Perut kembung disertai bunyi-bunyi aneh memang sering dialami anak-anak. Meski terlihat ringan, kondisi ini bisa membuat Si Kecil rewel, sulit tidur, atau menolak makan. Pencernaan yang tidak nyaman tentu berpengaruh pada suasana hati dan aktivitas hariannya. Wajar bila Bunda merasa khawatir dan ingin mencari cara untuk membuat perut Si Kecil kembali lega.
Kabar baiknya, perut kembung bukanlah tanda penyakit serius. Ada banyak langkah praktis yang bisa dilakukan di rumah agar keluhan ini cepat mereda. Mulai dari pola makan teratur, kebiasaan makan yang benar, hingga dukungan NUTRISI tambahan bisa membantu menjaga kenyamanan perut Si Kecil. Dengan pendekatan sederhana, Bunda bisa membuat Si Kecil tetap ceria dan tumbuh optimal.
Bunyi perut atau borborygmi merupakan hal wajar yang muncul karena adanya pergerakan gas, cairan, dan makanan di usus. Biasanya terdengar saat perut kosong atau sesudah makan ketika pencernaan sedang aktif bekerja. Jika Si Kecil tetap sehat, aktif, dan tidak mengalami keluhan lain, bunyi ini sebenarnya tanda pencernaan berfungsi normal. Jadi, tidak selalu berarti ada masalah serius.
Namun, Bunda perlu waspada bila bunyi perut disertai gejala mengganggu. Nyeri perut yang hebat, perut terasa keras, muntah berulang, atau diare berat termasuk tanda yang tidak boleh diabaikan. Begitu juga dengan demam tinggi, penurunan berat badan, atau tanda dehidrasi, seperti jarang buang air kecil. Kondisi seperti ini perlu segera mendapat pemeriksaan dokter.
Untuk membantu dokter mendiagnosis, Bunda sebaiknya mencatat detail gejala Si Kecil. Catat kapan bunyi perut muncul, berapa lama berlangsung, serta apa saja keluhan yang menyertai. Perubahan pola makan atau kebiasaan BAB juga penting untuk diperhatikan. Informasi ini akan sangat membantu dalam menentukan diagnosis dan perawatan terbaik bagi Si Kecil.
Perut kembung dan bunyi perut bisa membuat Si Kecil merasa tidak nyaman, namun ada langkah sederhana yang dapat Bunda lakukan untuk membantu meredakannya. Pelajari lebih lanjut cara mudah menjaga kenyamanan pencernaan Si Kecil di sesi berikut ini.
Makan dengan porsi kecil tapi sering lebih ramah untuk pencernaan Si Kecil. Perutnya tidak langsung “kaget” karena makanan masuk bertahap. Hal ini membantu mengurangi rasa penuh yang bisa memicu kembung. NUTRISI pun lebih mudah diserap tubuh karena sistem cerna bekerja dengan tenang.
Bunda bisa menyusun jadwal makan 4–6 kali sehari, terdiri dari 3 kali makan utama dan 2–3 kali camilan sehat. Jarak waktu ideal sekitar 3–4 jam agar Si Kecil tidak terlalu lapar atau kekenyangan. Cara ini juga menjaga energi tubuhnya tetap stabil sepanjang hari. Dengan pola sederhana ini, perut Si Kecil jadi lebih nyaman dan ceria beraktivitas.
Si Kecil yang makan terburu-buru dapat menelan lebih banyak udara. Kondisi ini bisa menimbulkan kembung, sering bersendawa, bahkan nyeri perut ringan. Selain itu, makanan yang tidak dikunyah sempurna membuat pencernaan harus bekerja ekstra. Akibatnya, risiko gangguan cerna seperti gas berlebih bisa meningkat.
Untuk menghindarinya, ajak Si Kecil makan dengan tenang dan perlahan. Dudukkan Si Kecil di meja makan tanpa distraksi gawai atau televisi. Gunakan porsi kecil agar Si Kecil tidak terburu-buru menghabiskan makanan. Biarkan Si Kecil menikmati tekstur dan rasa makanan sambil memberi waktu tubuh mengenali rasa kenyang.
