Perhatikan Hal Ini Sebelum Memasukkan Si Kecil ke Kursus Anak

Morinaga Platinum ♦ 27 September 2020

Perhatikan Hal Ini Sebelum Memasukkan Si Kecil ke Kursus Anak

Saat ini, berbagai jenis kursus anak mudah ditemukan di berbagai tempat. Ada kursus untuk menggambar, menyanyi, bermain musik, membaca, menulis, berhitung, dan masih banyak lagi.

Sebagai orang tua, tentu Ayah dan Bunda menginginkan Si Kecil mengembangkan potensi dan bakatnya sejak dini. Bahkan sebagian orang tua mengharapkan buah hatinya menjadi anak yang serba bisa.

Memberi perhatian khusus agar Si Kecil dapat mengasah kemampuannya merupakan hal yang sangat baik. Meski demikian, Ayah dan Bunda perlu memastikan bahwa Si Kecil memang menikmati aktivitas belajarnya jika ia mengikuti kursus tertentu.

Tips memilih kursus anak yang tepat

Agar kursus benar-benar bermanfaat bagi Si Kecil, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh Ayah dan Bunda dalam memilih kursus untuk anak:

1. Tak semua anak memerlukan kursus tambahan

Untuk anak yang sudah bersekolah, umumnya sekolah sudah memiliki segudang aktivitas untuk mengembangkan bakat dan pengetahuan Si Kecil. Jika aktivitas yang disediakan oleh sekolah dirasa sudah cukup, maka Si Kecil tak perlu mengikuti kursus.

Pahami bahwa kursus merupakan ’pelajaran’ tambahan bagi anak. Sekolah merupakan tempat belajar yang utama. Jika Si Kecil sudah bisa mendapatkan segala yang dibutuhkannya di sekolah, maka kursus bukanlah hal yang wajib dilakukan.

2. Anak harus punya waktu bermain yang cukup

Jika Ayah dan Bunda ingin mengikutsertakan Si Kecil dalam kursus tertentu, perhitungkan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk perjalanan dan kegiatan di tempat kursusnya. Jangan sampai anak tak punya waktu bermain yang cukup. 

American Academy of Pediatrics (AAP) mengingatkan orang tua untuk memberikan Si Kecil waktu yang cukup untuk bermain karena bermain memberikan manfaat luar biasa untuk perkembangan anak.

Bermain akan menstimulasi otak Si Kecil, mengoptimalkan pertumbuhannya, meningkatkan kemampuan interaksi sosialnya, mengasah kemampuan logikanya, serta membuatnya lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan. Untuk itu, anak berusia 0-12 tahun sebaiknya memiliki waktu untuk bermain setidaknya tiga jam sehari.

3. Pilihlah kursus yang sesuai dengan minat Si Kecil

Jangan sampai anak mengikuti kursus dengan berat hati. Si Kecil perlu menikmati kursus yang diikutinya. Oleh karena itu, Ayah dan Bunda sebaiknya memilih kursus yang sesuai dengan minat Si Kecil.

Lakukan pengamatan yang baik pada keseharian Si Kecil agar Ayah dan Bunda memahami minatnya. Misalnya jika anak sangat aktif secara fisik, orang tua bisa mempertimbangkan untuk mendaftarkan anak ikut kursus renang atau bela diri. Jika Si Kecil terlihat sangat menikmati musik dan lagu, orang tua bisa mempertimbangkan untuk mendaftarkan anak belajar main musik tertentu atau kursus menyanyi.

4. Jika memungkinkan, mintalah trial dari tempat kursus yang diminati

Banyak tempat kursus yang menyediakan free trial selama satu atau beberapa kali. Untuk melihat ketertarikan Si Kecil, Ayah dan Bunda bisa mengajaknya mengikuti trial dahulu. Selain itu, jika Si Kecil akhirnya mengikuti kursus, secara berkala tanyakan padanya apakah kursusnya menyenangkan.

5. Kenalilah guru dan teman-teman kursus anak

Mendaftarkan anak ke tempat kursus berarti memaparkan anak ke suatu lingkungan baru yang terasa asing baginya. Orang tua harus memastikan bahwa lingkungan tersebut aman dan dapat memberikan dampak positif bagi Si Kecil sehingga anak dapat mengikuti kursus dengan nyaman. Setidaknya untuk beberapa sesi pertamanya, sebaiknya orang tua bisa ikut melihat langsung aktivitas anak selama kursus berlangsung.

6. Pilih waktu kursus yang tepat

Memilih tempat kursus yang tepat berarti juga harus menyesuaikan waktu kursus dengan jadwal harian Si Kecil. Sebisa mungkin, hindari memilih waktu kursus di malam hari sebab Si Kecil juga perlu merasa rileks dan merasakan kebersamaan dengan seluruh anggota keluarga di malam hari sebelum ia tidur.

 Orang tua juga perlu mempertimbangkan pro dan kontranya jika Si Kecil kursus di hari weekend. Di satu sisi, anak dan orang tua memiliki waktu yang lebih leluasa pada saat weekend. Di sisi lain, waktu weekend menjadi kesempatan yang baik untuk Si Kecil bisa bermain.

7. Sesuaikan dengan usia anak

Secara umum, anak balita tak perlu mengikuti kursus tertentu. Untuk anak yang lebih besar, misalnya anak berusia 5 tahun, sebagian anak siap mengikuti kursus. Namun orang tua perlu memilih tempat kursus yang tepat. Tak perlu mengikutsertakan anak untuk kursus membaca atau berhitung jika Si Kecil belum terlihat tertarik dengan hal tersebut.

Kursus bisa menjadi bagian dari stimulasi anak yang sangat baik. Dengan mengikuti kursus yang disukainya, Si Kecil dapat bertumbuh kembang secara lebih optimal karena mereka memiliki kesempatan untuk belajar hal-hal yang diminatinya serta bertemu dengan teman-teman baru.

Selain itu, penting untuk membarengi stimulasi dengan pemberian nutrisi yang seimbang. Pastikan nutrisi Si Kecil tercukupi mulai dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Semua komponen ini dibutuhkan oleh tubuh Si Kecil agar terus sehat dan aktif.

Sebagai kesimpulan, mendaftarkan Si Kecil untuk mengikuti kursus tertentu ada pro dan kontranya. Agar kursus anak memberi manfaat yang optimal, sebaiknya Ayah dan Bunda mempertimbangkan tujuh hal di atas dahulu sebelum mendaftarkan kursus untuk Si Kecil.

Referensi:

https://pediatrics.aappublications.org/content/142/3/e20182058

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/artickursus/PMC4941499/

https://www.tandfonline.com/doi/10.1080/10888691.2018.1537791