Bunda mungkin pernah mengalami situasi ketika Si Kecil yang biasanya tidur nyenyak, tiba-tiba menjadi lebih sering terbangun di malam hari atau tampak gelisah saat waktunya beristirahat. Kondisi seperti ini dikenal dengan istilah sleep regressions. Hal tersebut merupakan fenomena yang umum terjadi pada anak usia satu tahun.
Di usia tersebut, Si Kecil kerap mengalami lonjakan besar dalam perkembangan fisik maupun emosionalnya, seperti mulai belajar berjalan, berkomunikasi, serta mengenal berbagai emosi baru. Semua hal itu membuat otaknya bekerja lebih aktif, bahkan saat ia harus rehat. Akibatnya, kualitas tidur pun bisa terganggu.
Namun, Bunda tidak perlu khawatir. Salah satu cara efektif untuk membantu menyesuaikan ritme biologis Si Kecil adalah dengan menerapkan aturan 5-3-3. Metode ini bertujuan untuk membentuk pola tidur yang lebih teratur dan sesuai dengan kebutuhan tubuhnya agar ia bisa terlelap dengan nyenyak dan stabil. Dengan membiasakan rutinitas ini, Bunda dapat membantu tubuh Si Kecil mengenali kapan waktunya aktif dan kapan waktunya beristirahat. Tidak hanya membantu meningkatkan kualitas tidur, pendekatan 5-3-3 juga dapat mencegah risiko munculnya sleep regressions di kemudian hari.
Di usia satu tahun, kebutuhan tidur mulai berbeda dengan bayi baru lahir. Si Kecil mungkin lebih banyak terlelap di malam hari dan memiliki waktu aktif yang lebih panjang di siang hari. Namun, tanpa jadwal yang jelas, rasa cepat lelah atau malah terlalu aktif hingga sulit ditenangkan saat waktunya istirahat bisa saja terjadi.
Ketika hal itu terjadi, Si Kecil bisa saja mengalami sleep regression. Fase ini bukan gangguan permanen, melainkan masa transisi yang muncul karena ia sedang mengalami lompatan besar dalam tumbuh kembangnya. Begitu banyak hal menarik yang dipelajari sekaligus sehingga aktivitas otaknya meningkat pesat. Sering kali, itu membuat tubuhnya ikut ‘sibuk’ meski sudah waktunya tidur.
Selain itu, tumbuh gigi juga bisa menjadi penyebabnya. Rasa nyeri dan tidak nyaman di gusi sering kali membuat Si Kecil terbangun di malam hari. Rasa penasaran yang tinggi dan keinginan untuk terus berlatih kemampuan barunya juga bisa membuat ia lebih sulit untuk menenangkan diri dan tertidur kembali.
Bunda bisa mulai mengenali tanda-tanda sleep regressions dari kebiasaan tidur yang berubah. Misalnya, sering terbangun di malam hari tanpa alasan yang jelas, sulit kembali terlelap setelah terbangun, atau terlihat lebih rewel. Kebiasaan tidur siang terlalu lama juga bisa mengganggu istirahat malamnya. Semua ini biasanya dipicu oleh perubahan kebutuhan dan ritme biologis yang ikut bergeser. Jika sebelumnya ia masih membutuhkan beberapa kali tidur siang, kini bisa jadi hanya cukup satu kali. Saat jadwalnya tidak disesuaikan dengan perubahan tersebut, pola tidur akan mudah terganggu.
Oleh Karena itu, mengatur ulang rutinitas tidur menjadi sangat penting. Salah satu cara yang bisa membantu Bunda adalah dengan menerapkan aturan 5-3-3. Metode ini mengatur ritme tidur harian Si Kecil agar lebih selaras dengan kebutuhan tubuh dan perkembangan otaknya. Dengan pendekatan yang konsisten, Bunda dapat membantu tubuh Si Kecil beradaptasi secara perlahan. Ritme tidur yang lebih terstruktur akan membuatnya lebih mudah merasa mengantuk di waktu yang tepat, lebih jarang terbangun di malam hari, dan lebih tenang saat bangun di pagi hari.
Jadwal 5-3-3 bukanlah metode tidur yang kaku, melainkan kerangka yang memberi struktur alami pada ritme biologis Si Kecil. Secara sederhana, aturan ini terdiri dari: tidur selama 5 jam, bangun selama 3 jam untuk menyusu, bermain, atau berinteraksi, lalu tidur kembali selama 3 jam. Struktur ini mengikuti pola tidur malam yang dirancang untuk mendukung ritme sirkadian, yaitu jam biologis tubuh yang mengatur kapan Si Kecil harus tidur dan bangun.
Dengan jadwal yang lebih teratur, tubuh Si Kecil akan lebih mudah memahami kapan waktunya istirahat, dan kapan saatnya terjaga. Bunda bisa memulai pendekatan ini dengan perlahan, misalnya ketika ia terlalu lelah atau aktif yang membuatnya lebih sulit terlelap. Saat waktunya tidur, pastikan lingkungannya mendukung, mulai dari pencahayaan yang redup, suasana tenang, dan rutinitas yang menenangkan seperti membaca buku.
Bunda tidak harus langsung sempurna, yang penting konsistensi. Dengan memberikan waktu tidur dan bangun yang teratur, tubuh Si Kecil akan mulai mengenali pola tersebut. Konsistensi akan menciptakan struktur tidur yang nyaman dan membantunya tumbuh optimal. Terbangun di malam hari karena cemas juga akan berkurang, sehinga ia bisa terhindar dari sleep regressions.