Beberapa jenis makanan dikenal bisa menghasilkan gas berlebih di usus. Kacang-kacangan, kol, brokoli, dan minuman bersoda adalah contohnya. Jika dikonsumsi terlalu banyak, perut Si Kecil bisa terasa penuh, kembung, dan tidak nyaman. Bahkan, Si Kecil bisa menjadi rewel karena merasa terganggu.
Sebagai gantinya, pilih makanan yang lebih lembut untuk pencernaannya. Nasi putih, kentang rebus, ayam tanpa lemak, atau buah seperti pisang dan pepaya bisa jadi pilihan. Makanan ini lebih mudah dicerna dan jarang menimbulkan gas. Dengan menu yang tepat, perut Si Kecil bisa tetap nyaman sekaligus tetap mendapat NUTRISI penting.
Sistem pencernaan butuh waktu untuk bekerja setelah Si Kecil makan. Jika Bunda langsung mengajak Si Kecil berlari, melompat, atau bermain aktif, proses pencernaannya bisa terganggu. Hal ini ber-POTENSI menimbulkan mual, kram, atau kembung. Bahkan, risiko naiknya asam lambung juga bisa meningkat.
Bunda sebaiknya memberi jeda sekitar 30 menit sebelum Si Kecil beraktivitas kembali. Waktu ini bisa digunakan untuk membaca buku, menggambar, atau bermain ringan. Setelah itu, barulah Si Kecil bisa kembali bermain dengan lebih nyaman. Dengan kebiasaan sederhana ini, pencernaannya lebih sehat dan NUTRISI-nya terserap lebih baik.
Selain istirahat setelah makan, aktivitas ringan juga bermanfaat untuk pencernaan. Gerakan tubuh membantu merangsang peristaltik usus, yaitu gerakan otot yang mendorong makanan dan gas keluar. Dengan begitu, perut lebih lega dan risiko kembung berkurang. Penyerapan NUTRISI pun berjalan lebih lancar.
Bunda bisa mengajak Si Kecil berjalan santai, bermain bola kecil, atau melakukan aktivitas ringan lain. Waktu 20–30 menit sudah cukup untuk membantu tubuh tetap bugar. Jangan lupa pilih waktu yang tepat, bukan langsung setelah makan. Rutinitas ini bukan hanya baik untuk kesehatan, tetapi juga mempererat kedekatan Bunda dengan Si Kecil.
Selain pola makan dan aktivitas, probiotik juga penting untuk menjaga kesehatan usus. Probiotik adalah bakteri baik yang menyeimbangkan flora usus sehingga bakteri jahat tidak mudah berkembang. Dengan keseimbangan ini, sistem pencernaan bisa bekerja lebih efektif. NUTRISI dari makanan pun lebih mudah diserap tubuh.
Susu yang diperkaya probiotik terbukti membantu mengurangi sembelit, diare ringan, hingga perut kembung. Kandungan ini juga mengurangi produksi gas berlebih sehingga perut terasa lebih lega. Dengan begitu, Si Kecil bisa beraktivitas tanpa terganggu masalah pencernaan. Perut yang nyaman tentu membuatnya lebih ceria dan bersemangat.
Memberikan probiotik secara rutin juga bermanfaat untuk kesehatan jangka panjang. Penyerapan kalsium, zat besi, dan vitamin menjadi lebih optimal. Daya tahan tubuh pun lebih baik karena usus berperan besar dalam sistem imun. Dengan pencernaan yang sehat, pertumbuhan Si Kecil dapat berlangsung lebih maksimal.
Bunda tentu ingin Si Kecil selalu tumbuh sehat dan nyaman. Salah satu langkah praktis yang bisa dilakukan adalah memilih susu dengan kandungan probiotik. Cara sederhana ini dapat membantu menjaga kesehatan usus, melancarkan pencernaan, dan mendukung tumbuh kembang optimal.
Ketahui lebih lanjut tentang pilihan susu yang mengandung probiotik dan manfaatnya bagi kesehatan pencernaan si Kecil, Bunda dapat mempelajari di: Susu yang Mengandung Probiotik untuk Pencernaan Si Kecil.
Referensi
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Hentikan Perut Kembung dan Berbunyi pada Anak dengan Cara Ini
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?