Penyakit infeksi toksoplasma, atau sering disebut juga toksoplasmosis, adalah masuknya parasit Toxoplasma gondii ke dalam tubuh. Si Kecil yang menderita penyakit ini dapat disembuhkan apabila memperoleh penanganan yang tepat, terutama apabila daya tahan tubuhnya cukup baik.
Tetapi, apabila Si Kecil mengalami keterlambatan perkembangan, penyakit ini memerlukan perhatian khusus karena akan mempengaruhi cara Bunda untuk mendukungnya mengejar ketertinggalan perkembangannya. Karena itu, simak artikel ini ya untuk memahami bagaimana memastikan seorang anak menderita toksoplasma dan pendekatan untuk menanganinya.
Mengetahui adanya toksoplasmosis pada Si Kecil dapat menjadi tantangan karena ia dapat menunjukkan gejala yang dapat disalahartikan sebagai gejala penyakit lain, tetapi dapat juga tidak menunjukkan gejala sama sekali.
Balita yang baru saja terinfeksi toksoplasma dapat menunjukkan gejala berupa rewel karena ia merasa nyeri pada otot-ototnya. Pada leher atau ketiaknya juga dapat teraba benjolan, yang sebenarnya merupakan reaksi pembengkakan dari kelenjar getah beningnya.
Tetapi pada balita yang sebenarnya telah terinfeksi parasit ini sejak masih dalam kandungan, ia dapat menunjukkan gejala bahwa kemampuan mata dan otaknya cukup lambat.
Sebagai contoh, ia mungkin tidak terlalu tertarik kepada mainan yang berwarna karena memang saraf matanya terhambat untuk dapat menerima rangsangan visual. Ia mungkin juga belum merespons mainan karena otaknya belum mampu memahami informasi, diakibatkan parasit yang telah menginfeksi otaknya.
Untuk memastikan bahwa Si Kecil memang mengalami toksoplasmosis, ia harus menjalani pemeriksaan laboratorium berupa tes darah. Tes ini berupa pendeteksian IgM dan IgG Toxoplasma, yaitu antibodi yang khusus melawan T. gondii.
Apabila didapatkan bahwa IgM Toxoplasma positif, maka memang sedang terdapat toksoplasma dalam tubuhnya dan ia harus diobati sesegera mungkin. Pengobatan ini diperlukan agar parasit tersebut tidak sampai merusak organ-organ tubuhnya.
Namun jika didapatkan bahwa IgG Toxoplasma positif dan IgM Toxoplasma negatif, ini menunjukkan bahwa ia memang pernah terinfeksi T. gondii, tetapi infeksi ini telah berakhir. Umumnya kondisi seperti ini hanya memerlukan pemantauan pada daya tahan tubuhnya saja agar ia tetap memiliki Ketahanan Tubuh Ganda.
Kalau ternyata IgG dan IgM Toxoplasma sama-sama negatif, berarti ia memang tidak pernah terserang T. gondii.
Si Kecil yang mengidap toksoplasma umumnya dianjurkan untuk mendapatkan pengobatan apabila infeksi yang dialaminya telah berada dalam tahap yang sangat berat. Terdapat beberapa kondisi yang disebut berat ini, antara lain infeksi yang telah menyerang organ:
Namun, jika ia tidak mengalami gejala-gejala yang berat tersebut, umumnya ia akan dipantau secara rawat jalan saja supaya daya tahan tubuhnya tetap kuat. Ia juga akan disarankan untuk selalu dipantau tumbuhkembangnya, untuk mengantisipasi dampak dari infeksi ini pada perkembangan otak dan matanya yang dapat terjadi pada usia berapapun.
Bunda, apabila ia memang terinfeksi toksoplasma dan tidak mengalami gejala-gejala tadi, Bunda dapat tetap menjaganya dengan selalu memenuhi nutrisi yang mampu menjaga kekebalan tubuhnya.
Nutrisi ini dapat diperoleh melalui susu pertumbuhan, namun Bunda sebaiknya mengenali susu seperti apa yang mengandung nutrisi tersebut. Mari simak susu yang dapat mendukung daya tahan tubuh tersebut di sini: 7 Merk Susu yang Bagus untuk Daya Tahan Tubuh Anak.
Sumber:
National Library of Medicine. Toxoplasmosis. Diakses 21 Agustus 2024. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK563286/
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Mengenali Infeksi Toksoplasma pada Si Kecil
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?