Kaligata adalah bentol pada kulit Si Kecil yang terasa gatal dan sering kali muncul di malam hari akibat suhu kamar yang dingin, peningkatan kadar histamin dalam tubuh, serta faktor lingkungan sekitar. Kondisi ini tidak hanya menimbulkan rasa tidak nyaman, tetapi juga dapat mengganggu kualitas tidur Si Kecil setiap malam.
Jika dibiarkan berulang, gangguan tidur tersebut bisa berdampak pada kenyamanan, kesehatan, bahkan perkembangan optimalnya. Karena itu, penting bagi Bunda untuk memahami kondisi ini sejak dini agar dapat memberikan penanganan yang tepat.
Malam hari menjadi waktu yang cukup rentan munculnya kaligata, karena pada saat tubuh sedang beristirahat, jumlah histamin (zat pemicu rasa gatal) memang cenderung meningkat sebagai respons sistem imun terhadap berbagai rangsangan. Hal ini terjadi karena tubuh melepaskan histamin saat bereaksi terhadap stimulus, dan ini bisa memicu kemunculan bentol gatal di kulit seperti kaligata.
Suhu kamar yang terlalu dingin atau adanya perubahan suhu yang tajam juga bisa memperparah kondisi kulit Si Kecil. Kaligata jenis cold urticaria, yang disebabkan oleh reaksi histamin terhadap paparan dingin, merupakan salah satu bentuk urtikaria yang memang dipicu oleh suhu rendah. Kondisi ini membuat kulit lebih sensitif, sehingga bentol gatal lebih mudah muncul saat malam yang biasanya lebih dingin.
Selain itu, lingkungan kamar tidur juga berpotensi menjadi penyebab kaligata. Sprei, guling, boneka, dan bantal yang berbahan tertentu, terutama yang menyimpan debu atau tungau, bisa mengandung alergen seperti mikroskopis serbuk atau sisa-sisa tungau.
Alergen tersebut ikut memicu reaksi kulit yang mengandung histamin dan menyebabkan bentol. Ini masuk akal karena tungau debu adalah salah satu penyebab alergi kulit dan saluran pernapasan (terutama ketika terekspos terus-menerus saat tidur). Oleh karena itu, penting sekali bagi Bunda untuk menjaga kebersihan kamar tidur Si Kecil, termasuk rutin mencuci linen, mengganti sarung bantal, dan memilih bahan kain yang lembut, hipoalergenik, serta tidak mudah menimbulkan iritasi kulit.
Beberapa makanan dapat memicu munculnya kaligata, meskipun gejalanya muncul tidak langsung, melainkan beberapa jam setelah dikonsumsi. Sebagian besar reaksi alergi makanan terjadi dalam hitungan menit hingga dua jam, namun pada beberapa kasus, reaksi bisa tertunda selama beberapa jam. Selain itu, reaksi makanan bisa bersifat immediate maupun delayed, termasuk timbulnya kulit merah atau gatal setelah beberapa jam, tergantung sensitivitas anak terhadap makanan sebagai penyebabnya.
Beberapa jenis makanan yang umum memicu reaksi kulit pada anak, seperti kaligata, mencakup telur, buah laut (seafood), dan bahan tambahan makanan tertentu seperti pewarna atau pengawet. Misalnya, pada anak yang alergi terhadap telur, protein dalam putih telur (seperti ovomucoid) dapat memicu bentol atau eksim, bahkan beberapa jam setelah dikonsumsi. Seafood juga bisa menyebabkan reaksi terlambat; beberapa orang bahkan bisa mengalami ruam gatal atau kondisi lain karena intoleransi terhadap histamin yang terkandung dalam ikan yang tidak disimpan dengan benar.
Oleh sebab itu, sangat penting bagi Bunda untuk mencatat dengan teliti jenis makanan yang dikonsumsi Si Kecil (khususnya di sore dan malam hari) agar bisa mendeteksi pola yang mungkin menyebabkan reaksi kulit. Camilan yang diberikan terlalu dekat dengan waktu tidur perlu dihindari, karena gejala kaligata bisa baru muncul saat Si Kecil sudah di tempat tidur. Dengan mencermati pola makan dan menghindari pemicu potensial di malam hari, Bunda bisa meminimalkan risiko reaksi kulit yang mengganggu tidur dan kenyamanannya.
Kaligata yang muncul di malam hari sering kali menjadi sinyal bahwa sistem imun Si Kecil sedang terlalu sensitif atau mengalami gangguan. Dalam kondisi tubuh yang sehat, sistem kekebalan bekerja layaknya “penjaga” yang mampu mengenali serta menetralkan alergen tanpa menimbulkan reaksi berlebihan.
Namun, ketika daya tahan tubuh melemah, rangsangan kecil dari lingkungan maupun makanan bisa memicu bentol dan rasa gatal di kulit. Keseimbangan mikrobiota usus berperan penting dalam hal ini karena mikrobiota yang sehat akan membantu memperkuat fungsi imun dan mengurangi risiko reaksi alergi.
Untuk itu, menjaga imunitas Si Kecil perlu dilakukan secara menyeluruh, mulai dari memastikan waktu tidur yang cukup, mendorong aktivitas fisik sesuai usianya, hingga membiasakan pola makan yang bergizi seimbang. Dengan sistem kekebalan tubuh yang optimal, risiko kaligata yang muncul akibat respons berlebih bisa diminimalkan, sehingga Si Kecil dapat beristirahat dengan tenang di malam hari.
Tubuh Si Kecil tentu perlu perlindungan dari dalam, maka di sinilah peran penting NUTRISI (terutama probiotik). Probiotik membantu menjaga keseimbangan bakteri baik di saluran cerna yang langsung berperan dalam memperkuat sistem imun. Sebagai contoh, penelitian menunjukkan bahwa probiotik membantu mengatur dan meningkatkan respons imun melalui interaksi dengan sel-sel kekebalan dan mikroflora ususnya.
Dengan mengonsumsi probiotik secara rutin, tubuh Si Kecil lebih mampu mengenali dan menetralisir alergen penyebab kaligata, sehingga reaksi kulit yang berlebihan bisa diminimalkan. Selain itu, ulasan terhadap penggunaan probiotik pada Si Kecil menunjukkan manfaat nyata dalam mendukung sistem imun dan menjaga keseimbangan flora usus. Hal ini memperkuat peran penting probiotik dalam mendukung daya tahan tubuh Si Kecil.
Bunda bisa memilih susu yang memberikan manfaat imunologis secara alami, seperti produk susu yang mengandung probiotik Triple Bifidus. Kandungan tersebut membantu mendukung mikrobiota usus yang sehat, sekaligus memberikan dukungan nutrisi lengkap bagi tumbuh kembang Si Kecil.
Untuk mendukung sistem imun secara optimal, Bunda bisa memberikan Morinaga Chil Kid Premium MoriCare Triple Bifidus, merupakan susu pertumbuhan dengan kandungan probiotik spesifik yang bermanfaat untuk daya tahan tubuh secara alami. Bunda dapat mencoba varian yang paling ringan untuk Si Kecil. Yuk, pelajari lebih lanjut di sini: Chil Kid Platinum MoriCare+ Triple Bifidus 200 Gram.
Referensi:
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Kenali Kaligata yang Sering Terjadi Setiap Malam
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?