Gizi & Nutrisi Gizi & Nutrisi

Keju Favorit yang Bikin Anak Happy dan Sehat

Morinaga Platinum ♦ 17 September 2025

Keju Favorit yang Bikin Anak Happy dan Sehat

Keju adalah salah satu olahan susu yang banyak disukai anak-anak karena rasanya gurih dan teksturnya beragam. Lebih dari sekadar camilan lezat, keju mengandung berbagai zat gizi penting seperti protein, kalsium, vitamin A, vitamin B12, selenium, zinc, hingga lemak sehat yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang Si Kecil. Kombinasi NUTRISI ini menjadikan keju bukan hanya makanan favorit, tetapi juga pendukung penting dalam pola makan Si Kecil.

Kandungan kalsium dan vitamin D berperan penting dalam membentuk tulang yang kuat, protein membantu perkembangan otot, sementara vitamin B12, zinc, dan selenium mendukung fungsi saraf serta daya tahan tubuh. Tidak heran jika banyak ahli gizi merekomendasikan keju sebagai salah satu sumber NUTRISI dalam masa pertumbuhannya. Dalam artikel ini, Bunda dapat mengetahui tentang kapan waktu tepat memperkenalkan keju pada Si Kecil, jenis keju yang aman, porsi ideal, serta tips memperkenalkan keju agar ramah dan menyenangkan.

Kapan Si Kecil Bisa Mulai Makan Keju

Umumnya Si Kecil sudah bisa mulai diperkenalkan dengan keju pasteurisasi pada usia sekitar 6–8 bulan, tepat saat merintis MPASI. Banyak ahli menyarankan memulai dengan keju full-fat dan pasteurised, seperti ricotta, cottage, cheddar lembut, atau mozzarella, karena aman dan kaya akan nutrisi penting seperti protein, kalsium, dan vitamin B12 yang mendukung tumbuh kembangnya.

Menurut pedoman National Health Service (NHS) dari Inggris, menyatakan bayi bisa mengonsumsi keju pasteurisasi sejak 6 bulan, termasuk jenis keju keras seperti mild cheddar dan cream cheese.

Supaya aman dari risiko alergi, Bunda dianjurkan mengenalkan satu jenis keju terlebih dahulu, kemudian tunggu selama 3–5 hari sebelum memperkenalkan variasi lain. Tujuannya adalah untuk memantau apakah Si Kecil menunjukkan reaksi, seperti ruam, muntah, atau diare, yang bisa menjadi tanda alergi susu sapi. 

Keju sebaiknya diperkenalkan sebagai bagian dari MPASI atau camilan lembut, menyesuaikan kemampuan mengunyah dan menelan Si Kecil. Bunda bisa mencampurkan keju parut ke dalam bubur, sayuran lunak, atau dioles lembut di roti panggang sebagai camilan lezat. Hindari keju keras berbentuk kubus yang bisa jadi bahaya tersedak; sebaiknya iris tipis atau parut agar lebih aman dan mudah dicerna. 

Jenis Keju yang Sehat dan Favorit Si Kecil

Bunda, keju memiliki beragam tekstur dan karakteristik yang cocok disesuaikan dengan tahap perkembangan dan preferensi Si Kecil. Berikut ini pengelompokan keju yang bisa Bunda jadikan panduan:

  • Soft cheese seperti ricotta, cottage cheese, dan cream cheese, memiliki tekstur lembut dan mudah ditelan sehingga sangat ramah saat Si Kecil mulai belajar makan padat.
  • Semi-firm cheese seperti mild cheddar, mozzarella, dan Colby memiliki konsistensi yang lebih padat, namun tetap cukup mudah diolah. Bunda bisa memotongnya kecil atau mencampurnya ke masakan seperti bubur, omelet, atau sayuran lunak. 
  • Hard cheese seperti Parmesan atau Romano biasanya diparut sebagai taburan, cocok untuk menambah rasa gurih dan nilai gizi tanpa tekstur yang terlalu keras.

Saat memilih keju untuk Si Kecil, Bunda perlu memperhatikan beberapa hal penting. Pertama, pastikan memilih keju dengan kandungan garam (sodium) yang rendah. Sebab, beberapa jenis keju memiliki kadar garam tinggi yang sebaiknya dihindari terutama untuk Si Kecil di bawah usia tertentu. Varian seperti ricotta, mozzarella segar, atau labneh bisa menjadi pilihan yang lebih aman. 

Kedua, pilihlah keju yang dibuat dari susu pasteurisasi agar terhindar dari risiko bakteri berbahaya seperti Listeria, sehingga aman diberikan sejak usia MPASI.

Selain itu, untuk membantu Si Kecil lebih mudah menerima rasa keju, sebaiknya pilih varian dengan cita rasa mild (ringan). Rasa yang lembut cenderung lebih disukai anak-anak, meminimalkan penolakan awal, sekaligus tetap memberikan manfaat protein dan kalsium yang dibutuhkan untuk mendukung tumbuh kembangnya.

