Stimulasi tepat tak hanya dapat merangsang kecerdasan Si Kecil, tetapi juga akan memengaruhi tumbuh kembangnya di masa mendatang.
Tak bisa dipungkiri bahwa tumbuh kembang yang optimal merupakan harapan tiap orangtua. Stimulasi adalah salah satu cara untuk mencapai hal tersebut. Orangtua harus tahu stimulasi yang tepat untuk Si Kecil sesuai dengan usia dan tahap perkembangannya agar bisa optimal.
Empat hal yang perlu Bunda perhatikan saat menstimulasi Si Kecil:
Waktu
Tahukah Bunda otak berkembang paling pesat saat Si Kecil usia berapa? Perkembangan terpesat otak terjadi sejak di dalam kandungan sampai usia dua tahun. Maka pada masa ini stimulasi sangatlah penting. Bunda bisa lakukan saat Si Kecil dalam kondisi nyaman, misalnya pada saat ia tidak sedang lapar atau mengantuk.
Cara
Stimulasi bisa Bunda lakukan sambil bermain. Buat aktivitas ini menjadi menyenangkan dan penuh kasih sayang. Si Kecil tidak akan merasa ia sedang belajar.
Aspek perkembangan yang harus tercakup
Bunda harus perhatikan ada beberapa aspek perkembangan yang harus distimulasi, antara lain sensorik, motorik kasar dan halus, bahasa, kognitif, kemandirian sosial, emosional, dan spiritual. Tiap aspek sebaiknya distimulasi secara proporsional agak perkembangannya berimbang. Bunda juga harus bisa mengembangkan juga kemampuan otak kiri dan kanan secara seimbang
Stimulasi bertahap sesuai umur
- 0-3 bulan: Biasakan Si Kecil mendengarkan suara, misalnya lewat suara Bunda atau mendengarkan musik. Sentuhan, pelukan, dan senyuman juga akan membantu. Bunda juga bisa memerlihatkan mainan berwarna terang atau hitam-putih yang bergerak.
- 3-6 bulan: Bunda bisa memanggil namanya saat mengajaknya bermain. Latih Si Kecil untuk bisa telungkup, tarik tubuhnya ke posisi duduk.
- 6-9 bulan: Ajarkan Si Kecil melambaikan tangan, tepuk tangan, bersalaman, menunjuk benda, dan duduk.
- 9-12 bulan: Pada usia ini, Bunda bisa mengajarinya mengucapkan kata sederhana seperti ‘mama’, ‘papa’, dan ‘bobo’. Si Kecil juga sudah bisa diajak berdiri, memegang cangkirnya, dan minum dari cangkir, atau meniru tindakan.
- 12-18 bulan: Ajari menunjuk gambar, mengombinasikan kata, menyusun kubus secara vertikal, dan menggunakan sendok. Secara bertahap Si Kecil bisa diajar untuk berjalan, naik tangga, dan berlari-menendang bola.
- 18-24 bulan: Saat bermain, Bunda dapat mengajarkan Si Kecil nama bagian tubuh. Mulai dari yang sederhana dan posisinya jelas seperti hidung. Saat melakukan aktivitas keseharian, misalnya mandi atau makan, Bunda bisa membahasakannya kepada Si Kecil.
- 2-3 tahun: Semakin besar, stimulasi yang dilakukan pun semakin berat. Pada kelompok usia ini, Si Kecil bisa dibimbing agar dapat menyebutkan nama saudara atau temannya, menyebutkan warna, mengenal kata sifat, menghitung mainan, membuat garis vertikal mengikuti contoh, menggosok gigi, serta membantu pekerjaan rumah.
- 3-5 tahun: Kelompok usia ini tepat diajarkan toilet training, menggambar lingkaran/persegi mengikuti contoh serta mulai kenalkan pada huruf dan angka. Biasakan Si Kecil menyampaikan pendapatnya sendiri, jangan mewakilinya berbicara. Hal ini juga termasuk stimulasi, lho, Bunda. Dalam mengajarkan anak toilet training untuk stimulasi Si Kecil. Simak tipsnya di artikel berikut ini: Tips Sukses Mengajarkan Toilet Training Pada Si Kecil
Bagaimana Bunda? Tidak sulit kan? Bahkan beberapa hal mungkin sudah Bunda terapkan di rumah ya? Selalu ingat bahwa stimulasi tepat akan optimalkan tumbuh kembang Si Kecil.