Bunda yang selalu setia mendampingi Si Kecil dalam setiap tahap pertumbuhannya pasti paham betapa berharganya waktu istirahat. Di balik semangatnya yang luar biasa saat bermain, ada kebutuhan mendalam akan tidur yang cukup dan berkualitas. Karena penting untuk tumbuh kembangnya, pastikan Bunda memantau waktu tidur dan bangun Si Kecil setiap hari untuk mengetahui apakah ia memilki istirahat yang cukup dan berkualitas.
Ketika jam tidur malam selalu berlangsung di waktu yang sama, tubuh Si Kecil akan lebih mudah mengenali sinyal saatnya istirahat. Ia jadi tidak bingung, tidak cemas, dan jarang terbangun tiba-tiba di tengah malam. Untuk tidur siangnya, Bunda bisa menyesuaikan dengan siklus 5-3-3.
Meski sudah berusia satu tahun, waktu tidur siang juga tetap penting. Di masa ini, otaknya sedang bekerja keras menyerap berbagai hal baru. Ini menjadi waktu krusial bagi otak untuk merapikan semua informasi yang didapat. Bahkan, istirahat yang cukup di siang hari terbukti membantu memperkuat memori dan mendukung proses belajar Si Kecil.
Namun, masa bangun 3 jam dalam ritme 5-3-3 sebaiknya dijaga agar tidak terlalu melelahkan. Bunda mungkin tergoda mengisi waktu dengan berbagai stimulasi agar Si Kecil lebih cepat terlelap. Padahal, overstimulasi justru bisa membuatnya kewalahan, sulit tenang, bahkan menolak tidur saat waktunya tiba.
Dengan ritme tidur yang lebih teratur, risiko sleep regressions pun dapat ditekan. Si Kecil akan lebih jarang terbangun di malam hari, lebih mudah tidur kembali, dan tubuhnya pun bisa tumbuh serta berkembang dengan optimal. Bagi Bunda, ini juga berarti malam yang lebih tenang dan pagi yang lebih bertenaga.
Di usia satu tahun, Si Kecil sedang mengalami masa pertumbuhan yang luar biasa, tidak hanya secara fisik, tapi juga perkembangan otak, emosi, dan keterampilan sosialnya. Semua proses besar ini tentu membutuhkan energi yang cukup dan tidur yang berkualitas. Nah, salah satu kunci penting untuk mendukung keduanya adalah pemberian asupan NUTRISI yang tepat, terutama saat bangun dan sebelum tidur malam. Ketika Si Kecil membuka mata di pagi hari, tubuhnya membutuhkan energi untuk memulai aktivitas, bermain, belajar, dan bereksplorasi. Memberikan asupan yang bergizi di waktu ini membantu menjaga kestabilan energinya sepanjang hari.
Sebaliknya, sebelum tidur, tubuh justru sedang bersiap untuk istirahat dan memperbaiki diri. Di waktu inilah NUTRISI yang mendukung relaksasi dan pemulihan sangat dibutuhkan agar tidurnya lebih nyenyak dan berkualitas. Salah satu NUTRISI yang dikenal dapat mendukung tidur yang lebih baik adalah protein whey.
Whey merupakan sumber protein berkualitas tinggi yang mudah dicerna dan diserap tubuh Si Kecil. Zat ini kaya akan asam amino triptofan yang merupakan zat penting dalam produksi serotonin dan melatonin. Keduanya adalah hormon yang berperan mengatur rasa tenang dan siklus tidur alami. Dengan kata lain, whey protein dapat membantu Si Kecil merasa lebih rileks dan siap tidur.
Jenis protein ini terdapat di Susu Morinaga Chil Kid Platinum, susu pertumbuhan yang mengandung berbagai NUTRISI penting untuk mendukung pola tidur sehat bayi usia satu tahun. Ada juga kandungan DHA dan kolin yang berperan dalam perkembangan otak dan sistem saraf, sehingga membantu mengatur emosi dan meningkatkan konsentrasi. Zat besi dan vitamin B kompleks mendukung metabolisme energi dan fungsi saraf, menjaga Si Kecil tetap aktif di siang hari dan lebih tenang saat malam. Kandungan magnesium juga ada dalam susu ini, dikenal sebagai mineral yang membantu tubuh lebih rileks dan memperbaiki kualitas tidur.
Bunda bisa memberikan susu sebagai bagian dari ritual sebelum tidur. Dengan NUTRISI yang mendukung, tubuh Si Kecil akan lebih siap untuk tidur dan menjalani proses pemulihan yang dibutuhkan setelah hari yang penuh petualangan. Sehingga, saat tidur malamnya lebih tenang, Bunda pun bisa ikut beristirahat dengan hati yang lebih lega.
Kini Bunda tahu, menjaga pola tidur Si Kecil bukan hanya soal rutinitas, tapi juga soal NUTRISI yang tepat. Untuk mendukung penerapan aturan 5-3-3, pastikan Si Kecil mendapatkan asupan bergizi dari Morinaga Chil Kid Platinum. Kandungan di dalamnya dirancang khusus untuk membantu Si Kecil tidur lebih nyenyak, tumbuh lebih optimal, dan lebih siap menghadapi harinya. Yuk, kenali lebih jauh manfaat Morinaga Chil Kid Platinum di sini: Morinaga Chil Kid Platinum untuk Si Kecil di Usia 1 Tahun.
Referensi:
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Cegah Sleep Regressions dengan Jadwal 5 3 3
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?