Keju yang Harus Dihindari

Dalam memilih keju untuk Si Kecil, Bunda perlu memperhatikan jenis keju yang aman. Keju yang terbuat dari susu mentah atau unpasteurized, seperti brie, camembert, dan blue cheese, sebaiknya dihindari karena berisiko mengandung bakteri berbahaya seperti Listeria monocytogenes yang dapat menyebabkan infeksi serius pada bayi dan balita.

Selain itu, tunda pemberian keju yang rasanya terlalu kuat atau sangat asin. Sebab, ginjal dan pencernaan Si Kecil masih sensitif terhadap kadar garam berlebih. 

Tidak kalah penting, perhatikan juga ukuran potongan keju dan teksturnya. Keju yang terlalu lengket atau dipotong terlalu besar dapat meningkatkan risiko tersedak. Maka dari itu, sajikan keju dalam bentuk yang sesuai dengan usia Si Kecil, misalnya diparut halus untuk bayi yang baru mulai makan atau dipotong kecil berbentuk dadu untuk batita.

Porsi Keju yang Aman

Selain jenis keju, porsi yang diberikan juga harus diperhatikan. Berdasarkan rekomendasi gizi, Si Kecil dapat mengonsumsi keju sekitar 15–30 gram per hari, tergantung usia dan kebutuhan gizinya. Porsi ini perlu disesuaikan dengan asupan harian lain, seperti jumlah susu, protein dari lauk pauk, serta total konsumsi garam agar tidak melebihi batas.

Namun, tetap perlu diingat bahwa keju berfungsi sebagai pelengkap dalam menu harian, bukan sumber gizi utama Si Kecil. Mengombinasikan keju dengan makanan bergizi lainnya akan membantu Si Kecil mendapatkan asupan NUTRISI yang seimbang. 

Cara Memperkenalkan Keju untuk Si Kecil

Memperkenalkan keju untuk Si Kecil perlu dilakukan secara bertahap dengan sajian yang aman dan ramah anak. Salah satu cara terbaik adalah dengan menyajikan keju dalam bentuk irisan tipis, diparut halus, atau dilelehkan ke dalam makanan lain seperti sup, roti panggang, atau sayuran kukus. Tekstur yang lembut dapat meminimalkan risiko tersedak, sehingga Si Kecil bisa menikmati rasa keju dengan aman.

Selain itu, keju juga bisa diberikan dalam bentuk finger food berukuran kecil (bite-size). Potongan keju kotak mini atau stik keju rendah garam dapat membantu Si Kecil untuk melatih keterampilan motorik halusnya. Dengan cara ini, Si Kecil tidak hanya belajar mengenal rasa baru, tetapi juga mengembangkan koordinasi tangan dan mulut secara alami.

Untuk menciptakan variasi rasa, Bunda bisa memadukan keju dengan buah segar seperti apel, pir, atau anggur tanpa biji. Keju juga cocok disajikan bersama sayuran kukus seperti brokoli dan wortel, atau dicampurkan dengan pasta maupun pizza mini khusus anak-anak. Kombinasi ini tidak hanya membuat makanan lebih menarik, tetapi juga memperkenalkan Si Kecil pada pola makan seimbang yang kaya NUTRISI.

Memperkenalkan keju adalah langkah tepat untuk menambah asupan kalsium dan protein pada Si Kecil, dua NUTRISI penting yang mendukung pertumbuhan tulang dan gigi. Namun, Bunda juga perlu memastikan bahwa pola makan harian Si Kecil tetap seimbang. Untuk melengkapinya, Bunda dapat menambahkan pilihan susu tinggi kalsium sebagai bagian dari rutinitas gizi harian, sehingga kebutuhan nutrisi Si Kecil terpenuhi secara optimal.

Yuk, eksplorasi lebih lanjut rekomendasi Susu Tinggi Kalsium untuk Tumbuh Kembang Anak Lebih Optimal. Dengan langkah kecil ini, Bunda dapat memberikan pondasi NUTRISI yang kuat dan ATENSI bagi kesehatan, serta tumbuh kembang Si Kecil.

Referensi: 

  • CDC. When, What, and How to Introduce Solid Foods. Diakses 25 Agustus 2025. https://www.cdc.gov/infant-toddler-nutrition/foods-and-drinks/when-what-and-how-to-introduce-solid-foods.html
  • NHS.uk. Foods to avoid giving babies and young children. Diakses 25 Agustus 2025. https://www.nhs.uk/baby/weaning-and-feeding/foods-to-avoid-giving-babies-and-young-children/
  • Huckleberry. Cheese for babies: When can babies eat cheese?. Diakses 25 Agustus 2025. https://huckleberrycare.com/blog/cheese-for-babies-when-can-babies-eat-cheese
  • Healthline. When Can Babies Eat Cheese?. Diakses 25 Agustus 2025. https://www.healthline.com/health/baby/baby-cheese
  • Charlotte Stirling Reed. Cheese For Babies. Diakses 25 Agustus 2025. https://www.srnutrition.co.uk/2020/11/cheese-for-babies/