Dalam 30 tahun terakhir, kita dapat mudah menemukan anak nonton tv sejak usia yang masih muda sekali. Padahal, sebelumnya, anak baru mulai menonton tv ketika umurnya 4 tahun.
Bunda, pada masa kini, anak-anak sudah dibiasakan menonton tv sejak usia 4 bulan. Padahal, bagi seorang bayi, televisi hanyalah merupakan aliran gambar dua dimensi yang berubah tiap 5-8 detik belaka. Bagi Si Kecil ini, aliran gambar ini tidak terlihat memiliki hubungan satu dengan yang lain lho.
Karena masih bayi, Si Kecil juga belum bisa menghubungkan gambar-gambar pada TV dengan suara yang muncul dari alat ini. Dia juga belum bisa menghubungkan gambar-gambar ini dengan orang atau objek yang sesungguhnya.
Menonton tv ini bukanlah aktivitas belajar bagi bayi, Bunda. Karena sebelum Si Kecil bisa belajar, ia harus dapat menghubungkan gambar-gambar ini menjadi satu kesatuan yang bermakna. Pada usia ini, ia tidak mengerti konten yang disuguhkan.
Nah, meskipun ia tidak mengerti konten pada tv ini, adakah dampak negatif dari menonton tv ini bagi bayi?
Dr Dimitri Christakis, Direktur Center for Childhood Health, Behavior and Development di Seattle Children’s Research Institute telah meneliti, bahwa Si Kecil yang dibiasakan menonton televisi sejak bayi akan berisiko kesulitan berkonsentrasi ketika besar nanti.
Sebagian besar peneliti lainnya beranggapan, bahwa penggunaan televisi untuk tujuan pendidikan sebetulnya baru dapat dilakukan setelah Si Kecil berusia 3 tahun. Sebab, baru pada usia 3 tahun ini Si Kecil mulai memahami hubungan antara televisi dan kenyataan sesungguhnya.
Menurut dr Christakis, lingkungan optimal untuk perkembangan Si Kecil ialah lingkungan yang di dalamnya banyak terjadi interaksi langsung dengan orang lain. Sebaiknya aktivitas bayi dibuat berstruktur dan mengikutsertakan interaksi fisik. Misalnya, melihat gambar di buku, atau bernyanyi.
Sangat disarankan agar Si Kecil yang masih bayi dan batita untuk belajar melalui contoh yang dilihat langsung pada kehidupan sehari-hari. Sebab dengan cara ini, mereka cepat mengingat dan memahami bermacam hal. Karena memang sejak lahir, ia sudah bisa mengenali wajah, suara, dan peka terhadap isyarat sosial seperti nada suara dan kontak mata.
Sebagai alternatif dari mengajak Si Kecil yang masih batita menonton acara edukasi di televisi, Bunda dapat mengajak Si Kecil belajar langsung sambil bermain lho. Bunda bisa memilih permainan kreatif melalui situs Morinaga Multiple Intelligence Play Plan. Di situs ini, terdapat fasilitas identifikasi kecerdasan majemuk, dan dari identifikasi ini, Bunda bisa mencari ide bermain kreatif yang cocok untuk Si Kecil.
Lingkungan yang banyak mengandung interaksi sosial dan emosional positif akan mengoptimalkan tumbuh kembang Si Kecil. Jadi tunggu apa lagi? Yuk, matikan tv dan mulai bermain.
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Apa yang Terjadi Ketika Anak Nonton TV Sejak Bayi?
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?