajaran dan metode pengajaran yang efektif agar bisa diterima Si Kecil dengan baik. Tanpa latar belakang pendidikan yang menunjang, Bunda mungkin perlu mengikuti pelatihan atau kursus tambahan.
Kekurangan metode ini salah satunya adalah kurangnya fasilitas fisik seperti laboratorium sains, perpustakaan, atau fasilitas olahraga seperti yang biasanya ada di sekolah formal. Sebagai, orang tua Ayah dan Bunda harus proaktif menyediakan sumber daya yang setara atau dengan cara mendaftarkan Si Kecil kursus di luar rumah seperti sains atau klub olahraga.
Untuk menjaga semangat Si Kecil dan ketahanan Ayah dan Bunda dalam menyediakan homeschooling yang berkualitas, Bunda bisa menggabungkan aktivitas di luar ruangan, komunitas belajar, hingga membuat evaluasi rutin dan menyeluruh.
Selain itu, Bunda juga harus memberikan ATENSI maksimal untuk mendukung tumbuh kembang Si Kecil secara internal. Hal ini bisa dilakukan dengan memberikan NUTRISI terbaik untuk perkembangan otaknya. NUTRISI seperti asam linoleat sangat penting untuk perkembangan otak Si Kecil yang bisa diperoleh dari makanan seperti tahu, kacang-kacangan, dan minyak alpukat. Ingin tahu tentang manfaat asam linoleat? Baca selengkapnya melalui artikel berikut: Optimalkan Kecerdasan Otak Anak dengan Asam Linoleat.
Referensi:
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Ingin Homeschooling? Bunda, Kenali Kelebihan & Kelemahannya
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?